Tahap pendahuluan Proses Pembelajaran Subjek Penelitian Jurnal Siswa

51 dengan media audiovisual, Rencana pembelajaran ini dilakukan sebagai program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar pembelajaran dapat tercapai. 2 menyusun rancangan evaluasi yang meliputi tes dan non tes.. Peneliti menyiapkan rancangan evaluasi yang meliputi tes dan non tes. Rancangan evaluasi yang meliputi tes yaitu berupa soal yang akan diujikan melalui lembar tes menulis puisi beserta kriteria penilaiannya. Rancangan evaluasi yang non tes yaitu berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto. 3 mempersiapkan media yang digunakan. Setelah persiapannya di rasa sudah cukup peneliti berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya perbaikan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII C SMP N 2 Sulang. Tindakan yang dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan proses pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan emotif imajinatif media audiovisual. Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti proses meliputi tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup

a. Tahap pendahuluan

Pada tahap ini, peneliti memberikan apersepsi kepada siswa, mengenai pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan Emotif-imajinatif media audiovisual. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. 52

b. Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran, peneliti memberikan contoh puisi yang baik. Siswa mengamati contoh puisi dan menemukan unsur-unsur dalam puisi tersebut. Siswa mendiskusikan struktur pembangun fisik dan batin dalam contoh puisi yang diamati. Setelah mendiskusikannya, peneliti memperkuat hasil diskusi tentang struktur pembangun fisik dan batin dalam contoh puisi. Peneliti kemudian menjelaskan mengenai pendekatan kontekstual dan langkah-langkah menulis puisi.

c. Evaluasi

Setelah siswa paham mengenai menulis puisi, diakhir setiap siklus peneliti mengadakan tes. Pada siklus I siswa diminta untuk menulis puisi secara individu dengan kriteria penilaian yang diberikan oleh guru. Setelah itu, peneliti memilih puisi terbaik dalam setiap baris tempat duduk yang kemudian akan dipresentasikan di depan kelas.

3.1.1.3 Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan atau observasi dilakukan sekaligus untuk mengetahui hasil tulisan siswa serta perilaku siswa selama proses belajar mengajar. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil berupa aktifitas-aktifitas yang dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran. Hasil pemotretan ini digunakan sebagai gambaran siswa yang diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung. 53 Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti meminta tanggapan siswa, kesan, dan pesan terhadap materi, proses pembelajaran, dan sumber belajar yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya. Tanggapan tersebut tertulis dalam jurnal siswa. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa dengan tujuan mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis puisi. Wawancara dilakukan diluar jam mata pelajaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan nilai rendah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sikap positif dan negatif siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan data hasil pengamatan yang ada peneliti akan lebih tanggap terhadap segala yang menyangkut penyampaian materi menulis puisi dengan pendekatan sugestif-imajinatif media audiovisual. Kesalahan dan kekurangan selama proses belajar mengajar pada siklus I akan dapat teratasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus II. Hasil pengamatan atau observasi yang diperoleh terhadap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar pada siklus berikutnya. Dengan pengalaman pada siklus I diharapkan pencapaian tujuan pembelajaran pada siklus II dapat lebih maksimal.

3.1.1.4 Refleksi

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses 54 pembelajaran. Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbakan pembelajaran pada siklus II. 3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II 3.1.2.1 Perencanaan Pada dasarnya pelaksanaan proses belajar mengajar dalam siklus II sama dengan siklus I. Siklus I dapat digunakan sebagai reflkesi untuk siklus II. Siklus II digunakan untuk memperbaiki tindakan-tindakan yang masih kurang pada siklus I, sehingga pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan menulis puisi dengan pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual dibandingkan dengan siklus I. Pada tahap perencanaan siklus II, berdasarkan refleksi siklus I meliputi: menyiapkan soal tes dan kriteria penilaiannya, lembar observasi, lembar jurnal, lembar wawancara, dan dokumentasi yang berupa foto. Peneliti juga berkoordinasi dengan guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Sebelum siswa menulis puisi, peneliti menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan hasil tes siswa pada siklus I. Peneliti menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis puisi, kemudian siswa diberi arahan dan bimbingan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis puisi pada siklus II menjadi lebih baik. Dalam proses pembelajaran, siswa membahas tugas yang diberikan pada pembelajaran sebelumnya. Siswa berlatih menulis puisi secara berkelompok dengan anggota kelompok empat orang, namun siswa diminta menulis puisi 55 secara individu. Setelah selesai, peneliti meminta dua orang siswa untuk mempresentasikan puisinya di depan kelas. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani mempresentasikan puisinya di depan kelas.

3.1.2.3 Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan terhadap semua perubahan tingkah laku dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus II, peneliti memberi perhatian yang lebih terhadap siswa yang belum baik dalam bersikap pada proses belajar mengajar. Sehingga adanya peningkatan hasil tes dan perilaku siswa dalam mengerjakan tugas dan keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Observator juga melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi dan melakukan pemotretan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti juga membagikan jurnal kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan siswa selama mengikuti pembelajaran. Peneliti melakukan wawancara di luar jam pelaran terutama kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan nilai rendah, dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelalajaran.

3.1.2.4 Refleksi

Peneliti merefleksikan perubahan-perubahan sikap dan peningkatan keterampilan menulis puisi pada diri siswa dengan cara menganalisis hasil observasi terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran siklus II berlangsung. Dari refleksi tersebut, dapat diketahui keefektifan penggunaan pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual. 56

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis puisi dengan pendeketan emotif- imajinatif media audiovisual siswa kelas VII C SMP N 2 Sulang. Tahun Pelajaran 20092010. Kelas VII C berjumlah 38 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Kelas VII C merupakan salah satu kelas VIII dari tiga kelas yang ada di SMP N 2 Sulang. Pembagian kelas dilakukan dengan sistem menurut peringkat kelas siswa. Tiap-tiap kelas kemampuan prestasi tidak sama antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Prestasi siswa rendah dibandingkan prestasi kelas yang lain. Peneliti memilih kelas VII C sebagai subjek penelitian dengan berdasarkan pada kurang berhasilnya pembelajaran sastra menulis puisi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII C, guru tersebut menyatakan bahwa di kelas VII C pada umumnya siswa kurang respon terhadap materi pembelajaran sastra.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut F.N. Kerlinger dalam Arikunta, 1997:97 menyebutkan variabel sebagai konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Sutrisno Hadi dalam Arikunta, 1997:97 mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Penelitian ini menggunakan dua variabel sebagai berikut: 57

3.3.1 Keterampilan Menulis Puisi

Peningkatan keterampilan menulis puisi dapat diketahui dengan meningkatnya hasil keterampilan menulis puisi dan perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Target tingkat keberhasilan setiap siswa ditetapkan jika siswa mampu menulis puisi dengan baik, yaitu mampu menggunakan ritma, pilihan kata, tipografi, pembaitan, dan mampu menyesuaikan tema dengan isi yang ingin disampaikan dalam puisi. Target keberhasilan setiap siswa pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II ditetapkan nilai batas tuntas 70.

