Teknik Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data

55 Untuk deskripsi dan lembar penilaian LKS oleh guru dapat dilihat dalam lampiran B 11 dan B 12 halaman 118 dan halaman 121. 2 Lembar penilaian siswa Instrumen ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan setelah siswa menggunakan LKS tersebut dalam pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist √ pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Penilaian Siswa Aspek Indikator Nomor pernyataan positif Nomor pernyataan negative Kesesuaian penggunaan bahasa dan kalimat serta tampilan LKS Kesederhanaan bahasa 1 Kejelasan kalimat 2 Kesesuaian tampilan 3 4 Penggunaan LKS dalam pembelajaran Kemudahan penggunaan LKS 5, 6 Kepercayaan diri penggunaan LKS 8, 9, 10 Kepuasan penggunaan LKS 11 12 Materi LKS Kesesuaian LKS dengan materi pembelajaran 13, 14 15, 16 Untuk lembar penilaian LKS oleh siswa dapat dilihat dalam lampiran B 14 halaman 124. 3 Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 56 Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Terkait dengan pengisiannya, pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberikan tanda checklist √ pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat atas pernyataan yang diajukan. Instrumen lembar observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari 20 aspek yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang terdapat pada RPP.

c. Instrumen untuk mengukur keefektifan

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan adalah tes prestasi yang berupa pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sebelum dilakukan pembelajaran. Posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sesudah menggunakan LKS dalam pembelajaran matematika materi Program Linear. Pada penelitian ini, bentuk soal tes yang digunakan adalah soal uraian yang bertujuan untuk mengukur kompetnesi keterampilan peserta didik. Tabel 8. Kisi-kisi Soal Pre-Test dan Post-Test Kompetensi Dasar Indikator Nomor Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear Menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah pertidaksamaan linear 1 Menentukan model matematika dari soal cerita kalimat verbal Membuat model matematika dari suatu masalah program linear 2 Menggambar daerah penyelesaian dari suatu masalah program linear 3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linear dengan metode titik pojok 4 57 Untuk soal pre-test dan post-test dapat dilihat dalam lampiran B 16 dan B 17 halaman 128 dan halaman 133.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk berkualitas baik yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Apabila ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka diperoleh bahan ajar yang berkualits. Teknik anaisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menjumlahkan skor yang diperoleh dari penilaian para ahli. Kemudian, mengkonversikan data tersebut ke dalam bentuk kualitatif skala lima, dengan kriteria konversi data sebagai berikut: Tabel 9. Koversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert Rentang Skor Nilai Kriteria � � + 1,8 �� A Sangat Baik � + 0,6 �� � ≤ � + 1,8 �� B Baik � − 0,6 �� � ≤ � + 0,6 �� C Cukup Baik � − 1,8 �� � ≤ � − 0,6 �� D Kurang Baik � ≤ � − 1,8 �� E Tidak Baik Widoyoko, 2009: 238 Keterangan: � = skor validator � = rerata skor ideal = 1 2 skor maksimum ideal + skor minimum ideal �� = simpangan baku ideal 58 = 1 6 skor maksimum ideal - skor minimum ideal Berdasarkan kriteria konversi data pada Tabel 9 diperoleh gambaran yang jelas dalam mengkonversikan data ke dalam bentuk kualitatif skala lima. Berikut ini dijelaskan mengenai teknik analisis data dari bahan ajar yang dikembangkan. 1. Teknik Analisis Data Kevalidan Teknik analisis data kevalidan bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian para ahli. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan �� . Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk kevalidan bahan ajar yang dikembangkan sebagai berikut: Tabel 10. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Kevalidan Bahan Ajar Matematika Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata- rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 31 310 62 186 41,33 LKS 18 180 36 108 24 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 dapat dibuat kriteria kevalidan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian para ahli sebagai berikut: 59 Tabel 11. Kriteria Kevalidan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Para Ahli Kevalidan Interval Skor Kategori RPP � 260,4 Sangat Baik 210,8 � ≤ 260,4 Baik 161,2 � ≤ 210,8 Cukup Baik 111,6 � ≤ 161,2 Kurang Baik � ≤ 111,6 Tidak Baik LKS � 151,2 Sangat Baik 122,4 � ≤ 151,2 Baik 93,6 � ≤ 122,4 Cukup Baik 64,8 � ≤ 93,6 Kurang Baik � ≤ 64,8 Tidak Baik Berdasarkan Tabel 11, bahan ajar dikatakan valid jika kevalidan yang dicapai minimal dalam kategori baik. Jika kevalidan bahan ajar belum mencapai kategori baik, maka perlu dilakukan revisi kembali hingga diperoleh bahan ajar yang ideal.

