71
e. Perencanaan Tindakan Siklus II
Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Siklus II ini juga dilakukan
dalam 2 pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2 untuk memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran dari hasil refleksi atas
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada dasarnya pelaksanaan tindakan siklus II ini sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I.
Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini adalah refleksi dari tindakan pembelajaran pada siklus I. Setelah peneliti dan
guru mengetahui berbagai hambatan atau kendala pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka peneliti dan guru menyusun rencana
perbaikan pada pembelajaran siklus II yang berpedoman pada hasil refleksi pembelajaran pada siklus I.
Dalam mengatasi hambatan atau kendala yang ada pada siklus I maka guru sebagai pelaksana metode melakukan beberapa tindakan
agar pada pelaksanaan siklus II tidak ada lagi hambatan atau kendala yang dialami. Siswa masih bermain-main pada saat pembelajaran
maka guru lebih maksimal dalam pengkondisian kelas dan lebih tegas agar siswa tidak lagi bermain-main dan menyepelekan pembelajaran.
Hal tersebut dilakukan dengan cara guru memberikan ”hadiah” kepada siswa yang masih sibuk bermain sendiri. Hadiah tersebut berupa
pertanyaan spontan yang ditujukan kepada siswa yang bermain
72
tersebut agar siswa lebih fokus pada pembelajaran. Ketika siswa masih
belum berpartisipasi saat kerja kelompok, maka guru berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk mengecek keterlibatan siswa dalam setiap
kelompoknya. Menyikapi permasalahan belum aktifnya siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, guru harus mampu mencari tahu
apa penyebab dari pasifnya siswa seperti misalnya ketika siswa tidak mau bertanya dan menjawab pertanyaan dikarenakan takut salah, maka
guru sebaiknya meyakinkan siswa agar tidak perlu berfikir salah dan mampu membangun kepercayaan diri siswa. Dan yang terakhir pada
hambatan yang ada saat siklus I dilaksanakan, guru masih belum menguasai metode pembelajaran yang digunakan, maka dalam
pelaksanaan siklus selanjutnya guru harus lebih siap dan menguasai sepenuhnya tentang metode yang digunakan caranya dengan
mempelajari lebih dalam terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
f. Pelaksanaan Tindakan Siklus II