73
sebagai gambaran siswa yang diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi foto hanya sebagai pelengkap cara atau teknik dalam mengambil data. Foto merupakan pelengkap atau sumber data tambahan. Dalam
penelitian tindakan kelas ini foto digunakan untuk mendokumentasikan keaktifan siswa di kelas saat proses pembelajaran berlangsung, saat melakukan kegiatan
imajinasi, saat siswa ditugasi menulis cerpan, dan merekam fenomena yang terjadi pada siswa dengan tingah lakunya saat pembelajaran
3.4.1.2.3 Check List
Check list dipilih sebagai alternatif pengumpulan data karena lebih praktis dan efisien. Check list lebih praktis dan efisien karena berisi jawaban tertutup,
yaitu jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Check list berisi beberapa aspek, yaitu minat terhadap metode pembelajaran, pendapat siswa
terhadap metode pembelajaran, minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi, pendapat siswa tentang media pembelajaran, pendapat siswa tentang cara guru
mengajar, dan peningkatan keterampilan siswa menulis puisi
3.4.1.2.4 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesatuan instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan pada data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji instrumen tes dilakukan dengan menggunakan validitas isi dan permukaan.
Validitas isi dilakukan dengan menyesuaikan semua aspek menulis cerpen yang akan dinilai. Adapun validitas permukaan dilakukan dengan cara
74
mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru Bahasa Indonesia yang mengajar. setelah selesai dikonsultasikan dan dianggap layak maka instrumen ini
dapat digunakan untuk pengambilan data.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan teknik nontes.
3.5.1 Teknik Tes
Untuk memperoleh data yang akurat peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes. Tes dilakukan pada akhir kegiatan menulis. Jenis
tes yang digunakan adalah tes tertulis. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengukur tingkat ketarampilan siswa terhadap ketrampilan menulis yang telah
dipelajarinya. Dengan demikian, peniliti akan mudah mengetahui keterampilan siswa dalam menulis puisi.
Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu siklus I dan siklus II. Teknik tes ini dilakukan pada saat pembelajaran menulis puisi sedang
berlangsung. Bentuk tes dan kriteria penilaian sama antara siklus I dan siklus II. Adapun aspek yang dinilai dalam tes menulis puisi dengan pendekatan
kontekstual komponen pemodelan, meliputi 1 kesesuaian isi dengan tema, 2 diksi, 3 rima, 4 pembaitan, dan 5 tipografi. Keterampilan siswa dalam
menulis puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangunnya.