108
Gambar 6 Aktivitas Siswa ketika Mengisi Lembar Jurnal Siklus I .
Dari gambar 6 dapat diketahui situasi kelas pada saat siswa mengisi jurnal siswa. Jurnal siswa diisi secara individu untuk mengetahui pendapat dan
tanggapan siswa terhadap pembelajaran membaca cepat untuk mnemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal. Berdasarkan hasil jurnal siswa,
akan diketahui tanggapan siswa tentang pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal. Sebagian siswa
terlihat serius mengisi jurnal siswa, tetapi ada juga siswa yang gaduh saat mengisi jurnal siswa. Mereka menganggap aktivitas pengisian jurnal terlepas dari
pembelajaran, sehingga mereka terlihat tidak serius.
4.1.2.2.5 Hasil Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa pada siklus I target penelitian masih belum tercapai secara maksimal.
Pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik
109
skipping pola horisontal pada siklus I dapat diketahui bahwa teknik yang
digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini terlihat pada keantusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I
membuktikan bahwa dengan teknik skipping pola horisontal yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus. Hasil tes keterampilan membaca cepat
secara klasikal sudah menunjukkan ketegori cukup dari tiap aspeknya. Namun, keterampilan siswa dalam membaca cepat perlu diperbaiki. Hal itu terlihat ketika
proses membaca cepat, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam membaca seperti mengangkat teks bacaan, membaca dengan menggerakkan
kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan. Hasil nontes pada siklus I meliputi observasi, jurnal siswa, jurnal guru,
wawancara, dan dokumentasi foto masih ditemukan beberapa permaslahan yang perlu diperbaiki. Pada pembelajaran siklus I, sebagian besar siswa sudah dapat
menguasai kecepatan membaca, dan menemukan ide pokok. Meskipun ada beberapa siswa yang belum mampu menguasai kedua aspek tersebut.
Permasalahan yang masih ditemui antara lain siswa kurang berkonsentrasi selama membaca. Selain itu, siswa masih sering bingung untuk ide pokok sehingga
diperlukan penjelasan lebih dalam dari guru. Sebagian siswa sudah berani untuk bertanya ke guru apabila mereka menemui kesulitan selama pembelajaran, namun
masih banyak siswa yang masih malu, ragu-ragu, dan takut ketika hendak bertanya ke guru. Sebagian siswa juga masih kurang memperhatikan penjelasan
yang diberikan guru. Masih terdapat beberapa siswa yang sering berbicara dan
110
bercanda dengan teman sebangku saat mengikuti pembelajaran sehingga mengganggu teman yang lain.
Kriteria ketuntasan minimal KKM pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan membaca
yang dicapai baru sebesar 64,22 sedangkan untuk pemahaman ide pokok mencapai 61,43. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, meskipun pada
prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi peningkatan 8,03 dan pada pemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai rata-rata siswa belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Makimal KKM. Untuk peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal pada siklus II. Peneliti juga akan menambah waktu untuk latihan
menggunakan teknik skipping pola horisontal serta memberikan cara mudah untuk menemukan ide pokok bacaan kemudian siswa berlatih menemukan ide pokok
dari bacaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan menggunakan teknik
skipping pola hrisontal karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh.
111
Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas X.2 SMA Negeri 1
Karangkobar Banjarnegara belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus mampu menunjukkan perubahan
perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan menggunakan teknik skipping pola hrisontal karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan
membaca cepat untuk menemukan ide pokok.
4.1.3 Siklus II
Nilai rata-rata kelas siklus I adalah sebesar 246 atau 64,22 pada aspek kecepatan membaca yang termasuk kategori sedang. Sedangkan pada aspek
menemukan ide pokok sebesar 61,43. Berdasarkan hasil siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai target penelitian. Hasil
tersebut tentu saja belum sesuai target karena KKM yang harus tercapai adalah sebesar 70. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan penelitian siklus II.
Sebelum melakukan penelitian siklus II, diperlukan adanya perencanaan dan persiapan yang lebih matang apabila dibandingkan dengan pelaksanaan siklus
I. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peningkatan proses dan hasil belajar dapat tercapai serta hasil penelitian yang berupa nilai tes
dapat meningkat. Hasil penelitian siklus II yang berupa data tes keterampilan membaca
cepat untuk menemukan ide pokok akan diuraikan dalam bentuk data kuantitatif.