3.3.2 Pendekatan Emotif Imajinatif

Pemodelan adalah teknik menyampaikan pembelajaran melalui contoh- contoh puisi. Dalam proses pembelajarannya menggunakan model berupa bentuk puisi. Siswa diperlihatkan contoh bentuk puisi sehingga siswa dapat melihat secara langsung bentuk puisi. Setelah itu siswa diminta untuk berlatih membuat puisi. Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan emotif imajintif adalah sebagai berikut: 1. Siswa diberi contohmodel puisi yang baik. 2. Siswa diminta mengamati dan mendiskusikan struktur pembangun fisik dan batin dalam contoh puisi. 3. Guru menjelaskan mengenai metode emotif- imajinatif, dan langkah-langkah menulis puisi. 58 4. Siswa berlatih menulis puisi dengan memperhatikan penggunaan rima, pilihan kata, pembaitan, tipografi, dan kesesuaian tema dengan isi. Selama mengerjakan tugas, guru memantau dan membimbing siswa. 5. Siswa mempresentasikan puisinya di depan kelas.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Bentuk Instrumen Bentuk instrumen penelitian tindakan kelas ini ada dua bentuk, yaitu

instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang keterampilan menulis cerpen. Instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar check list, lembar jurnal, dan pedoman wawancara.

3.4.1.1 Instrumen Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 1997:139. Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis puisi dengan memperhatikan penggunaan rima, pilihan kata, pembaitan, tipografi, dan kesesuaian isi dengan tema yang ingin disampaikan dalam puisi. Tes ini digunakan untuk mengetahui siswa dalam menulis puisi. Tes ini dilakukan setelah siswa mendapatkan penjelasan dari guru mengenai berbagai unsur pembangun puisi, langkah-langkah menulis puisi, dan setelah siswa memahami penerapan pendekatan emotif-imajinatif media 59 audiovisual. Nilai akhir siswa menulis puisi adalah skor keseluruhan dari masing- masing aspek yang dinilai. Tabel 2 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Puisi No Aspek Penilian Skala Penilian Bobot Skor 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5 6 7 8 9. 10 Diksi Pengimajian Kata Konkrit Bahasa Figuratif Versifikasi Tipografi Tema Perasaan, nada Suasana Amanat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Jumlah 10 100 Keterangan: 1 Skala nilai: 1 = Sangat kurang bila puisi yang dibuat siswa memenuhi kurang dari dua aspek penilaian. 2 = Kurang bila puisi yang dibuat siswa disusun hanya memenuhi tiga aspek penilaian. 60 3 = Cukup baik bila puisi yang dibuat siswa disusun hanya memenuhi empat aspek penilaian. 4 = Baik bila puisi yang dibuat siswa memenuhi lima aspek penilaian. 5 = Sangat baik bila puisi yang dibuat siswa memenuhi semua aspek penilaian. 2 Pembobotan dilakukan untuk membedakan tingkat kepentingan masing- masing aspek dan berfungsi sebagai penggali angka skala yang diperoleh masing-masing aspek. 3 Skor = skala nilai x bobot 4 Penentuan nilai siswa dengan menjumlah skor seluruh aspek. Tabel 3 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tabel 2. Aspek Penilaian Tes Menulis Puisi Aspek Skor Kriteria Kategori Diksi 9-10 Diksi sangat relevan dengan media audiovisual SB 6-8 Diksi relevan dengan media audiovisual B 3-5 Diksi cukup relevan dengan media audiovisual C 0-2 Diksi tidak relevan dengan media audiovisual K Pengimajian 16-20 Pengimajian sangat relevan dengan media audiovisual SB 11-15 Pengimajian relevan dengan B 61 media audiovisual 6-10 Pengimajian cukup relevan dengan media audiovisual C 0-5 Pengimajian tidak relevan dengan media audiovisual K Kata Konkrit 16-20 Kata konkrit sangat relevan dengan median audiovisual SB 11-15 Kata konkrit relevan dengan media audiovisual B 6-10 Kata konkrit cukup relevan dengan media audiovisual C 0-5 Rangkaian peristiwa dalam cerpen disusun tidak logis dan tidak sesuai dengan media audiovisual K Bahasa Figuratif 9-10 Bahasa figuratif sangat relevan dengan media audiovisual SB 6-8 Bahasa figuratif relevan dengan media audiovisual B 3-5 Bahasa figuratif cukup relevan dengan media audiovisual C 0-2 Bahasa figuratif tidak relevan dengan media audiovisual K Versifikasi 9-10 Versifikasi sangat relevan dengan media audiovisual SB 62 6-8 Versifikasi relevan dengan media audiovisual B 3-5 Versifikasi relevan dengan media audiovisual C 0-2 Versifikasi tidak relevan dengan media audiovisual K Tipografi 9-10 Tipografi sesuai dengan makna puisi yang di gambarkan SB 6-8 Tipografi cukup sesuai dengan makna puisi yang di gambarkan B 3-5 Tipografi kurang sesuai dengan makna puisi yang di gambarkan C 0-2 Tipografi tidak sesuai dengan makna puisi yang di gambarkan K Tema 16-20 Tema sangat relevan dengan media audiovisual SB 11-15 Tema relevan dengan media audiovisual B 6-10 Tema cukup relevan dengan media audiovisual C 0-5 Tema tidak relevan dengan media audiovisual K Perasaan.,nada 9-10 Perasaan, nada sangat relevan dengan media audiovisual SB 63 6-8 Perasaan, nada relevan dengan media audiovisual B 3-5 Perasaan, nada cukup relevan dengan media audivisual C 0-2 Perasaan, nada tidak relevan dengan media audiovisual K Suasana 9-10 Suasana sangat relevan dengan media audiovisual SB 6-8 Suasana relevan dengan media audiovisual B 3-5 Suasana cukup relevan dengan media audiovisual C 0-2 Suasana tidak relevan dengan media audiovisual K Amanat 16-20 Amanat sangat relevan dengan media audiovisual SB 11-15 Amanat relevan dengan media audiovisual B 6-10 Amanat cukup relevan dengan media audiovisual C 0-5 Amanat tidak relevan dengan media audiovisual K 64 Tabel 3 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Puisi No Nilai Kategori 1 85 – 100 Sangat baik 2 70 – 84 Baik 3 60 – 69 Cukup 4 0 – 59 Kurang No. Aspek Penilian Skala Nilai Patokan 1. Diksi a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Kurang sesuai e. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Diksi yang dipilih sangat sesuai dengan isi puisi Diksi yang dipilih sesuai dengan isi puisi Diksi yang dipilih cukup sesuai dengan isi puisi Diksi yang dipilih kurang sesuai dengan isi puisi Diksi yang dipilih tidak sesuai dengan isi puisi 2. Pengimajian a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai Sangat Baik Baik Cukup Pengimajian yang dipilih sangat tepat sesuai media audiovisual Pengimajian yang dipilih tepat untuk mendukung makna puisi Pengimajianyang dipilih cukup 65 d. Kurang sesuai e. Tidak sesuai Kurang Sangat Kurang tepat sesuai media audiovisual Pengimajian yang dipilih kurang tepat untuk mendukung makna puisi Pengimajian yang dipilih tidak tepat untuk mendukung makna puisi 3. Kata Konkrit a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Kurang sesuai e. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Kata konkrit sangat sesuai dengan media audiovisual Kata konkrit sesuai dengan media audiovisual Kata konkrit sesuai dengan media audiovisual Kata konkrit kurang sesuai dengan media audiovisual Kata konkrit tidak sesuai dengan media audiovisual 4. Bahasa figuratif a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai Sangat Baik Baik Cukup Bahasa figuratif sangat tepat dengan media audiovisual Bahasa figuratif tepat dengan media audiovisual Bahasa figuratif cukup tepat dengan media audiovisual 66 d. Kurang sesuai e. Tidak sesuai Kurang Sangat Kurang Bahasa figuratif kurang tepat dengan media audiovisual Bahasa figuratif tidak tepat dengan media audiovisual 5. Versifikasi a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Tidak sesuai Sangat Cocok Cocok Cukup cocok Kurang cocok Versifikasi sangat cocok dengan media audiovisual Versifikasi cocok dengan media audiovisual Versifikasi cukup cocok dengan media audiovisual Versifikasi kurang cocok dengan media audiovisual 6 Tipografi a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup cocok d. Tidak cock Sangat cocok Cocok Cukup cocok Kurang Tipografi sangat baik dengan isi yang ada pada media audiovisual Tipografi cocok dengan isi yang ada pada media audiovisual Tipografi cukup cocok dengan isi yang ada pada media audiovisual Tipografi kurang cocok dengan isi media audiovisual 7. Tema 67 a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Tema sangat cocok dengan media audiovisual Tema cocok dengan media audiovisual Tema cukup cocok dengan media audiovisual Tema kurang cocok dengan media audiovisual 8. Perasaan.,nada a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Perasaan,nada sangat cocok dengan media audiovisual Perasaan, nada cocok dengan media audiovisual Perasaan, nada cukup cocok dengan media audiovisual Perasaan, nada kurang cocok dengan media audiovisual 9 Suasana a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Suasana sangat baik dengan media audiovisual Perasaan, nada baik dengan media audiovisual Perasaan, nada cukup dengan media audiovisual Perasaan, nada kurang dengan 68 media audiovisual 10 Amanat a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Cukup sesuai d. Tidak sesuai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Amanat sangat baik dengan media audiovisual Amanat baik dengan media audiovisual Amanat cukup dengan media audiovisual Amanat kurang dengan media audiovisual 69 Berdasarkan pedoman penilaian keterampilan menulis puisi tersebut, dapat diketahui keterampilan siswa dalam menulis puisi berhasil sangat baik, berhasil baik, berhasil cukup baik, dan berhasil kurang baik. Siswa yang berhasil sangat baik adalah siswa yang memperoleh nilai 85 – 100, siswa yang berhasil dengan baik adalah siswa yang memperoleh nilai 75 – 84, siswa yang berhasil dengan kategori cukup adalah siswa yang memperoleh nilai 60 – 69, dan siswa yang berhasil dengan kategori kurang baik adalah siswa yang memperoleh nilai 0 – 59. Tabel 4 Pedoman Penilian No. Kategori Rentang skor 1. 2. 3. 4. 5. Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang 85-100 70-80 60-69 50-59 50

