43
memberikan spengalaman yang menyeluruh deari pengalaman yang konkrit sampai yang abstrak Anonim 1990.
Secara umum media audiovisual mempunyai kegunaan untuk mengatasi berbagai hambatan, antara lain hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas,
siswa yang pasif, pengamatan yang kurang seragam, sikap objek belajar yang khusus sehingga tidak mungkin di pelajari tanpa media, tempat yang terpencil dan
sebagainya.
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Pendekatan Emotif- imajinatif
Penerapan pembelajaran menulis dengan emotif- imajinatif memiliki kelebihan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan keterampilan
menulis. Pembangkit daya imajinasi yang diberikan melalui media audiovisual dapat merangsang dan mengkondisikan siswa sedemikan rupa sehingga siswa
dapat memberikan respon yang bersifat positif. Penggunaan metode emotif- imajinatif tidak cukup efektif bagi
kelompok siswa dengan tingkat ketrampilan menyimak yang rendah. Simulus yang di sampaikan secara audivisual menghendaki adanya keterampilan yang
kebih baik. Metode emotif- imajinatif sulit digunakan bila siswa cenderung pasif.
Metode ini mensyaratkan adanya keaktifan dari pihak siswa. Siswa harus aktif menerima stimulus dan memberi respon dalam bentuk simbol- simbol verbal.
44
2.2.5 Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Pendekatan Emotif- Imajinatif dengan Media Audiovisual
Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam atau peristiawa yang pernah di alami merupakan salah satu Kompetensi Dasar yang berlaku
dalam Kurikulum 2006 KTSP. Dalam hal ini, siswa sebagai subjek penelitian dituntut untuk mampu menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam atau
perisriwa yang pernah dialami. Menulis merupakan aktivitas yang menggunakan seluruh belahan otak, baik otak kanan maupun otak kiri yang tidak satupun
belahan otak itu bekerja secara sempurna tanpa adanya rangsangan atau dorongan dari bagian yang lain. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembelajaran menulis
yang baik dari guru agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran dengan menggunakan metode emotif- imajinatif
merupakan pembelajaran dimana siswa di tempatkan pada suasana yang nyaman, santai, dan menggembirakan. Rangsangan melalui media audiovisual untuk
membangkitkan daya imajinasi siswa ketika menulis puisi. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menulis puisi,
merupakan media yang efektif untuk memberi stimulus pada siswa sehingga dapat dengan mudah membangkitkan imajinasi bagi siswa. Media audiovisual dijadikan
sebagai lahan inspirasi bagi siswa dalam menulis puisi, karena media audiovisual dapat menarik minat siswa. Menyoroti hal tersebut, media audiovisual dapat
memudahkan siswa mengembangkan ide, gagasan, atau perasaan kedalam sebuah karya sastra yang berupa puisi. Selain itu, media audiovisual dapat mencipatakan
45
suasana yang nyaman, santai dan menggembirakan, sehingga siswa jauh dari tekanan stres dan mudah lelah.
Pembelajaran awal pada menulis puisi ini, terlebih dahulu guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti proses pembelajaran dengan posisi
duduk yang santai dan tidak tegang. Kemudian guru melakukan pendahuluan dengan memberikan apersepsi dan motivasi pada siswa. Apersepsi dilakukan
dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan yang dapat membagun minat siswa terhadap puisi. Setelah itu guru baru memberikan penjelasan kepada siswa
mengenai Kompetensi Dasar serta manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi.
Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok materi pembelajaran puisi. Pada kegiatan ini, guru menjelaskan mengenai proses pembelajaran menulis puisi
dengan metode emotif- imajinatif media audiovisual. Pada proses pembelajaran, siswa di minta untuk melihat pemodelan yang di lakukan oleh guru. Pemodelan
berisikan penayangan pemutaran film yang dapat menumbuhkan daya imajinasi siswa dan memberikan contoh salah satu hasil yang dihasilkan dari hasil setelah
menyaksikan tontonan yang di tampilkan di depan kelas. Guru membimbing siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa dituntut untuk selalu
aktif mengembangkan daya imajinasinya sehingga kekreatifitasannya semakin terasah. Perwakilan dari siswa menyampaikan hasil tulisannya di depan kelas,
kemudian siswa yang lain menanggapi dan memberikan nilai pada teman mereka yang telah tampil didepan kelas.
46
Kegiatan yang terakhir adalah guru bersama siswa mereflesikan hasil dari pembelajaran tersebut, yang ditutup dengan guru memberikan kesimpulan
hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
2.2.6 Kerangka Berfikir