Fase-fase Culture Shock Gegar Budaya

mengiringi kelangsungan hidup masyarakat dalam kelompok lingkungan fisik beserta lingkungan sosial suatu kebudayaannya. Akibatnya mahasiswa-mahasiswa perantauan tersebut terpelihara dan terbiasa dengan kebudayaan mereka sendiri, hingga tanpa disadari kemudian membentuk karakter dan menjadi ciri khas yang melekat pada diri masing- masing individu sejak ia lahir. Sehingga ketika mereka bermigrasi atau merantau secara tiba-tiba untuk kepentingan pendidikan berkuliah di Yogyakarta, memasuki budaya Yogyakarta yang berbeda dengan budaya asal sama saja dengan menghadapkan mahasiswa perantauan dengan situasi-situasi yang berpotensi menimbulkan keterkejutan, ketidaknyamanan serta kecemasan temporer tidak beralasan dalam diri individu yang berakibat pada terguncangnya konsep diri dan identitas budaya. Kondisi ini dapat menyebabkan sebagian besar mahasiswa perantauan mengalami gangguan mental dan fisik, setidaknya untuk jangka waktu tertentu.

2. Adaptasi Penyesuaian Diri

Para mahasiswa perantau yang berkuliah di universitas-universitas yang tersebar di Yogyakarta secara tidak langsung dituntut untuk bisa berusaha menyesuaikan diri di lingkungan rantauannya yaitu Yogyakarta. Dalam kamus sosiologi menjelaskan beberapa pengertian adaptasi. a. Adaptation 1 Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan. 2 Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem 3 Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah 4 Penyesuaian dari kelompok terhadap lingkungan 5 Penyesuaian pribadi terhadap lingkungan 6 Penyesuaian biologis atau budaya sebagai hasil seleksi alamiah. b. Adaptation, communal Proses penyesuaian dengan lingkungan yang terjadi sebagai akibat tidak langsung dari pengorganisasian penduduk. c. Adaptation, external Penyesuaian diri dari struktur sosial terhadap lingkungan sosial. d. Adaptation, genetic Penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, sebagai akibat genotype. e. Adaptation, individual Penyesuaian pribadi terhadap lingkungan sebagai akibat langsung dari usaha pribadi, dan yang secara tidak langsung merupakan akibat kegiatan penduduk yang terorganisasikan. f. Adaptation, social Hubungan antara suatu kelompok atau lembaga dengan lingkungan fisik yang mendukung eksistensi kelompok atau lembaga tersebut Soerjono Soekanto, 1985:9. Ward dan Kennedy dikutip dari Dakyakisni, 2012:270 melakukan pendekatan melalui dua bentuk adaptasi. Pertama yaitu, Adaptasi sosiokultural, yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan negosiasi interaksi dengan anggota-anggota budaya tuan rumah yang baru. Kedua yaitu, Adaptasi psikologis dipengaruhi oleh pusat kendali internal, beberapa perubahan kehidupan, kontak dengan teman sebangsa yang lebih banyak untuk mendapatkan dukungan sosial, dan kesulitan lebih rendah dalam pengelolaan kontak sosial sehari-hari. Sedangkan adaptasi sosiokultural meningkat dengan adanya tingkat perbedaan yang lebih rendah antara budaya tuan rumah dengan pendatang, interaksi yang lebih banyak dengan tuan rumah, ekstroversi dan tingkat gangguan mood yang lebih rendah. Mahasiswa perantauan yang memasuki suatu situasi baru, selain menjadi mahasiswa juga harus menyesuaikan dengan budaya masyarakat setempat. Proses adaptasi akan dialami oleh setiap mahasiswa etnik pendatang. Dengan memasuki suatu kebudayaan baru yang tidak familiar, secara tidak langsung mereka juga dituntut berusaha untuk menyesuaikan bahkan mulai menerima sebagian budaya dari etnik budaya setempat melalui proses adaptasi. Mahasiswa perantauan dalam mengatasi fenomena culture shock di Yogyakarta salah satunya ialah dengan adaptasi penyesuaian diri dengan Yogyakarta yang kini sebagai lingkungan barunya baik lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Adaptasi berperan penting sebagai cara mengatasi stress, membatasi terjadinya stress, mengurangi atau menetralisasi pengaruhnya.

3. Sosialisasi

a. Pengertian sosialisasi

Pengertian sosialisasi menurut Peter Berger adalah suatu proses dimana seorang individu belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat Idianto, 2004:115. Menurut David Goslin, sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma agar ia berpartisipasi sebagai seorang anggota dalam kelompok masyarakatnya Ihromi, 1990: 30. Secara sederhana sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu berpikir mempelajari cara-cara hidup, nilai-norma sosial yang terdapat dalam suatu