3.4.1.2 Instrumen Nontes

Bentuk instrumen yang berupa nontes adalah lembar observasi, pedoman wawancara, check list, jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto.

3.4.1.2.1 Lembar Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati sikap siswa, respon, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis puisi. Pedoman observasi memuat jenis tingkah laku siswa selama proses pembelajaran menulis puisi menggunakan media audiovisual dengan kompenen masyarakat belajar. 70 Jenis tingkah laku siswa yang menjadi sasaran penelitian meliputi 1 kesiapan mengikuti pelajaran, 2 keseriusan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru, 3 ketertarikan pada materi pelajaran, 4 ketertarikan dengan pendekatan pembelajaran, 5 keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dalam kelompok, 6 mengajukan pertanyaan pada guru jika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, 7 mendengar dengan jelas gambar dan suara TV, 8 memperhatikan media yang digunakan dalam pembelajaran, 9 reaksi siswa saat melihat puisi yang ditampilkan melalui media audiovisual, 10 siswa mampu mengerjakan tugas merefleksikan pembacaan puisi sesuai dengan waktu yang ditetapkan, 11 mencatat inti-inti dari proses pembelajaran, dan 12 partisipasi siswa dalam menarik kesimpulan. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku siswa selama proses belajar mengajar yang berlangsung pada siklus I dan siklus II. Hal-hal yang diamati yaitu keadaan, respon, sikap, dan keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 3.4.2.2 Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan untuk siswa sebagai respondennya. Pertanyaan-pertanyaan yang ada bertujuan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi keterampilan menulis puisi. Aspek yang digunakan dalam pedoman wawancara antara lain mengenai tanggapan siswa terhadap materi pelajaran dan kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pedoman wawancara dilaksanakan terhadap siswa yang kesulitan dalam merefleksikan pembacaan puisi dan siswa yang mengalami peningkatan dalam 71 merefleksikan pembacaan puisi dengancara tanya jawab yang berkaitan dengan variabel peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab tindakan tersebut. Wawancara dilaksanakan di luar jam pelajaran efektif dengan teknik bebas, maksudnya adalah pertanyaan telah dipersiapkan oleh pewancara dan responden bebas menjawab pertanyaan- pertanyaan tanpa terkait. Aspek- aspek yang digunakan dalam pedoman wawancara meliputi 1 apakah kamu memahami penjelasan guru, 2 apakah gambar dan suara pada TV terlihat jelas, 3 apakah kamu menyukai puisi yang ditampilkan melalui audiovisual, 4 apakah kamu memahami puisi yang ditampilkan melalui audiovisual, 5 bagaimana sikap positif siswa terhadap materi menulis puisi, 6 bagaimana kerjasama yang terjalin dalam anggota kelompok, 7 apa kesulitan yang kamu alami dalam menulis puisi, 8 bagaimana solusi teman dalam kesulitan merefleksikan pembacaan puisi, 9 apakah kamu menyukai proses pembelajaran menyimak puisi dengan pendekatan ini, dan 10 pendapat siswa tentang pembelajaran menulis puisi yang ttelah dilakukan dan saran siswa untuk pembelajran ini. Instrumen tersebut digunakan untuk mendapat data, data yang diperoleh digunakan utuk mengambil simpulan. Untuk mengetahui instrumen itu valid atau tidak, peneliti berkonsultasi dengan pembimbing sehingga dari pendapat itu nantinya dapat disimpulkan bahwa instrumen yang akan digunakan sudah valid.

