Prinsip kerja Konseling dengan Pendekatan Gestalt

60

8. Prinsip kerja Konseling dengan Pendekatan Gestalt

Menurut George dan Christiani Gibson Mitchell, 2011: 227 kerangka kerja konseling Gestalt adalah sebagai berikut: a. Individu-individu tersusun sepenuhnya dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Tak satu pun dari bagian tubuh, emosi, pikiran, sensasi dan persepsi bisa dimengerti jika terpisah dari keseluruhan konteks pribadinya. b. Individu-individu juga bagian dari lingkungannya sendiri dan tidak bisa dimengerti jika terpisah darinya. c. Individu-individu memilih cara mereka merespons stimuli eksternal dan internal; mereka adalah aktor bukan reaktor. d. Individu-individu memiliki potensi untuk menyadari sepenuhnya semua sensasi, pikiran, emosi dan persepsi. e. Individu-individu sanggup melakukan pilihan tertentu karena sadar betul akan dirinya, lingkungannya dan kebutuhannya. f. Individu-individu memiliki kapasitas untuk mengatur hidup mereka sendiri secara efektif. g. Individu-individu tidak bisa mengalami masa lalu dan masa depan. Mereka dapat mengalami hanya diri mereka di masa kini di sini dan sekarang. h. Individu pada dasarnya bukan baik atau buruk. Pendapat berbeda diungkapkan Akhmad Sudrajad 2011: 55 tentang beberapa prinsip kerja konseling dengan pendekatan Gestalt yaitu : 61 a. Penekanan Tanggung Jawab Konseli Konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu konseli tetapi tidak akan bisa mengubah konseli. Konselor menekankan agar konseli mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya. b. Orientasi Sekarang dan Di Sini Dalam proses konseling, seorang konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar tetapi memfokuskan keadaan sekarang. Hal ini bukan berarti bahwa masa lalu tidak penting. Masa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarang. Dalam kaitan ini pula konselor tidak pernah bertanya “mengapa. c. Orientasi Eksperiensial Konselor meningkatkan kesadaran konseli tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga dengan demikian konseli mengintegrasikan kembali dirinya: 1 Konseli mempergunakan kata ganti personal konseli mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan 2 Konseli mengambil peran dan tanggung jawab 3 Konseli menyadari bahwa ada hal-hal positif dan negative pada diri atau tingkah lakunya. Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa konselor yang melakukan konseling Gestalt memiliki pandangan yang positif mengenai kemampuan konseli dalam mengarahkan dirinya. Selain itu konseli didukung untuk menggunakan kemampuannya ini dan 62 bertanggungjawab atas hidupnya yang sekarang. Teknik-teknik konselingnya meliputi pertanyaan “bagaimana” dan “apa”, konfrontasi- konfrontasi, pernyataan “aku”, dan menyadari tentang kejadian yang sedang berlangsung saat ini.

9. Kelebihan dan Kekurangan Gestalt