Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

11 Ms Bakry 2011: 11 sikap tersebut disertai dengan perilaku yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berjiwa nasionalisme yang kuat, sadar hal dan kwajiban, serta aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Waterwoth 1998 dalam Sunarso dkk 2008: 11 mengemukakan butir- butir concept of citizhenship dan warga negara yang baik adalah sebagai berikut i menghargai warisan budaya masyarakatnya, ii menggunakan hak pilih, iii menghormati hokum dan norma-norma masyarakat, iv memahami proses politik dan ekonomi, v menggunakan hak berbicara, vi memberi sumbangan kebaikan terhadap masyarakat dan keluarga, vii peduli terhadap lingkungan lokalnya. Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya untuk membentuk watak dan kepribadian peserta didik saja namun juga dapat membentuk sikap mental yang cerdas, serta mampu memanfaatkan ilmu pengetahuannya dengan didasari ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar

Winataputra 2009: 6 mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn di sekolah dasar dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKn yang pelaksanaannya mengacu pada implementasi kurikulum terdesentralisasi. PKn diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi 12 warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Depdiknas dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sekolah dasar 2006: 56 mengemukakan bahwa pembelajaran PKn di sekolah dasar ketentuannya adalah sebagai berikut: a. Kurikulum SDMI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri sendiri. b. Pembelajaran PKn pada kelas I sampai dengan kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV sampai dengan kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. c. Jam pembelajaran PKn dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur KTSP. d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dua semester adalah 34-38 minggu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi seorang warga negara yang dapat bertanggung jawab serta dapat mencintai tanah air sehingga dapat melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik. Warga negara yang baik dapat dilihat dari cara bersikap dan juga cara berperilaku.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Noor Ms Bakry 2011: 2-5 mengatakan materi pendidikan kewarganegaraan di SDMI, SMPMTs, serta SMAMa berupa aspek berbangsa dan bernegara. Landasan hukum pendidikan kewarganegaraan adalah Undang- Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982, Undang-Undang 13 Nomor 20 Tahun 2003, dan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006. Sedangkan landasan ideal pendidikan kewarganegaraan adalah pancasila. Cholisin 2004: 18 dalam Sunarso dkk 2008: 12 civic knowledge berupa aspek berbangsa dan bernegara yang terdiri dari: i persatuan bangsa, ii agama, hokum, dan peraturan, iii hak asasi manusia, iv kebutuhan hidup warga negara, v kekuasaan dan politik, vi masyarakat demokratis pancasila dan konstitusi negara, vii globalisasi. Aspek-aspek pengetahuan kewarganegaraan tersebut pada dasarnya merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan peran warga negara daam kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis. Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi beberapa aspek. Berdasarkan Depdiknas 2007 aspek-aspek tersebut meliputi sebagai berikut: a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan- peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. 14 c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi meliputi: Globalisasi dilingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi. 15

B. Tinjauan Tentang Belajar dan Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN PKn Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Melalui Strategi Index Card Match Pada Mata Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Karang

0 2 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN PKn Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Melalui Strategi Index Card Match Pada Mata Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Karang

0 3 13

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD. NEGERI 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 24

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Belajar PKn Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Karangtalun 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pe

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Belajar PKn Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Karangtalun 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pe

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP SISWA KELAS IV SD NEGERI

0 0 16

Metode Index Card Match Meningkatkan Prestasi Belajar PKn

0 0 5

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII

0 0 125