3.4.2.3 Jurnal

Jurnal ini terdiri atas dua jenis, yaitu jurnal siswa dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi tentang kesulitan siswa, pendapat, pesan atau kesan tentang pembelajaran menulis cerpen. Jurnal guru diisi guru pada saat akhir pembelajaran. 72 Jurnal ini berfungsi untuk mendiskripsikan atau mencatat fenomena saat pembelajaran, yaitu respon siswa, keaktifan siswa, dan tingkah laku siswa saat pembelajaran. Dalam jurnal siswa, setiap siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap cara-cara yang dipergunakan peneliti dalam menyampaikan materi keterampilan menulis puisi dengan pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual. Siswa secara bebas memberikan kritikan, saran, maupun sekedar mengungkapkan kesan tanpa menuliskan identitas dirinya. Jurnal siswa peneliti dapat memperoleh data secara jujur dan objektif dari siswa tentang kekurangan dan kelebihan pada saat penyajian materi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merefleksi. Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran siklus I selesai.

3.4.2.4 Dokumentasi yang Berupa Foto

Pengambilan gambar foto dalam proses pembelajaran menulis dapat dijadikan gambaran perilaku siswa dalam penelitian. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaan segi-segi subjektif. Foto yang diambil berupa aktifitas-aktifitas yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil dari pengambilan gambar ini dideskripsikan sesuai dengan aktifitas yang dilakukan siswa pada setiap siklus. Foto yang diambil sebagai sumber data dan dapat memperjelas data yang lain. Hasil dari pengambilan data ini dideskripsikan dan dipadukan dengan data yang lain. Penggunaan foto sangat bermanfaat untuk melengkapi sumber data. Foto dianalisis bersama sumber data yang lain. Hasil penelitian ini digunakan 73 sebagai gambaran siswa yang diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi foto hanya sebagai pelengkap cara atau teknik dalam mengambil data. Foto merupakan pelengkap atau sumber data tambahan. Dalam penelitian tindakan kelas ini foto digunakan untuk mendokumentasikan keaktifan siswa di kelas saat proses pembelajaran berlangsung, saat melakukan kegiatan imajinasi, saat siswa ditugasi menulis cerpan, dan merekam fenomena yang terjadi pada siswa dengan tingah lakunya saat pembelajaran

3.4.1.2.3 Check List

Check list dipilih sebagai alternatif pengumpulan data karena lebih praktis dan efisien. Check list lebih praktis dan efisien karena berisi jawaban tertutup, yaitu jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Check list berisi beberapa aspek, yaitu minat terhadap metode pembelajaran, pendapat siswa terhadap metode pembelajaran, minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi, pendapat siswa tentang media pembelajaran, pendapat siswa tentang cara guru mengajar, dan peningkatan keterampilan siswa menulis puisi

3.4.1.2.4 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesatuan instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan pada data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji instrumen tes dilakukan dengan menggunakan validitas isi dan permukaan. Validitas isi dilakukan dengan menyesuaikan semua aspek menulis cerpen yang akan dinilai. Adapun validitas permukaan dilakukan dengan cara 74 mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru Bahasa Indonesia yang mengajar. setelah selesai dikonsultasikan dan dianggap layak maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengambilan data.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan teknik nontes.

3.5.1 Teknik Tes

Untuk memperoleh data yang akurat peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes. Tes dilakukan pada akhir kegiatan menulis. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengukur tingkat ketarampilan siswa terhadap ketrampilan menulis yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peniliti akan mudah mengetahui keterampilan siswa dalam menulis puisi. Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu siklus I dan siklus II. Teknik tes ini dilakukan pada saat pembelajaran menulis puisi sedang berlangsung. Bentuk tes dan kriteria penilaian sama antara siklus I dan siklus II. Adapun aspek yang dinilai dalam tes menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, meliputi 1 kesesuaian isi dengan tema, 2 diksi, 3 rima, 4 pembaitan, dan 5 tipografi. Keterampilan siswa dalam menulis puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangunnya. 75

3.5.2 Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan dengan maksud untuk sejauh mana perubahan siswa setelah diadakan proses pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual. Teknik nontes yang digunakan adalah observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto.

3.5.2.1 Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Tujuanya adalah untuk mengamati siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan langsung mencakup semua aktivitas dan keaktifan siswa selam proses pembelajaran menulis puisi menggunakan media audiovisual denhgan kompenen masyarakat belajar yang dapat diamati degan panca indera, sedangkan pengamatan tidak langsung melalui lembar pengamatan. Observasi dilakukan pada semua siswa dengan memberikan tanda check list pada lembar observasi berdasarkan pengamatan proses pembelajaran berlangsung. Teknik observasi ini tujuannya adalah mengumpulkan data dan mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran.

