115
4.1.3.2. Hasil Nontes Siklus II
Selain hasil tes, pada pelaksanaan siklus II juga dilakukan pengambilan data nontes. Pengambilan data nontes pada siklus II sama seperti pengambilan
data nontes pada siklus I. Pengambilan data nontes tersebut diperoleh dari hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan dokumentasi foto. Berikut akan
dipaparkan secara lebih rinci mengenai hasil nontes pada siklus II.
4.1.3.2.1 Observasi
Observasi merupakan data nontes yang digunakan untuk mengamati keseluruhan perilaku siswa selama proses pembelajaran siklus II berlangsung.
Observasi dilakukan selama siswa mengikuti pembelajatan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal pada siklus II.
kegiatan yang diamati selama observasi adalah perilaku siswa dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok
dengan teknik skipping pola horisontal. Hal ini bertujuan untuk memeroleh data selengkap mungkin sehingga semua perilaku dan sikap siswa dapat diketahui oleh
peneliti. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari 10 aspek yang terdiri dari 5 sikap
positif dan 5 sikap negatif siswa. Adapun 5 aspek positif siswa antara lain 1 Siswa memperhatikan dan merespon pelajaran dengan sungguh-sungguh dan
secara antusias bertanya, menanggapi, dan membuat pertanyaan; 2 Siswa membaca cepat dengan penuh perhatian; 3 Siswa aktif bertanya ketika
116
mengalami kesulitan selama pembelajaran; 4 Siswa aktif dalam usaha menemukan ide pokok; 5 Keseriusan siswa dalam mengerjakan soal yang
diberikan guru. Sementara itu 5 aspek negatif siswa meliputi, 1 Siswat tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu
berbicara sendiri, tiduran dan mondar-mandiri; 2 Siswa kurang berparisipasi atau pasif dalam pembelajaran tidak melakukan kegiatan membaca cepat; 3
Siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 4 Siswa pasif dalam usaha menemukan ide pokok; 5 siswa tidak aktif dalam
membaca cepat. Secara umum hasil observasi dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 12. Hasil Observasi Siklus II
Aspek yang dinilai Perilaku positif
Perilaku negatif 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Hasil Observasi
Siklus I f 35 38 13 37 36 4 1 26 2 3
89,74 97,43 33,33 94,87 92,30 10,25 2,56 66,66 5,12 7,69 k SB SB K SB SB SK SK B SK SK
Keterangan: F = Frekuensi
= Persentase K = Kategori
1. SB = Sangat Baik : 81-100
2. B = Baik
: 61-80 3.
C = Cukup : 41-60 4.
K = Kurang : 21-40 5.
SK = Sangat Kurang : 0-20
117
Berdasarkan tabel 12 diketahui hasil observasi siklus II pada saat pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh berlangsung. Pada tabel
tersebut terlihat bahwa tidak semua siswa berperilaku positif selama pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh berlangsung. Masih ada siswa yang
menunjukkan perilaku negatif selama mengikuti pembelajaran namun jumlahnya relative berkurang pada siklus II ini.
Pada siklus II ini terlihat semua siswa yakni sebanyak 35 siswa atau sebesar 89,74 memperhatikan penjelasan dari guru dengan sungguh-sungguh.
Meskipun pada akhir pembelajaran, terutama pada saat siswa mengisi jurnal siswa, masih ada siswa yang bicara sendiri tetapi presentasinya sedikit. Berbeda
dengan siklus I, pada siklus II, masih ditemukan 4 siswa yang tidak memperhatikan penjelasan atau sebanyak 10,25. Secara keseluruhan suasana
kelas sangat kondusif selama pembelajaran berlangsung. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru. Apabila pada pembelajaran sikus I, masih
ditemukan siswa yang berusaha mengajak teman sebangkunya berbicara sendiri dan berbuat gaduh, pada pembelajaran siklus II hal tersebut sudah mulai
berkurang. Gambaran tersebut membuktikan bahwa terdapat peningkatan perilaku positif dari siswa selama mengikuti proses pembelajaran keterampilan membaca
cepat dengan teknik skipping pola horisontal. Perilaku positif siswa ditunjukan dengan periluku yang serius dalam
menerapkan teknik skipping pola horisontal dalam aktifitas membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang disajikan peneliti yakni sebesar 97,43 atau
sebanyak 38 siswa. Hal ini terbuki dengan antusias siswa ketika menerapkan
118
teknik skipping pola horisontal. Sebanyak 1 siswa atau 2,56 berperilaku negatif dengan tidak menerapkan teknik skipping pola horisontal dalam membaca cepat
untuk menemukan ide pokok yang diberikan guru. Perilaku positif ditunjukkan sebanyak 13 siswa atau 33,33 dengan
berperilaku aktif dan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran. Sementara perilaku negatif siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan
dalam pembelajaran adalah sebanyak 26 siswa atau 66,66. Sebanyak 37 siswa atau sebesar 94,87 menunjukkan perilaku positif
dengan aktif dalam usaha menemukan ide pokok. Sebanyak 2 siswa atau 5,12 menunjukkan perilaku negatif dengan enggan pasif dalam usaha menemukan ide
pokok. Sebanyak 36 siswa atau sebesar 92,30 menunjukkan perilaku positif
dengan sungguh-sungguh mengerjakan soal tes membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang diberikan guru. Sebanyak 3 siswa atau 7,69 menunjukkan
perilaku negatif dengan enggan mengerjakan soal tes membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang diberikan guru.
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide poko siklus II berlangsung, peneliti melihat adaya
perubahan perilaku siswa ke arah yang positif. Siswa yang masih menunjukkan perilaku negatif pada siklus I, berangsur berubah pada saat pembelajaran siklus II
berlangsung. Hal tersebut tentunya menegaskan bahwa teknik skipping pola
119
horisontal dapat membawa pengaruh positif terhadap keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang dimiliki siswa.
4.1.3.2.2 Jurnal