29
yaitu, “neurosis” dan “psikosis”, yaitu jika individu gagal dalam penyesuaian diri, individu tersebut akan sampai pada situasi salah
usai. Gejala salah usai ini akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau kelainan dalam bertingkah laku.
B. Kajian Tentang Layanan Konseling Kelompok
1. Pengertian Konseling Kelompok
Pengertian konseling kelompok dalam penelitian ini di jelaskan sebagai berikut. Konseling kelompok group counseling menurut Latipun
2008: 178, merupakan salah satu bentuk konseling yang memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberikan umpan balik feedback, dan
pengalaman belajar. Konseling kelompok dalam prosesnya menggunakan prinsip-prinsip dinamika kelompok group dynamic. Latipun juga
memberikan definisi lain terkait dengan konseling kelompok yaitu proses dalam bentuk pengubahan pengetahuan, sikap dan perilaku termasuk
dalam hal pemecahan masalah dapat terjadi melalui proses kelompok. Dalam suatu kelompok anggotanya dapat memberi umpan balik
yang diperlukan untuk membantu mengatasi masalah anggota yang lain, dan anggota satu dengan yang lainnya saling memberi dan menerima.
Konseling kelompok merupakan proses konseling yang dilaksanakan dengan memanfaatkan kelompok untuk pemecahan masalah, pengubahan
pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui dinamika kelompok.
30
Istilah konseling kelompok mengacu kepada penyesuaian rutin atau pengalaman perkembangan dalam lingkup kelompok. Konseling kelompok
difokuskan untuk membantu klien mengatasi problem dan perkembangan keribadiannya Gibson, 2011: 275.
Tohirin 2007: 179 menyatakan bahwa layanan konseling kelompok mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk kelompok dengan
konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Layanan konseling kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai
hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan pemecahan masalah siswa yang menjadi peserta layanan. Konseling kelompok membahas
masalah pribadi yang dialami masing-masing anggota kelompok. Masalah pribadi dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intens dan
konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok dengan bimbingan ketua kelompok Guru Bimbingan dan Konseling Guru BK. Dinamika
kelompok harus dapat dikembangkan secara baik sehingga mendukung pencapaian tujuan layanan secara efektif dalam layanan konseling
kelompok. Dari beberapa pengertian di atas, maka kesimpulan mengenai
konseling kelompok adalah upaya memberikan bantuan kepada individu dalam suasana kelompok yang di dalam kelompok tersebut terdapat 4-8
anggota atau konseli yang berdiskusi dan memecahkan masalah. Pelaksanaannya dalam suatu tempat tertentu dengan didampingi seorang
pembimbing atau lebih guna untuk membantu mengarahkan agar konseli
31
nantinya akan memperoleh kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan.
2. Tujuan Konseling Kelompok Pendekatan Gestalt