3.5.2.2 Teknik Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengungkap data penyebab kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran menulis puisi. Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan menggunakan alat perekam. Wawancara ditujukan kepada siswa tertentu yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan nilai rendah. 76 Kegiatan wawancara ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh teman sejawat. Hal ini bertujuan agar jawaban siswa lebih jujur dan terbuka. Hal- hal yang ditanyakan dalam wawancara ini mengenai minat siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dan kesulitan- kesulitan yang dihadapi terutama aspek ketrampilan menulis puisi. Wawancara dilakukan diluar jam efektif, dilaksanakan secara bertahap. Hal ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh dua orang rekan dengan menggunakan alat perekam.

3.5.2.3 Teknik Jurnal

Jurnal adalah buku atau catatan yang dimiliki siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran menulis puisi berlangsung. Jurnal diisi oleh siswa proses pembelajaran menulis puisi berlangsung untuk mengetahui respon dan minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan, kesulitan yang dihadapi siswa dan kesan dan pesan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Guru mengamati proses pembelajaran dengan memperhatikan pedoman jurnal yang telah dibuat peneliti.

3.5.2.4 Teknik Dokumentasi Foto

Peneliti menggunakan dokumentasi yang berupa pengambilan gambar foto pada saat penelitian berlangsung. Gambar foto ini menghasilkan data yang autentik karena pengambilan foto tersebut dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil berupa aktifitas-aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Dokumentasi berupa foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. 77

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

3.6.1 Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis dan kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menulis puisi pada siklus I dan siklus II. Analisis data tes secara kuantitatif dilakukan dengan merekap skor yang diperoleh siswa, menghitung skor komulatif dari seluruh aspek, menghitung skor rata-rata kelas, dan menghitung persentase. Persentase skor dihitung menggunakan rumus berikut: 100 R Nk Nk × = Keterangan: NP = Nilai Presentase Nk = Nilai yang dicapai siswa R = Responden Hasil perhitungan nilai siswa dari masing-masing tes ini kemudian dibandingkan, yaitu antara siklus I dan siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan menulis puisi dengan pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual.

3.6.2 Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang sifatnya kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil data nontes. Data kualitatif dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi, jurnal, wawancara dan dokumen foto. Analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data nontes yang diperoleh. 78 Data yang diperoleh dari hasil tes siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran menulis puisi, serta untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan. Data yang diperoleh dari hasil tes siklus I dan siklu II digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran menulis puisi, serta untuk mengetahui peningkatan ketrampilan menulis puisi dengan metode emotf- imajinatif. Hugo Hartig dalam Tarigan 1886:24 menyebutkan bahwa tujuan kegiatan menulis ada tujuh yaitu assignment puspose tujuan penugasan, altruistic purpose tujuan penerangan, self ekspresif purpose, tujuan pernyataan diri, creative purpose tujuan kreatif, dan problem solving purpose tujuan pemecahan masalah Kegiatan menulis dengan tujuan penugasan, penulis tidak memiliki tujuan antuk apadia menulis, jika penulis melakukan kegiatan menukis karena adanya tugas bukan aras jemuanya sendiri. Tujuan altristik yaitu menulis untuk menyenangkan para pembaca, menolong para pembaca untuk memahami, menghargai perasaan dan penalaranya. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan suatu tulisan yang mampu menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. Akan tetapi, banyak penulis yang melakukan kegiatan menulis dengan tujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca maka tulisan yang di hasilkan beruopa paparan atau diskripsi. 79 Tujuan lain dari kegiatan menulis adalahpernyataan diri. Tujuan lain yang erat hubunganya dengan tujuan pernyataan diri yaitu tujuan kreatif. Akan tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni yang ideal, seni yang menjadi idaman. Melalui tulisannya, pelukis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran- pikiran dan gagasan- gagasanya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca. Kegiatan menulis seperti ini memiliki tujuan memecahkan masalah problem solving. 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab IV ini akan disajikan hasil penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan hasil nontes. Hasil penelitian ini diperoleh dari tes siklus I dan tes siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II merupakan hasil tes keterampilan menulis puisi dengan menggunakan pendekatan emotif- imajinatif melalui media audiovisual. Hasil nontes siklus I dan siklus II berasal dari observasi, jurnal, angket check list, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil tes siklus I dan siklus II tersebut disajikan dalam bentuk data kuantitatif. Sedangkan hasil nontes siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk deskriptif data kualitatif.

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I merupakan tindakan awal pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan pendekatan emotif- imajinatif melalui media audiovisual. Pendekatan emotif- imajinatif melalui media audiovisual pada siklus I dilaksanakan sebagai upaya memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul sebelum penelitian dilakukan. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi siklus I terdiri atas tes dan nontes. Hasil kedua data tersebut diurutkan secara rinci sebagai berikut

4.1.1.1 Hasil Tes

Hasil tes menulis puisi siklus I ini merupakan data awal dilakukannya tindakan pembelajaran dengan pendekatan emotif-imajinatif melalui media 81 audiovisual kriteria penilaian pada siklus I ini meliputi sepuluh aspek yaitu: 1 mampu membentuk relevansi diksi sesuai media audiovisual; 2 mampu membentuk relevansi pengimajian sesuai dengan media audiovisual; 3 mampu membentuk relevansi kata konkrit sesuai dengan media audiovisual; 4 mampu membentuk relevansi bahasa figuratif sesuai dengan media audiovisual; 5 mampu membentuk relavansi versifikasi sesuai dengan media audiovisual; 6 mampu membentuk relevansi tipografi sesuai dengan media audiovisual; 7 mampu membentuk relevansi tema sesuai dengan media audiovisual; 8 mampu membentuk relevansi perasaan,nada sesuai dengan media audiovisual; 9 mampu membentuk relevansi suasana dengan media audiovisual; 10 mampu membentuk relevansi amanat sesuai dengan media audiovisual. Hasil tes menulis puisi pada tindakan siklus I dapat dilihat tabel 4 berikut. Tabel 4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Puisi Siklus I No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 85 – 100 70 – 84 60 – 69 0 – 59 30 2 2265 138 93,75 6,25 =2403:32 =75,09 cukup Jumlah 32 2403 100 Data pada tabel 4 menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas VII C SMP N 2 Sulang,dari 32 siswa terdapat 30 siswa atau sekitar 93,75 memperoleh kategori baik, yaitu nilai antara 70-84. Terdapat 2 siswa atau sekitar 6,25 memperoleh kategori cukup, yaitu nilai antara 60-69. Untuk lebih jelasnya, hasil tes kemampuan menulis puisi siswa kelas VII C pada tindakan siklus I dapat dilihat pada diagram batang berikut. 82 Diagram I menunjukkan batang untuk kategori cukup paling tinggi, yaitu pada angka 93,75. Hal ini menunjukkan bahwa 93,75 kemampuan siswa dalam menulis puisi berada dalam kategori baik, sedangkan untuk kategori cukup pada angka 6,25. Hasil tes pada siklus I ini secara klasikal merupakan penjumlahan skor dari sepuluh aspek penilaian kemampuan menulis puisi, meliputi 1 diksi, 2 pengimajian, 3 kata konkrit, 4 bahasa figuratif, 5 versifikasi, 6 tipografi, 7 tema, 8 perasaan,nada 9suasana, 10 amanat. Adapun hasil masing- masing aspek penilaian tersebut secara rinci dapat dilihat dari paparan berikut ini.

