40
penyeleksian anggota
kelompok, jumlah
anggota kelompok,
heterogenitashomogenitas kelompok, waktu pelaksanaan, peran serta anggota kelompok, setting tempat, sifat kelompok terbuka atau tertutup,
dan peran komunikasi dalam kelompok.
5. Manfaat Konseling Kelompok
Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan konseling kelompok sebagai teknik bimbingan dapat membantu siswa menyelesaikan
masalahnya. Wiener Latipun, 2008: 183, mengatakan bahwa interaksi
kelompok memiliki pengaruh positif untuk kehidupan individual karena kelompok dapat dijadikan sebagai media terapeutik. Menurutnya interaksi
kelompok dapat meningkatkan pemahaman diri dan baik untuk pemahaman tingkah laku individual.
Unsur terapeutik dalam konseling kelompok menurut Winkel dan Sri Hastuti 2005: 590, adalah hal-hal yang melekat pada interaksi antar
pribadi dalam kelompok dan membantu untuk memahami diri dengan lebih baik dan menemukan penyelesaian atas berbagai kesulitan yang
dihadapi. Manfaat konseling kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi 2008:
67, yaitu kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya, memiliki pemahaman yang
obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang dibicarakan,
41
dapat menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang dibicarakan
dalam kelompok, mampu menyusun berbagai kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik, dan
dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang direncanakankan semula.
Dari manfaat tersebut, jika diterapkan ke dalam konseling kelompok, seorang konselor dapat membantu lebih dari satu siswa, siswa
dapat melatih kecerdasan interpersonalnya, mencoba kebiasaan baru, mendapat masukan dari anggota lain, mendapat motivasi dari anggota lain,
meningkatkan keterampilan komunikasi, dan antar anggota kelompok dapat saling membantu. Peningkatan manfaat ini dapat dicapai jika
konselor memiliki keahlian dalam ketepatan pemberian respon, kemampuan konselor mengelola kelompok, kesediaan konseli mengikuti
proses konseling, kepercayaan konseli kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses.
6. Tahapan Konseling Kelompok