Tahap Perancangan Design Hasil Pengembangan

69 kesesuaian syarat kontruksi dan kesesuaian syarat teknis. LKS yang dirancang dalam penelitian ini terdiri dari 5 LKS. a Menyusun peta kebutuhan LKS Pada tahap perencanaan ini dilakukan kembali penyusunan dan penyesuaian kembali peta kebutuhan LKS berdasarkan SK, KD dan indikator yang telah ditetapkan. b Menentukan judul LKS Judul dari setiap LKS ditentukan oleh Kompetensi Dasar, indikator- indikator dan materi pokok yang diajarkan. c Penulisan LKS Penulisan rancangan LKS disesuaikan dengan syarat-syarat penulisan LKS yang telah ditetapkan. LKS yang disusun juga disesuaikan dengan pendekatan project based learning. Berikut ini adalah uraian materi pada setiap LKS. Tabel 17. Materi LKS No LKS Materi 1 1 Pengertian pertidaksamaan dua variabel dan menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah pertidaksamaan linear. 2 2 Pengertian model matematika, cara membuat model matematika dari suatu masalah program linear dan menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah program linear. 3 3 Menentukan titik optimum dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dan menentukan nilai optimum dari fungsi obyektif 4 4 Menentukan titik optimum dari daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dengan garis selidik. 70

3. Tahap Pengembangan Development

Tahap pengembangan merupakan tahap realisasi rancangan bahan ajar dan rancangan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja produk yang telah dikembangkan.

a. Pengembangan bahan ajar

1 Pengembangan RPP RPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan pendekatan project based learning. RPP yang dikembangkan harus mengacu pada komponen-komponen seperti: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas atau semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD dan indicator pencapaian kompetensi, materi pelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil pembelajaran. RPP dikembangkan menggunakan bahasa Indonesia. Pada komponen langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, kegiatan pembelajaran memuat kegiatan mengamati, menggali informasi, pengerjaan proyek, dan mengkomunikasikan atau mempresentasikan. Pada kegiatan pengerjaan proyek, siswa diminta untuk mengerjakan proyek secara berkelompok. Pada Proyek pertama, masing-masing kelompok mendapatkan proyek yang berbeda. Adapun tugas proyek adalah mencari informasi yang berada di lingkungan sekolah sesuai dengan undian yang diperoleh. Setelah mendapatkan informasi sesuai dengan tugasnya, siswa 71 menyelesaikan proyek dengan cara berdiskusi. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Untuk proyek kedua dan ketiga, masing-masing kelompok mendapatkan proyek yang sama dan dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan kelompok mereka sebelumnya. Apabila sudah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok juga harus mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada penelitian ini. RPP yang disusun sebanyak lima RPP, yaitu RPP 1, RPP 2, RPP 3, RPP 4, dan RPP 5. Masing-masing RPP tersebut dirancang untuk satu kali pertemuan. 2 Pengembangan LKS Pada penelitian ini, LKS yang disusun sebanyak empat LKS, yaitu LKS 1, LKS 2, LKS 3, dan LKS 4. LKS 1 dirancang untuk satu kali pertemuan. LKS 2 dirancang untuk dua kali pertemuan. LKS 3 dirancangan utnuk satu kali pertemuan. LKS 4 dirancang untuk satu kali pertemuan. Pengembangan LKS dilakukan sesuai desain awal yang telah ditetapkan. Hasil dari pengembangan LKS adalah LKS matematika program linear dengan pendekatan project based learning untuk siswa kelas X SMK. LKS yang dikembangkan memiliki komponen-komponen yang memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. 72

b. Penilaian Ahli

Penilaian oleh ahli ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP dan LKS. RPP dan LKS yang telah di setujui oleh dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator yaitu dosen ahli. Validasi ahli yaitu penilaian RPP dan LKS menggunakan instrumen penilaian RPP dan LKS berupa angket untuk dosen ahli. Dosen ahli adalah seorang ahli akademik yang berlatar belakang S2. Validasi RPP dan LKS oleh ahli dalam penelitian ini dilakukan oleh dua dosen ahli yaitu Bapak Musthofa, S.Si, M.Sc. dan Ibu Eminugroho Ratna Sari, M.Sc. Hasil validasi bahan ajar oleh ahli dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 18. Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli No. Validator Produk yang Divalidasi RPP LKS 1. 1 133 79 2. 2 137 76 Skor Total 270 155 Skor Maksimal Ideal 310 180 Skor Minimal Ideal 62 36 Adapun penjelasan penjelasan penilaian para ahli tersebut terhadap masing- masing bahan ajar adalah: 1 Penilaian RPP Data kuantitatif yang diperoleh berupa skor penilaian ahli terhadap kevalidan RPP. Kemudian, data tersebut dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kriteria kevalidan RPP. Hasil penilaian RPP oleh ahli sebagai berikut: 73 Tabel 19. Hasil Analisis Validasi RPP oleh Ahli Produk yang Dikembangkan Skor Kriteria RPP 270 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 19 diperoleh skor total validasi RPP dari kedua ahli yaitu 270, maka RPP yang dihasilkan dikriteriakan sangat baik. Dari kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa RPP yang dikembangkan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran matematika. 2 Penilaian LKS Data kuantitatif yang diperoleh berupa skor penilaian ahli terhadap kevalidan LKS. Kemudian, data tersebut dikonversi menjadi data kualitatif untuk menentukan kriteria kevalidan LKS. Hasil penilaian LKS oleh para ahli sebagai berikut: Tabel 20. Hasil Analisis Validasi LKS oleh Ahli Produk yang Dikembangkan Skor Kriteria LKS 155 Sangat Baik Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 20 diperoleh skor total validasi LKS dari kedua ahli yaitu 155, maka LKS yang dihasilkan dikriteriakan sangat baik. Dari kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran matematika. 74

B. Hasil Uji Coba Produk

Kegiatan uji coba termasuk dalam kegiatan implementasi ini dilakukan setelah bahan ajar dinyatakan layak diujicobakan dengan revisi oleh dosen ahli. Pada tahap implementasi dilakukan 3 kegiatan yaitu uji coba produk, pengukuran keterlaksanaan kegiatan pembelajaran, pengukuran hasil belajar siswa, penyebaran angket respon guru dan siswa. 1. Uji Coba Lapangan Uji coba RPP dan LKS yang dikembangkan dilaksanakan di kelas X MM SMK Piri 3 Yogyakarta dengan jumlah siswa 30 orang. Kegiatan pembelajaran dilakukan antara tanggal 22 April – 10 Mei 2016 sebanyak 5 kali pertemuan termasuk pre-test dan post-test. Pertemuan pertama dilakukan pada Jum’at, 22 April 2016 dan diisi dengan menyelesaikan soal pre-test. Tes awal dengan menggunakan pre-test ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang akan diujicobakan. Hal ini perlu dilakukan karena untuk menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Pada pertemuan kedua sampai keempat pembelajaran yang dilakukan hampir sama yaitu diawali dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang pernah dipelajarai sebelumnya dan berkaitan dengan materi program linear. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah yang ada atau menyelesaikan kerja proyek yang ada pada LKS secara berkelompok. Masing- masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Setelah tugas mereka selesai, tiap-tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Ketika ada salah