4.1.1.1.1 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Pemilihan Diksi

Penilaian aspek diksi difokuskan pada pemilihan kata yang konotatif dan bersifat puitis sesuai dengan media audiovisual yang ditayangkan. Hasil penilaian menulis puisi aspek pemilihan diksi dapat dilihat pada tabel berikut ini 83 No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 6 25 1 60 181 5 18,75 78,13 3,12 =246 : 32 = 7,67 Jumlah 32 246 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek pemilihan diksi untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 6 siswa atau sekitar 18,75. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 25 siswa atau sekitar 78,13. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam memilih diksi yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata- rata klasikal sebesar 7,67.

4.1.1.1.2 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Pengimajian

Penilaian aspek pengimajian difokuskan pada susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, pendengaran dan perasaan sesuai dengan media audiovisual yang ditayangkan. Hasil penilaian menulis puisi aspek pengimajian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Pengimajian No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 6 25 1 56 180 5 18,75 78,13 3,12 241 : 32 = 7,53 Jumlah 32 241 100 84 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek pengimajian untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 6 siswa atau sekitar 18,75. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 25 siswa atau sekitar 78,13. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek pengimajian sebesar 7,53.

4.1.1.1.3 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Kata Konkrit

Penilaian aspek kata konkrit difokuskan pada kata yang dapat menggambarkan suatu suasana batin untuk membangkitkan imajinasi yang sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek kata konkrit dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.3 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Kata Konkrit No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 3 28 1 29 211 5 9,38 87,5 3,12 245 : 32 = 7,67 Jumlah 32 245 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek kata konkret untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 3 siswa atau sekitar 9,38. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 28 siswa atau sekitar 87,5. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada 85 siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,67.

4.1.1.1.4 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Bahasa Figuratif

Penilaian aspek bahasa figuratif difokuskan pada pencapaian efek puitis yang dapat berupa kata, frasa, ungkapan ataupun satuan sintaksis sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek bahasa figuratif dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.4 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Bahasa Figuratif No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 2 29 1 19 215 5 6,25 90,63 3,12 245 : 32 = 7,67 Jumlah 32 245 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek bahasa figuratif untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 2 siswa atau sekitar 6,25. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 29 siswa atau sekitar 90,63. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata- rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,67. 86

4.1.1.1.5 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Versifikasi

Penilaian aspek versifikasi difokuskan pada rima, ritma dan metrum sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek versifikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.5 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Versifikasi No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 2 29 1 18 209 5 6,25 90,63 3,12 232 : 32 = 7,25 Jumlah 32 232 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek versifikasi untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 2 siswa atau sekitar 6,25. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 29 siswa atau sekitar 90,63. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,67.

4.1.1.1.6 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Tipografi

Penilaian aspek tipografi difokuskan pada penggunaan tata wajah untuk membentuk puisi yang utuh untuk keindahan visual danmengintensifkan makna sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek tipografi dapat dilihat pada tabel berikut ini 87 Tabel 4.6 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Tipogfrafi No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 6 23 3 58 165 15 18,75 71,88 9,37 238 : 32 = 7,44 Jumlah 32 238 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek tipografi untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 6 siswa atau sekitar 18,75. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 23 siswa atau sekitar 71,88. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 3 siswa atau sekitar 9,37 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata- rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,44

4.1.1.1.7 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Tema

Penilaian aspek tema difokuskan pada gagasan pokok yang dikembangkan sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek tema dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Tema No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 6 24 2 56 168 10 18,75 75 6,25 234 : 32 = 7,31 Jumlah 32 234 100 88 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek tema untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 6 siswa atau sekitar 18,75. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 24 siswa atau sekitar 75. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 2 siswa atau sekitar 6,25 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,31. 4.1.1.1.8 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Perasaan, Nada Penilaian aspek perasaan, nada difokuskan pada perasaan, nada dalam puisi sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek perasaan, nada dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.8 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Persaan, Nada No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 8 23 1 77 161 5 25 71,88 3,12 243 : 32 = 7,59 Jumlah 32 243 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek tema untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 8 siswa atau sekitar 25. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 23 siswa atau sekitar 71,88. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian 89 yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7, 59.

4.1.1.1.9 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Suasana

Penilaian aspek suasana difokuskan pada keadaan jiwa yang ditimbulkan sesuai dengan media audiovisual yang ditayangkan. Hasil penilaian menulis puisi aspek suasana dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.9 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Suasana No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 9 22 1 87 160 5 28,13 68,75 3,12 252 : 32 = 7,88 Jumlah 32 252 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek suasana untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 9 siswa atau sekitar 28,13. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 22 siswa atau sekitar 68,75. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dicapai 1 siswa atau sekitar 3,12 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengimajian yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata-rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,88.

4.1.1.1.10 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Amanat

Penilaian aspek amanat difokuskan pada amanat dalam puisi sesuai dengan media audiovisual. Hasil penilaian menulis puisi aspek amanat dapat dilihat pada tabel berikut ini 90 Tabel 4.10 Hasil Tes Menulis Puisi Aspek Amanat No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot Skor Persen Rata-rata 1 2 3 4 Sangat baik Baik Cukup Kurang 9 – 10 6 – 8 3 – 5 0 – 2 8 24 77 174 25 75 251 : 32 = 7,84 Jumlah 32 251 100 Data di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi untuk aspek amanat untuk kategori sangat baik dengan rentang nilai 9-10 dicapai oleh 8 siswa atau sekitar 25. Kategori baik dengan rentang nilai 6-8 dicapai 24 siswa atau sekitar 75. Sedangkan kategori cukup dengan rentang nilai 3-5 dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-2 tidak ada siswa yang mencapinya. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam amanat yang sesuai dengan media audiovisual dapat dikatakan baik, dengan rata- rata klasikal pada aspek kata konkret sebesar 7,84.

