Tema Perasaan, nada, suasana.

32 bakunya: yaitu setiap kalimat harus diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik. Setiap alinea ditulis menjorok kedalam sekian ketukan. Tetappi pada penulisan puisi tidak ada aturan seperti itu. Penulisan puisi sepenuhnya di serahkan kepada masing- masing penyair. Oleh karena itu, ada penyair yang menuliskan puisinya dengan huruf kecil semua dan tanpa tanda baca apapun. Ada penyair yang menuliskan puisinya dengan selalu memulai dengan huruf capital pada setiap baris. Ada yang menggunakan tanda baca, tetapi untuk keperluan- keperluan tertentu saja. Dapatlah dikatakan bahwa tipografi sangat pribadi tetapi tidak permanen atau sangat goyah : artinya seorang penyair tidak selalu setia pada salah satu jenis pilihan atau kegemaranya. Menurut Suharianto 2005:53-54 dilihat dari kemanfaatanya, tipografi dapat di bedakan atas dua macam: a. Untuk keindahan visual, maksudya hanya sekedar untuk menjadikan puisi yang bersangkutan indah di pandang. b. Untuk mengintensifkan makna dan rasa atau suasana puisi bersangkutan.

2.2.2.2.2 Unsur Batin

a. Tema

Suharianto 1982:50 menyatakan tema merupakan gagasan pokok yang dikembangkan oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapan. Hal ini terjadi karena puisi mengungkapkan kata-kata kias atau perlambangan. Dengan demikian tema adalah pokok permasalahan yang akan kita kemukakan dalam bentuk puisi. 33 Waluyo 1991:106 mengatakan bahwa tema adalah sebagai gagasan pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair. Suharianto 2005:38, menyatakan bahwa seperti halnya karya sastra prosa, fungsi puisi juga merupakan media untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarangnya. Dengan demikian puisi pun mempunyai tema atau pokok permasalahan. Pada umumnya tema puisi dinyatakan secara stersirat, karena puisi ummumnya menggunakan kata- kata kias satau perlambang- lambing. Diperlukan kejelian dan kecerdasan kita sebagai pembacanya suntuk menafsirkan kiasan- kiasan atau perlambang- perlambang yang dipergunakan penyair. Berdasarkan ungkapan di atas sdapat di simpulkan bahwa tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan akan mendesak jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapanya. Jika desakan yang kuat berupa hubungan antara penyair dengan alam, maka puisinya bias bertemakan keindahan alam.

b. Perasaan, nada, suasana.

Nuryatin 2005:36 berpendapat bahwa nada puisi adalah merupakann sikap penyair kepada pembaca. Nada puisi dapat berwujud menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca, santai dan sebagainya. Susana puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah puisi atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Suasana puisi berupa iba hati, pemberontak, khusuk, dan sebagainya. 34 Perasaan atau felling adalah perasaan penyair yang terekspresi dalam puisi sebagai akibat dari sikapnya terhadap objek tertentu. Di dalam puisi suasana perasaan penyair ikut terekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Tema yang sama akan ditinjau oleh beberapa penyair dari sudut yang berbeda sehingga akan menghasilkan puisi- puisi dengan perasaan yang berbeda pula. Dengan demikian perasaan, nada, dan suasana berperan sebagai pendukung makna dalam sebuah puisi. Sebuah tema yang sama akan menghasilkan puisi yang berbeda, jika suasana dan perasaan penyair yang menciptakan puisi itu berbeda.

c. Amanat

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BERTEMA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MEDIA KARTU LIPAT BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP N 10 MAGELANG

2 34 199

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENDAHULUAN PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII D Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII D SMP N 2 Banyudono Tahun Ajaran 2011/2012.

0 3 17

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas dengan Pendekatan Menulis Bebas Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Welahan Jepara.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE BELANJA KATA DAN GAMBAR PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 SEYEGAN.

0 2 230