14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri menurut M. Ali dan M. Ansori dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku
yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan- kebutuhan
internal, ketegangan,
frustrasi, konflik,
serta untuk
menghasilkan kualitas keselarasan atara tuntutan dari dalam individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.
Scheneiders Syamsu Yusuf, 2004: 32 penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan
individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustrasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan
hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dirinya hidup.
Kartono 2000: 16 mendefinisikan penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada
lingkungannya. Untuk itu, semua manusia harus mampu atau dapat untuk mencari kebahagiaan untuk dapat membuat dirinya bahagia.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan sebuah proses atau upaya individu dalam
15
memenuhi kebutuhan, mengatasi ketegangan, frustrasi dan konflik secara sukses. Untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri serta pada
lingkungannya, agar dapat mencari kebahagiaan untuk dapat membuat hidupnya bahagia.
2. Macam-macam Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri yang terjadi pada individu terjadi pada berbagai kondisi dan situasi yang baru. Macam-macam penyesuaian diri menurut
Sofyan S. Willis Syamsu Yusuf, 2004: 36 dibedakan menjadi 3, antara lain :
a Penyesuaian diri dalam keluarga Penyesuaian diri dalam sebuah keluarga yang penting adalah terhadap
orangtua maupun anggota keluarga yang lainnya. Sikap orangtua yang demokrasi memungkinkan terjadi penyesuian diri yang baik dan wajar
pada diri setiap anak. b Penyesuaian diri di sekolah
Penyesuaian diri di sekolah yang utama adalah penyesuaian diri terhadap guru, terhadap teman sebaya, bagaimana individu dapat
berinteraksi secara baik dengan teman sebayanya, mata pelajaran yang diajarkan dari sekolah dan lingkungan sosial di sekolah.
c Penyesuaian diri di masyarakat Dalam melakukan penyesuaian diri di masyarakat, seseorang harus taat
terhadap nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat.
16
Menurut Woodworth Soetarno, 1994 pada dasarnya manusia senantiasa
berusaha menyesuaikan
diri dengan
lingkungannya. Menyesuaikan diri ada dua macam, yaitu secara autoplastis dan
alloplastis. Disebut dengan autoplastis, yaitu seseorang harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Penyesuaian diripun dapat
dilakukan dengan cara alloplastis yaitu seseorang dapat merubah lingkungannya sesuai dengan keinginan dirinya Abu Ahmadi, 2002: 54.
Setiap perubahan dalam lingkungan kehidupan orang dalam arti luas itu menyebabkan individu harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
baik dalam arti pasif autopllastis maupun dalam arti aktif alloplastis. Biasanya individu menggunakan kedua cara tersebut dalam penyesuaian
dirinya W.A. Gerungan. 2004: 60-61. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penyesuaian
diri terdapat tiga macam penyesuaian diri yaitu penyesuaian diri di keluarga, penyesuaian diri di sekolah dan penyesuaian diri di masyarakat.
Penyesuaian diri di masyarakat terbagi menjadi dua yaitu autoplastis yang bersifat pasif di mana individu harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan alloplastis yang bersifat aktif, yaitu individu yang menyesuaikan diri dengan merubah lingkungannya sesuai yang individu
tersebut inginkan.
17
3. Ciri-ciri Penyesuaian Diri