31 yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan berupa petunjuk atau
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.
Sedangkan Majid 2013: 176 menyatakan bahwa lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran yang berisikan tugas-tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS memuat sekumpulan kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk
memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan suatu kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian tertentu. Menurut Arsyad 2011: 78, LKS merupakan
lembar kegiatan bagi siswa dalam kegiatan untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Dengan adanya lembar kerja siswa akan
memudahkan guru dalam melaksanaan pembelajaran dan memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diajarkan.
Dari beberapa pengertian LKS di atas, dapat disimpulkan bahwa lembar kegiatan siswa LKS merupakan suatu kumpulan panduan atau petunjuk bagi
siswa untuk melakukan suatu tugas tertentu melalui proses penyelidikan ataupun pemecahan masalah sehingga siswa dapat mencapai suatu kompetensi dasar
tertentu.
2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS
Mengingat pentingnya LKS bagi kegiatan pembelajaran, maka kita tidak bisa lepas dari pengkajian tentang fungsi, tujuan, dan manfaat LKS. Berikut penjelasan
mengenai kajian tersebut Prastowo, 2011: 205-207:
a. Fungsi LKS
32 1
Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik;
2 Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami
materi yang disampaikan; 3
Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan 4
Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. b.
Tujuan LKS 1
Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memberi interaksi dengan materi yang diberikan;
2 Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik
terhadap materi yang diberikan; 3
Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
c. Manfaat LKS
1 Memancing peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
2 Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
3 Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses. 4
Melatih siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis. 5
Mempercepat proses pembelajaran 6
Bagi guru menghemat waktu mengajar
33
F. Program Linear
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Standar Isi 2006, materi SMK Kelas X Semester II membahas materi program linear. Standar
kompetensi untuk materi pokok program linear adalah menyelesaikan masalah program linear. Kompetensi dasar pada materi pokok program linear antara lain
membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear, menetukan model matematika dan soal cerita, menentukan nilai optimum dari sistem
pertidaksamaan linear, menerapkan garis selidik. Namun dalam penelitian ini hanya kompetensi dasar menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan
linear saja yang menjadi fokus utama. Walaupun demikian untuk mempelajari nilai optimum dari suatu sistem pertidaksamaan linear, peserta didik perlu
dibekali materi tentang cara menentukan model matematika dari soal cerita. Program linear adalah suatu metode atau cara untuk mencari nilai maksimum
atau minimum dari suatu bentuk objektif pada daerah yang dibatasi oleh suatu sistem pertidaksamaan linear. Dari daerah yang membatasi sistem pertidaksamaan
linear itu terdapat sebuah penyelesaian yang memberikan hasil terbaik yang disebut penyelesaian optimum.
Sesuai standar KTSP 2006, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang dikembangkan pada materi Program Linear sebagai berikut :
34
Tabel 1. SK, KD, dan Indikator dalam KTSP 2006
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator 1.
Menyelesaikan masalah
program
linier
1.2 Menentukan model
matematika dari
soal cerita kalimat verbal
a. Menjelaskan
pengertian model
matematika b.
Menentukan model matematika
dari suatu
masalah program linear.
c. Menentukan daerah
penyelesaian dari
suatu masalah
program linear. 1.3
Menentukan nilai optimum
dari sistem
pertidaksamaan linier
a. Menentukan
titik optimum
dari daerah
himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier.
b. Menentukan nilai
optimum dari fungsi obyektif.
G. Model Pengembangan Bahan Ajar
1. Model Pengembangan
Borg Gall 1983: 772 mengungkapkan bahwa model penelitian pengembangan dalam pendidikan sebagai “a process used to develop and validate
educational products “. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian adalah suatu proses