68
sebanyak 8 siswa atau sebesar 25,80 menjadi 16 siswa atau sebesar 57,14 pada siklus I. Siswa yang belum tuntas pada pra
tindakan sebanyak 23 siswa atau sebesar 74,19 menjadi 12 siswa atau sebesar 42,86 pada siklus I. Nilai rata-rata pada pra tindakan
sebesar 61,29 menjadi 68,57 pada siklus I. Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
6 16
25
12
5 10
15 20
25 30
Pra Tindakan
Siklus I
Tuntas KKM
Belum Tuntas KKM
Gambar 4. Diagram Perbandingan Prestasi Belajar Pra Tindakan dan Siklus I
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengemukakan kembali berbagai hal yang telah terjadi pada saat pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti untuk memberikan
69
masukan kepada guru agar pelaksanaan tindakan pada tahap siklus berikutnya menjadi lebih baik. Kegiatan refleksi pada siklus I ini
dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran Index Card Match
pada mata pelajaran PKn siklus I dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal ini berkaitan dengan
aspek kognitif siswa. Berdasarkan data prestasi belajar yang diperoleh dalam bidang
kognitif dapat diketahui bahwa pelaksanaan siklus I, aspek belajar tersebut belum berhasil. Peneliti katakan belum berhasil, karena nilai
dari aspek kognitif belum mencapai kriteria penilaian yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
rata-rata kelas yang diperoleh dari siklus I belum mencapai nilai rata- rata minimal 70 yang merupakan kriteria keberhasilan aspek kogntif
yang ingin dicapai pada penelitian ini. Namun jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pra tindakan, hasil belajar aspek kognitif
siklus I sudah mengalami peningkatan, yakni dari nilai rata-rata pra tindakan 61,29 menjadi 68,57 pasca tindakan siklus I. Selain itu, guru
dalam melaksanakan metode pembelajaran Index Card Match ini belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pada penggunaan metode Index Card Match, guru masih belum melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan lengkap,
70
contohnya guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran serta tidak memberi motivasi kepada siswa.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, belum berhasilnya pelaksanaan tindakan pada siklus I disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain: 1
Siswa masih bermain-main pada saat pembelajaran berlangsung,
2 Sebagian siswa masih belum berpartisipasi pada kerja
kelompok, 3
Sebagian siswa belum bertanggung jawab pada kerja kelompok,
4 Sebagian siswa masih belum aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan, 5
Guru masih belum menguasai metode pembelajaran Index Card Match.
Setelah mengetahui beberapa hambatan atau permasalahan tersebut yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan
pembelajaran pada tindakan siklus I, selanjutnya peneliti memberikan masukan kepada guru agar dapat melaksanakan pembelajaran lebih
baik lagi pada siklus II .
71
e. Perencanaan Tindakan Siklus II