Penelitian kuantitatif yang pernah dilakukan oleh Yulian Susanti dari

Pemula Di Kapal Pesiar Inte rnasional”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan pengalaman culture shock oleh para ABK pemula dan bagaimana mereka memaknai kerja setelah melalui masa culture shock dalam proses penyesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman culture shock merupakan pengalaman penyesuaian yang didalamnya terjadi dinamika psikolois yang muncul dalam diri individu sebagai bentuk respon terhadap situasi baru yang harus dihadapi. Dinamika psikologis ABK pemula terhadap pengalaman culture shock merupakan interaksi antara elemen-elemen di dalamnya baik itu elemen yang mencetuskan respon terhadap penyesuaian yang harus dihadapi, maupun elemen yang menjadi faktor anti yang bersifat mereduksi respon negatif terhadap penyesuaian yang harus dihadapi. Ketika faktor anti dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan faktor pendorong dan pencetus, maka dampak pengalaman culture shock yang timbul dapat diminimalisir. Dinamika psikologis tersebut menghasilkan suatu pemaknaan ABK pemula terhadap pengalaman culture shock yaitu sebagai suatu proses yang harus dijalani, sebagai suatu kebanggaan karena mampu menghadapi proses yang berat tersebut, sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, dan sekaligus melegakan, serta adanya penghargaan dari lingkungan terhadap hasil kerja yang dicapainya. Pemaknaan tersebut membatu ABK pemula dalam memaknai kerja mereka di kapal pesiar internasional secara menyeluruh. ABK pemula yang memaknai pekerjaannya sebagai upaya mencari materi memandang pekerjaan sebgai suatu mata pencaharian baik untuk memenuhi kebutuhan saat ini maupun di masa mendatang. ABK pemula yang memaknai pekerjaannya sebagai sarana untuk mencari modal usaha di masa mendatang melatih kedewasaan sebagai batu loncatan dan sebagai bentuk harga diri memandang pekerjaan mereka sebagai karir dimana pekerjaan tersebut merupakan salah satu cara untuk menstimulasi kebutuhan mereka untuk bersaing atau meningkatkan prestise dan kepuasan. ABK pemula yang memaknai pekerjaannya bahwa meskipun pekerjaannya dianggap sepele tapi besar manfaatnya bagi orang lain memandang pekerjaannya sebagai sumber dari fulfillment atau keutuhan. Ia memandang pekerjaannya sebagai suatu panggilan dan memaknainya sebagai suatu bentuk kontribusi mereka pada lingkkungan sosial. Dari penelitian relevan di atas, telah digunakan sebagai bahan pembanding sekaligus referensi bagi penelitian yang akan peneliti lakukan dengan fokus penelitian yang sama yaitu tentang fenomena culture shock.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dibuat untuk mempermudah proses penelitian karena mencakup tujuan dari penelitian itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena culture shock pada mahasiswa perantauan di Yogyakarta.