2. Teknik Analisis Data Kepraktisan

Teknik analisis data kepraktisan produk yang dihasilkan didapatkan dari hasil analisis lembar penilaian guru, penilaian siswa, dan observasi keterlaksanaan pembelajaran. a. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian guru Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah RPP dan LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian guru. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan �� . Skor maksimal, skor minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk penilaian guru sebagai berikut: 60 Tabel 12. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Penilaian Guru Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata- rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal RPP 13 65 13 39 8,67 LKS 17 85 17 51 11,33 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 12 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan penilaian guru sebagai berikut: Tabel 13. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Penilaian Guru Berdasarkan Tabel 13, bahan ajar dikatakan praktis jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik. b. Analisis kepraktisan ditinjau dari hasil penilaian siswa Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian siswa. Data berupa skor tanggapan para ahli diubah menjadi data interval dengan mengadaptasi interval nilai pada Tabel 9, yang diperoleh dengan memasukkan nilai-nilai skor maksimal dan skor minimal untuk menentukan � dan �� . Skor maksimal, skor Kevalidan Interval Skor Kategori RPP � 71,4 Sangat Baik 57,8 � ≤ 71,4 Baik 44,2 � ≤ 57,8 Cukup Baik 30,6 � ≤ 44,2 Kurang Baik � ≤ 30,6 Tidak Baik LKS � 151,2 Sangat Baik 122,4 � ≤ 151,2 Baik 93,6 � ≤ 122,4 Cukup Baik 64,8 � ≤ 93,6 Kurang Baik � ≤ 64,8 Tidak Baik 61 minimal, rata-rata skor ideal, dan simpangan baku ideal untuk respon siswa sebagai berikut: Tabel 14. Skor Maksimal, Skor Minimal, Rata-rata Skor Ideal, dan Simpangan Baku untuk Respon Siswa Komponen Banyak Item Skor Maksimal Ideal Skor Minimal Ideal Rata- rata Skor Ideal Simpangan Baku Ideal LKS 16 2400 480 1440 320 Berdasarkan Tabel 9 dan Tabel 14 dapat dibuat kriteria kepraktisan bahan ajar matematika berdasarkan respon sebagai berikut: Tabel 15. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar Matematika Berdasarkan Respon Siswa Berdasarkan Tabel 15, LKS dikatakan valid jika kepraktisan yang dicapai minimal dalam kategori baik. c. Analisis kepraktisan ditinjau dari observasi keterlaksanaan pembelajaran Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran matematika di kelas telah memenuhi kriteria kepraktisan. Analisis ini dilakukan oleh dua pengamat, yang mengamati 20 kegiatan guru dan 20 kegiatan siswa. setelah itu dihitung persentase keterlaksanaan pembelajaran pada setiap pertemuan dengan menggunakan rumus: Persentase keterlaksanaan = � × 100 Kevalidan Interval Skor Kategori LKS � 2016 Sangat Baik 1631 � ≤ 2016 Baik 1248 � ≤ 1632 Cukup Baik 864 � ≤ 1248 Kurang Baik � ≤ 864 Tidak Baik