4.1.1.2 Hasil Nontes Pada siklus I ini data diperoeh dari hasil observasi, jurnal, Check List,

wawancara, dan dokumentasi foto. Dokumentasi foto hanya digunakan sebagai data pendukung data-data yang lainnya, yakni sebagai bukti visual terjadinya suatu peristiwa dalam proses pembelajaran siklus I. Hasil nontes selengkapnya akan dijelaskan pada uraian berikut ini. 4.1.1.2.1 Hasil Observasi Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan emotif-imainatif melalui media audiovisual siswa kelas VII C SMP N 2 Sulang. Pengambilan data observasi bertujuan untuk 91 mengetahui respons perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan emotif-imajinatif media audiovisual. Objek sasaran yang diamati dalam kegiatan observasi terhadap siswa meliputi lima perilaku siswa,yang meliputi: 1 antusias siswa dalam memngikuti pembelajaran menulis puisi pendekatan emotif-imajinatif melalui media audiovisual, 2 antusias siswa dalam memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu, 3 antusias siswa aktif berpartisipasi menjawab pertanyaan dari guru, 4 antusias siswa aktif bertanya mengenai materi menulis puisi yang sedang berlangsung, 5 antusias siswa tidak meremehkan kegiatan menyimak, 6 antusias siswa untuk tidak meremehkan kegiatan imajinasi, 7 antusias siswa mengikuti proses kegiatan menulis puisi dengan baik, 8 antusias siswa pada saat menulis puisi dengan penuh konsentrasi. Pada siklus I ini, terdapat beberapa perilaku siswa yang dapat terdeskripsi melalui kegiatan observasi. Selama proses kegiatan pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan emotif-imajinatif media audiovisual, tidak semua siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, diperoleh siswa yang berperilaku positif dan negatif. Peneliti memaklumi keadaan tersebut karena proses pembelajaran yang dilakukan penelliti merupaka sesuatu yang baru dan belum pernah diajarkan pada mereka sebelumnya sehingga di butuhkan proses untuk menyesuaikannya. Selain itu peneliti juga sadar bahwa setiap siswa memiliki karekteristik dan kemampuan yang berbeda- beda. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi setiap aspek yang telah di observasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman. 92 Hasil Observasi Perilaku Positif dan Negatif pada siklus I No Nomor Responden Kategori Perilaku Siswa Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 1 R-1 √ - √ - √ √ √ √ 1. Siswa siap mengikuti pembelajaran menulis puisi 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu mengganggu teman, melamun, mengantuk 3. Siswa berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan dari guru saat kegiatan diskusi kelas sedang berlangsung 4. Siswa aktif bertanya mengenai materi menulis puisi yang sedang berlangsung 5. Siswa tidak meremehkan kegiatan menyimak 6. Siswa tidak meremehkan kegiatan imajinasi 7. Siswa mengikuti proses penulisan puisi dengan baik 8. Siswa menulis puisi dengan baik dan penuh konsentrasi Pengisian: √ : positif − : negative 2 R-2 √ √ √ - √ √ √ √ 3 R-3 √ √ √ √ √ - √ √ 4 R-4 √ √ - - √ √ √ √ 5 R-5 √ √ √ - √ √ √ √ 6 R-6 √ √ √ - √ √ √ √ 7 R-7 √ - √ - √ - - √ 8 R-8 √ √ √ - √ √ √ √ 9 R-9 √ √ √ √ √ √ √ √ 10 R-10 √ √ √ √ √ - √ √ 11 R-11 √ √ √ √ √ - √ √ 12 R-12 √ √ √ - √ √ √ √ 13 R-13 √ - √ - √ √ √ √ 14 R-14 √ √ √ - √ √ √ √ 15 R-15 √ √ √ - √ √ √ √ 16 R-16 √ √ √ - √ √ √ √ 17 R-17 √ √ √ - √ √ √ √ 18 R-18 √ - √ - √ √ √ √ 19 R-19 √ √ √ - √ √ √ √ 20 R-20 √ √ √ - √ √ √ √ 21 R-21 √ √ √ - √ √ √ √ 22 R-22 √ √ √ - √ √ √ √ 23 R-23 √ √ √ - √ √ √ √ 24 R-24 √ √ √ - √ √ √ √ 25 R-25 √ √ √ - √ √ √ √ 26 R-26 √ √ √ - √ √ √ √ 27 R-27 √ √ √ - √ √ √ √ 28 R-28 √ √ √ - √ √ √ √ 29 R-29 √ √ √ - √ √ √ √ 30 R-30 √ √ √ - √ √ √ √ 31 R-31 √ √ √ - √ √ √ √ 32 R-32 √ √ √ - √ √ √ √ Jumlah 32 28 31 4 32 28 31 32 Jumlah dalam persen 10 87, 75 96, 88 12, 5 10 87, 5 96, 86 10 Aspek pertama, yaitu siswa siap megikuti pembelajaran dikatakan sangat baik atau sebesar 100. Semua siswa tampak sudah siap megikuti pembelajaran 93 menulis puisi. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang positif yaitu mencatat poin-poin penting yang dijelaskan oleh guru berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi. Selain itu terlihat juga pada saat peneliti memasuki ruangan, dilanjutkan dengan apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar yang harus dicapai siswa. Sikap siswa secara alamiah sudah terkondisikan dengan sendirinya. Hal ini merupakan langkah awal yang sangat menggembirakan karena secara tidak langsung siswa sudah menerima peneliti sebagai guru mereka. Aspek kedua, yaitu siswa memperhatikan penjelasan guru dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu berbicara dengan teman, melamun, tertidur. Selama pembelajaran berlangsung 28 siswa atau 87,5 memperhatikan penjelasan guru. Hanya 4 siswa atau 12,5 tidak serius mendengarkan penjelasan guru. Siswa lebih memilih melamun, berbicara dengan teman sebelah, dan ada juga yang tertidur. Aspek ketiga, yaitu siswa berpartisipasi aktif menjawab pertanyaan dari guru saat diskusi kelas sedang berlangsung. Sebanyak 30 siswa atau 93,75 berpartisipasi aktif saat diskusi kelas berlangsung. Sedangkan 2 siswa atau 6,25 memilih pasif saat kegiatan diskusi kelas berlangsung. Aspek keempat, yaitu siswa aktif bertanya mengenai materi pembelajaran. Hasil dari observasi hanya 4 siswa atau 12,5 yang aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Aspek kelima, yaitu siswa tidak meremehkan kegiatan menyimak dikategorikan sangat baik atau sebesar 100 semua siswa menyimak vidio yang 94 diputarkan oleh guru dengan baik. Aspek keenam, yaitu siswa tidak meremehkan kegiatan imajinasi sebagian siswa atau 81,25 dari jumlah siswa keseluruhan dengan serius melakukan kegiatan imajinasi. Hanya 18,75 siswa kurang serius melakukan kegiatan imajinasi. Aspek ketujuh, yaitu siswa mengikuti proses penulisan gagasan dengan baik. Hasil dari observasi sebanyak 31 siswa atau sebesar 96,86 tidak mengikuti proses penulisan gagasan dengan baik. Hanya 1 siswa atau sebesar melakukan proses penulisan gagasan dengan baik. Aspek kedelapan, yaitu siswa menulis puisi dengan baik dan penuh konsentrasi. Pada aspek ini terlihat dikategorikan sangat baik atau sebesar 100 semua siswa menulis puisi dengan baik. Berdasarkan pengamatan peneliti dan dibantu seorang peneliti selama pembelajaran menulis puisi dapat disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa masih ada selama pembelajaran berlangsung. Sikap negatif yang muncul dimungkinkan karena siswa masih merasa asing dengan pembelajaran yang dibawakan oleh guru atau peneliti karena merupakan pengalaman baru bagi mereka jadi butuh penyesuaian diri dari siswa. Keadaan ini perlu sekali dipecahkan oleh peneliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan agar dapat mengurangi dan menghilangkan sikap negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadi tugas guru atau peneliti pada siklus II untuk melakukan suatu cara agar perilaku negatif tersebut dapat dikurangi. Rencana pembelajaran pada siklus II 95 tentunya harus lebih matang dan lebih baik lagi agar perilaku belajar siswa yang negatif menjadi positif.

