19 d.
Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka jalankan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Berdasarkan karakteristik tersebut PjBL merupakan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan tingkat berpikir siswa dengan berpusat pada aktivitas
belajar siswa sehingga memungkinkan mereka untuk beraktivitas dengan keterampilannya. Pembelajaran dengan pendekatan ini juga memusatkan
pembelajaran kepada siswa.
3. Prinsip-Prinsip Project Based Learning PjBL
Sebagai sebuah pendekatan dalam pembelajaran, menurut Thomas Wena, 2011: 145 pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu a
keterpusatan centrality, b berfokus pada pertanyaan atau masalah driving question, c investigasi kontruksif atau desain contructivisme investigation, d
otonomi otonomy, dan e realistis realism. a.
Keterpusatan centrality Pembelajaran berpusat pada siswa yang melibatkan tugas-tugas pada
kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran. Proyek dalam PjBL adalah pusat atau inti kurikulum, bukan pelengkap kurikulum. Dalam
pembelajaran berbasis proyek, proyek adalah strategi pembelajaran, dimana siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu ilmu melalui proyek.
20 b.
Berfokus pada pertanyaan atau masalah driving question Proyek berfokus pada pertanyaan atau masalah, yang mendorong siswa untuk
berjuang memperoleh konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti ataupun pokok dari suatu bidang tertentu. Dalam hal ini, kerja proyek dapat menumbuhkan
kemandirian siswa. c.
Investigasi kontruksif atau desain contructivisme investigation Proyek melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi dapat
berupa proses perancangan atau desain, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, diskoveri, atau pembentukan model. Dalam hal
ini guru harus mampu merancang suatu kerja proyek yang mampu menumbuhkan rasa ingin meneliti, rasa untuk berusaha memecahkan
masalah, dan rasa ingin tahu yang tinggi. d.
Otonomi otonomy Proyek PjBL mengutamakan otonomi, yaitu siswa diberikan kebebasan untuk
menentukan pilihan waktu kerja sendiri dan bertanggung jawab. Siswa lebih diberikan kesempatan untuk mengerjakan proyek sesuai dengan minat dan
kemampuan. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa.
e. Realistis realism
Proyek merupakan suatu yang nyata. Pembelajaran berbasis proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang
autentik, bukan dibuat-buat, dan hasil kerja dapat diimplementasikan di lapangan. Dalam hal ini guru harus mampu menggunakan dunia nyata