Mengkaji masyarakat perlu memahami proses sosial yang ada dalam masyarakat, karena pengetahuan tentang proses-proses sosial dapat digunakan
untuk memperoleh pengertian mengenai segi dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat yakni bentuk umum proses sosial yaitu interaksi sosial
Soerjono Soekanto, 2006: 55. Masyarakat pasti akan mengadakan interaksi dalam suatu sistem kapasitas atau identitas sosial serta memainkan peran.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang-perorangan, antar kelompok sosial,
maupun antar orang perorangan dengan kelompok manusia.Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang mengadakan hubungan secara berulang-
ulang dalam perangkat hubungan identitas yang bertalian. Melihat masyarakat sebagai suatu sistem hubungan identitas dan kelompok, akan terlukis sebagai
sistem sosial.
6. Mahasiswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi dengan usia yang berkisar antara 19 sampai
28 tahun, yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa Poerwadarminta, 2005:375. Mahasiswa adalah
seorang individu yang sedang menuntut ilmu, terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat
dengan perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi untuk belajar menempuh jenjang pendidikan tingkat lanjut. Mahasiswa dinilai
memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Mahasiswa memiliki tuntutan peran penting untuk mampu berpikir kritis, bertindak dengan cepat dan tepat merupakan
prinsip yang saling melengkapi Dwi Siswoyo, 2007: 21.
7. Perantau dan Merantau
a. Perantau
Perantau adalah orang yang meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran untuk pergi merantau ke kota, wilayah atau bahkan
negeri lain dalan kurun waktu tertentu Kato Tsuyushi, 2005: 13.
b. Pengertian Merantau
Menurut Kato Tsuyushi istilah merantau berarti meninggalkan kampung halaman atau tanah kelahiran. Keluar dari kampung sendiri
untuk pergi ke kota lain dalan kurun waktu tertentu sudah disebut sebagai merantau. Permulaan merantau bertujuan untuk mencari
penghidupan. Sekarang ini untuk melanjutkan pendidikan ke negeri lain juga disebut dengan pergi merantau Kato Tsuyushi, 2005: 13.
Menurut Mochtar Naim ada berbagai alasan mengapa mereka melanjutkan studi diluar daerah, antara lain
memeperluas wawasan, memperoleh pendidikan yang lebih baik, memperoleh pengalaman baru, mengharapkan tingkat
kehidupan yang lebih baik, memperoleh pengalaman baru dan mengharapkan penghidupan yang lebih baik. Mochtar Naim
mendefinisikan merantau adalah tipe khusus dari migrasi dengan konotasi budaya tersendiri yang mengandung enam
unsur pokok yaitu:
1 Meninggalkan kampung halaman. 2 Dengan kemauan sendiri.
3 Untuk jangka waktu lama atau tidak. 4 Dengan tujuan mencari penghidupan, menuntut ilmu atau
mencari pengalaman. 5 Biasanya dengan maksud kembali pulang.
6 Merantau ialah lembaga sosial yang membudaya Mochtar Naim, 1984:2.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian merantau adalah bentuk perpindahan tempat tinggal seseorang ke daerah
lain dengan kemauan sendiri, dan jangka waktu tertentu dengan tujuan mencari penghidupan yang lebih baik yang telah melembaga di
masyarakat, biasanya untuk kembali pulang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa seseorang disebut merantau apabila ia pergi keluar daerah
budayanya dan individu tersebut tidak lagi berkomunikasi dan berinteraksi hanya dengan kaum kerabat atau anggota kelompok
etnisnya, melainkan juga dengan orang yang latar belakang etnis dan kulturnya berbeda-beda. Berbicara tentang merantau kita juga
membicarakan tentang mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk mempunyai pengertian pergerakan
penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk dari ada tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan,
mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen dan mobilitas non-permanen.
Mobilitas penduduk permanen adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke wilayah tujuan dengan
niatan menetap. Sebaliknya mobilitas penduduk non- permanen adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah
asal menuju ke wilayah tujuan dengan tidak ada niatan menetap didaerah tujuan Mantra, 2003: 172.