4.1.1.2.2 Hasil Jurnal

Pengisian jurnal dilakukan pada akhir pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan emotif- imajinatif melalui media audiovisual. Hasil jurnal siklus I ini diperoleh melalui jurnal guru dan jurnal siswa. Tujuan pengisian jurnal siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis puisi yang telah dilaksanakan guna memperbaiki pembelajaran. Selanjutnya, agar hasil pembelajaran yang diperoleh lebih optimal. Sedangkan lembar jurnal guru berisi mengenai segala hal yang dirasakan oleh guru selama proses pembelajaran menulis cerpen berlangsung. Hasil jurnal siklus I dipaparkan sebagai berikut

a. Jurnal Siswa

Pengisian lembar jurnal siswa dilakukan oleh seluruh siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Sulang. Jurnal siswa ini berisi 5 pertanyaan yang berkenaan dengan 1 apa manfaat yang diperoleh siswa saat mengikuti pembelajaran menulis puisi, 2 apakah siswa tertarik dengan pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan emotif-imajinatif melalui media audiovisual disertai alasan, 3 apakah penjelasan guru dalam menyampaikan materi menulis puisi pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual dapat dipahami, 4 kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, dan 5 tulislah saran dan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan emotif-imajinatif melalui media audiovisual. Berikut ini jawaban siswa ketika mengisi lembar jurnal mengenai pembelajaran menulis puisi . Secara keseluruhan jawaban yang diberikan siswa 96 hampir sama, yaitu dapat meningkatkan kreativitas. Namun, ada juga yang mengemukakan manfaat lain, yaitu berbagi pengalaman dengan orang lain. Ketertarikan siswa terhadap pendekatan emotif-imajinatif media audiovisual dalam pembelajaran menulis puisi secara keseluruhan siswa menunjukkan rasa tertariknya terhadap pendekatan emotif- imajinatif media audiovisual. Maskipun dengan alasan yang cukup beragam. Alasan yang paling menonjol yang dilontarkan siswa adalah belajar dengan menggunakan media audiovisual sangat mengasyikkan, selain mendapatkan ilmu juga merasakan pembelajaran yang santai. Dengan menggunakan media audiovisual lebih memudahkan dalam menulis puisi daripada harus menentukan tema sendiri. Pendapat siswa mengenai cara guru dalam menyampaikan materi secara keseluruhan pendapat siswa, yaitu mudah dipahami oleh siswa. Namun, ada 4 siswa yang beranggapan bahwa penjelasan guru belum sepenuhnya dapat dipahami. Peneliti memungkinkan karena adanya dua faktor. Pertama, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Kedua, pada siklus I peneliti mengajar setelah pelajaran olahraga berlangsung sehingga siswa kurang berkonsentrasi apalagi kondisi ruangan cukup panas dan merasa lelah setelah berolahraga sebelumnya. Pada pertanyaan keempat mengenai kesulitan-kesulitan yanng dihadapi siswa muncul pada saat mereka menulis puisi dengan memperhatikan unsur- unsur pembangun dalam menulis puisi. Hal ini dimungkinkan karena siswa belum terbiasa menulis puisi dan membaca referensi karya sastra dalam bentuk syair puisi yang terdapat di perpustakaan sekolah maupun di toko-toko buku. Sebagian 97 besar siswa juga mengungkapkan kesulitannya pada saat mengembangkan media audiovisual yang ditayangkan menjadi bentuk puisi yang utuh. Pesan siswa selama mengikuti proses pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan emotif-imajinatif media audiovisual secara keseluruhan siswa memberikan pesan dan harapan yang positif untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Adapun saran yang diberikan siswa diantaranya adalah supaya contoh puisi yang diberikan jangan hanya dua. Syair puisi yang dicontohkan lebih banyak dan lebih beragam agar siswa lebih mengerti. Siswa juga memberikan saran agar pada saat menjelaskan materi agar tidak terlalu cepat dan lebih bersikap tegas. Adapula yang menyarankan supaya kegiatan seperti ini tidak hanya sekali tetapi kapan- kapan diadakan lagi. Berbagai saran ini akan menjadi masukan yang bagus bagi peneliti untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan yang dilakukan pada siklus I supaya tidak terulang pada siklus II. Kesan siswa secara keseluruhan bahwa siswa merasa senang mengikuti pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan emotif-imajinatif media audiovisual karena dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dalam menulis puisi.

b. Jurnal Guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BERTEMA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA KARTU LIPAT BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP N 10 MAGELANG

2 34 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENDAHULUAN PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII D Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII D SMP N 2 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 3 17

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas dengan Pendekatan Menulis Bebas Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Welahan Jepara.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE BELANJA KATA DAN GAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SEYEGAN.

0 2 230