14
2.2 Landasan Teoritis
2.2.1 Hakikat Menulis Kreatif
Hakikat menulis kreatif telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, baik berupa definisi dan tujuan menulis kreatif. Hal tersebut dapat dilihat dari
uraian berikut ini.
2.2.1.1 Definisi Menulis Kreatif Puisi
Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Salah satu jenis kegiatan menulis adalah menulis kreatif. Menulis kreatif
pada hakikatnya dapat berupa puisi, drama, dan cerpen. Puisi menurut Waluyo 2000:78 mengemukakan bahwa puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni dengan
mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batin. Menulis kreatif memiliki kecenderungan bersifat ekspresif, sugestif, dan
asosiatif. Ekspresif maksudnya adalah setiap bunyi yang dipilih, setiap kata yang dipilih, dan setiap methapor yang dihadirkan harus berfungsi bagi kepentingan
ekspresi, mampu memperjelas gambaran dan mampu menimbulkan kesan yang kuat. Sugestif maksudnya adalah bersifat menyarankan dan mempengaruhi
pembaca serta menyenangkan dan tidak memaksa. Asosiatif maksudnya mampu membangkitkan pikiran dan perasaan yang merambat, tetapi masih berkisar
diseputar makna konvensial atau makna konotatif yang sudah lazim. Menurut Suharianto 2005 dalam menulis karya sastra ada dua hal
penting yang amat dominan dalam setiap karya sastra kepengalaman. Kedua hal
15
tersebut adalah daya imajinasi dan daya kreasi. Daya imajinasi adalah daya “membayangkan” atau “menghayalkan” segala sesuatu yang pernah menyentuh
perasaan atau singgah dalam pikiranya. Sedangkan daya kreasi adalah daya “ menciptakan” sesuatu yang baru, kemampuan menghadirkan sesuatu yang lain
daripada yang pernah ada. Seorang pengarang harus mampu menggabungkan imajinasi dan kreatifitas karya yang bagus.
Trianto 2002:2 menyebutkan bahwa tulisan kreatif bersifat apresiatif dan ekspresif. Apresiatif maksudnya adalah melalui kegiatan menulis kreatif orang
dapat mengenali, menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam teks- teks kreatif karya orang lain
dengan caranya sendiri dan memanfaatkan hal tersebut dalam kehidupan nyata. Apresiatif dapat juga berarti karya sastra pada dasarnya merupakan hasil
penafsiran kehidupan yang di lakukan oleh sastrawan. Ekspretif disebut dan merancang, dalam arti kita dimungkinkan mengekspresikan dan memgungkapkan
berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala dalam diri kita untuk dikomunikasikan kepada orang lain melalui tulisan keratif sebagai sesuatu yang
bermakna. Menurut Roekhan dalam Hidayah 2007:14 proses penulisan kreatif pada
hakikatnya yaitu proses penciptaan karya sastra. Proses itu dimulai dari : 1 memunculkan ide dalam bentuk penulis, 2 menangkap dan merenungkan ide
tersebut, 3 mematangkan ide agar menjadi jelas dan utuh, 4 membahas ide tersebut dan merancang dan diakhiri dengan 5 menuliskan ide tersebut dalam
bentuk karya sastra.
16
Tarigan 1986:3-4 menulis puisi sebagai salah satu aspek kemampuan bersastra merupakan suatu proses pengembangan. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan efektif. Menurut Hairston Darmadi dalam Gamar Fauziayah 2006:15, menulis atau mengarang memiliki arti penting yaitu : 1
dapat merangsang pikiran, 2 dapat memunculkan ide baru, 3 dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide, 4 dapat
melihat sikap objektif yang pada diri seseorang, 5 dapat membantu diri untuk menyerap dan memproses informasi, 6 akan memungkinkan untuk berlatih
memecahkan beberapa masalah sekaligus, 7 dalam bidang ilmu akan memungkinkan untuk menjadi aktif dan bukan hanya menjadi penerima
informasi, 8 dalam menulis fiktif memungkinkan untuk melatih emosi dalam rangka pendendalian ekspresif diri.
Ketrampilan atau kempuan menulis puisi adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa yang bersifat litere Depdiknas dalam Fauzitah 2006:16. Menulis puisi merupakan wujud komunikasi tidak langsung bahasa tulis
yang menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan dan ide. Selain itu, ketrampilan menulis puisi merupakan proses aktivitas berfikir manusia secara
produktif ekspresif serta didukung oleh proses pengetahuan, kebahasaan, dan teknik penulisan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketrampilan
menulis puisi adalah kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan secara apresiatif dalam bentuk puisi sebagai sesuatu yang bermakna dengan
memanfaatkan berbagai pengalaman dalam kehidupan nyata.
17
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif puisi adalah melahirkan pikiran atau perasaan melalui rangkaian kata yang disusun
berdasarkan kreatifitas, kemampuan bahasa, dan kemampuan sastra. Menulis kreatif adalah penciptaan karya sastra yang bersifat apresiatif, ekspresif, dan
kreasi yang didasarkan pada kehidupan manusia yang mempunyai nilai- nilai yang bermakna dalam kehidupan yang mengarah, dan meningkatkan kualitas hidup
sebagai manusia.
2.2.1.2 Tujuan Menulis Kreatif