13 2009: 5 mengungkapkan “the constructivist theory views learners a active
participants in their own learning ”. Hal tersebut berarti bahwa teori konstruktivis
memandang peserta didik sebagai peserta aktif dalam pembelajarannya sendiri. Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
proses mengkontruksi dan menghubungkan apa yang dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki berdasarkan pengalaman dan interaksi aktif
dalam lingkungan, sehingga dapat memperoleh berbagai kompetensi, keterampilan, sikap, dan pengetahuan baru..
2. Pembelajaran
Menurut Sudjana sebagaimana dikutip Sugihartono 2007: 80-81, pembelajaran adalah setiap upaya yang dilakukan secara sengaja oleh pendidik
yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar. Nasution mendefinisikan pembelajaran sebagai aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkannya dengan siswa sehingga terjadi proses belajar Sugihartono, 2007: 80. Menurut Trianto 2010: 17, pembelajaran merupakan
interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang intens dan terarah menuju pada suatu target
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi dari pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan pendidik untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan belajar dengan cara
mengorganisasi lingkungan dan menghubungkannya dengan siswa. Guru berperan
14 penting sebagai fasilitator dan dituntut untuk kreatif dalam mengorganisasikan
suasana belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang keilmuan yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Kennedy, Tipps Johnson 2008: 55
menyatakan bahwa “mathematical meaning is constructed by the learner rather
than imparted by the teacher ”. Menurut Marsigit 2013, 3-4 matematika
dibedakan menjadi dua yaitu matematika formal dan matematika sekolah. Matematika formal adalah matematika yang dipelajari dan dikembangkan oleh
para matematikawan murni di perguruan tinggi. Matematika sekolah adalah matematika yang dipelajari di pendidikan dasar dan menengah. Menurut Johnson
Rising Suherman dkk, 2003: 16 menyebutkan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan dan pembuktian yang logis.
Matematika juga dapat disebut sebagai bahasa yang didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat yang direpresentasikan dengan bahasa simbol mengenai
ide-ide. Menurut Hollands 1995: 81, matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Suriasumantri 2005
: 89 matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang kita sampaikan, lambang dari matematika bersifat artifisialis,
mempunyai arti jika diberikan sebuah makna kepadanya. Matematika bersifat kuantitatif dan sebagai sarana berpikir deduktif.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat digaris bawahi bahwa matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pola berpikir logis