Dalam penelitian ini peneliti mengamati secara langsung fenomena culture shock pada mahasiswa perantauan di Yogyakarta. Peneliti
melakukan observasi dalam tiga tahap, tahap pertama observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan penyesuaian diri hingga bentuk sosialisasi
mahasiswa perantau di Yogyakarta akibat fenomena culture shock. Tahap kedua observasi dilakukan untuk mengetahui komunikasi yang terjadi di
lingkungan tempat tinggal sementara kos baik terhadap masyarakat sekitar kos maupun sesama penghuni kos lainnya. Tahap ketiga observasi
dilakukan untuk mengetahui interaksi pertemanan antar mahasiswa yang terjadi di lingkungan kampus.
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara
Wawancara dimaksudkan untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.
Wawancara atau interview merupakan percakapan denganmaksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh kedua pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan atau sebagai pihak penanya, dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh pihak
penanya. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara semi terstruktur memiliki pedoman wawancara namun apabila sudah terjun ke lapangan akan berkembang sesuai dengan kondisi
lapangan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur, yaitu peniliti tidak terikat waktu dan biasanya informan karena memiliki sifat khas.
Pelaksanaan ini mengalir seperti percakapan sehari-hari Moleong, 2007: 190-191.
Metode wawancara sering digunakan untuk mendapatkan informasi dari orang atau masyarakat. Wawancara merupakan cara utama yang
digunakan dalam penelitian ini jika seseorang ingin mendapatkan data- data atau keterangan secara lisan dari seorang informan. Wawancara
dilakukan dengan membuat pedoman wawancara yang relevan dengan permasalahan yang kemudian digunakan untuk tanya jawab. Sebelum
melakukan wawancara, peneliti harus menyiapkan instrumen wawancara terlebih dahulu. Didalam pedoman wawancara ini berisi sejumlah
pertanyaan yang wajib ditanya atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan tersebut meliputi fakta, realita, data, konsep, pendapat, persepsi
yang berkenaan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Teknik wawancara menjadi cara yang digunakan jika seseorang ingin
mendapatkan data-data atau keterangan secara lisan dari seorang responden. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan
berusaha menggali data, informasi dan keterangan dari subjek yang diperlukan, yaitu para mahasiswa perantauan di Yogyakarta.
3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumentasi