87
1 Pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan penerapan metode
pembelajaran Index Card Match menunjukkan bahwa guru telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran Index Card Match. 2
Nilai evaluasi belajar pada siklus II, terdapat 25 siswa yang tuntas mendapat nilai
≥ 70 sehingga ketuntasan belajar mencapai 80,64 dari total jumlah siswa.
3 Nilai rata-rata kelas pada siklus II juga meningkat yaitu dari 68,57
pada siklus I menjadi 84,51 pada siklus II. 4
Terdapat 6 siswa yang belum tuntas. Siswa tersebut akan mengikuti remidi yang diberikan guru.
Berdasarkan refleksi pada siklus II, tidak perlu lagi ada perbaikan untuk dilakukan pembelajaran di siklus selanjutnya. Karena
pada siklus II ini aspek pembelajaran kognitif sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan pada penelitian ini.
B. Pembahasan
1. Peningkatan Prestasi Belajar
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa prestasi belajar tidak sama dengan hasil belajar. Jika hasil belajar memiliki tiga ranah yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik, maka prestasi belajar hanya memiliki satu ranah saja yaitu ranah kognitif. Sehingga peningkatan prestasi belajar disini
88
dibuktikan dengan adanya peningkatan pada ranah kognitif yang dicapai siswa. Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran yang berwujud angka
maupun pernyataan yang mencerminkan tingkatan penguasaan materi pelajaran bagi para siswa Sugihartono, 2012: 130.
Prestasi siswa dikatakan meningkat apabila nilai yang diperoleh siswa dari pra tindakan ke siklus I dan II mengalami peningkatan. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa hasil nilai tes siswa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.
Ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Dikatakan metode pembelajaran Index Card Match memiliki pengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa karena seperti
yang telah dijelaskan di awal bahwa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi 2013: 139 salah satunya adalah penggunaan
metode belajar yang digunakan dalam hal ini, metode yang digunakan dalam penelitian adalan metode pembelajaran Index Card Match. Metode belajar
yang digunakan guru sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa. Metode yang dapat menarik perhatian siswa akan membantu
siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut sehingga siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar siswa yang meningkat dapat dilihat dari presentase ketuntasan belajar siswa mulai dari pra tindakan hingga siklus I dan II. Pada
tes pra tindakan, siswa yang tuntas sebanyak 8 atau sebesar 25,80 dan siswa
89
yang belum tuntas sebanyak 23 siswa atau sebesar 74,19 dengan nilai rata- rata baru mencapai 61,29. Hasil tes pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak
16 siswa atau sebesar 57,14 dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa atau sebesar 42,86 dengan nilai rata-rata 68,57. Hasil tes pada siklus II siswa
yang tuntas sebanyak 25 siswa atau sebesar 80,65 dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau sebesar 19,35 dengan nilai rata-rata 84,51.
Adapun faktor lain yang menyebabkan peningkatan prestasi belajar adalah adanya interaksi antar siswa, sehingga siswa yang belum mengerti
tentang materi yang dipelajari dapat bertanya atau mencari informasi kepada siswa lain yang sudah mengerti. Ini sesuai dengan karakteristik siswa sekolah
dasar dimana mereka suka membentuk kelompok teman sebaya atau biasa disebut dengan istilah peergroup untuk bermain dan mencari tau apa yang
belum diketahuinya kepada teman sebayanya. Di sini siswa akan merasa lebih nyaman untuk bertanya kepada temannya tanpa rasa malu dan sungkan.
Disamping itu kartu index yang digunakan sebagai metode pembelajaran juga dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi yang dipelajarinya
sehingga materi pembelajaran yang disampaikan dapat mudah diingat hal ini sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh metode Index Card Match
tersebut. Namun berkaitan dengan faktor yang menjadi penyebab meningkatnya
prestasi belajar di atas tentunya juga terdapat beberapa kelemahan dari metode Index Card Match
yang dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan
90
pembelajaran menggunakan metode tersebut diantaranya yaitu ada beberapa siswa yang tidak menerima atau enggan berpasangan dengan siswa lain, ini
disebabkan karena pada usia sekolah dasar siswa biasanya siswa hanya akan menerima orang-orang tertentu yang dianggap bisa menjadi temannya. Siswa
cenderung akan memilih-milih dalam berteman termasuk dalam hal kelompok saat pembelajaran dikelas, maka guru sebaiknya memberi pengertian kepada
siswa agar tidak memilih teman saat berkelompok dalam belajar. Kemudian selain itu juga ada siswa yang ramai saat berdiskusi dan mengganggu siswa
lain sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Disini peran guru dalam pengkondisian kelas sangat dibutuhkan secara maksimal agar pembelajaran
menggunakan Index Card Match dapat berjalan secara kondusif.
2. Masih adanya siswa yang belum tuntas