Jenis-jenis Membaca Landasan Teoretis

28 Aspek membaca adalah kegiatan yang kompleks, membaca terdiri atas memahami bahasa tulis, bacaan dan tulisan bukanlah faktor yang universal karena banyak bahasa yang tidak mengenal bentuk tulisan. Sifat bacaan adalah visual, terorganisasi dan sistematis, arbiter, dan abstrak tetapi bermakna dan dan berkaitan dengan suatu bahasa dan masyarakat. Aspek keterampilan yang bersifat mekanis Mechanical skill yang merupakan urutan paling rendah, yaitu 1 mengenal huruf. 2 mengenal unsur- unsur linguistik fonem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain. 3 pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis “to bark at print”. 4 kecepatan membaca beratraf rendah. Sedagkan apspek keterampilan yang bersifat pemahaman Comprehention skill yang merupakan urutan, yaitu 1 memahami pengetian sederhana leksikal, gramatikal, retorikal. 2 memahami makna makna dan tujuan pengarang relevensilkeadaan kebudayaan, reaksi pembaca. 3 evaluasi atau penilaian isi, bentuk. 4 kecepatan membaca yang fleksibel dan mudah disesuaikan dengan keadaan Broghton dalam tarigan 1993:12.

2.2.3 Jenis-jenis Membaca

Membaca merupakan salah satu aspek berbahasa yang sangat bermanfaat. Dengan membaca dapat diperoleh beberapa informasi, gagasan, pendapat, pesan dan lain-lain yang disampaikan penulis melalui lambang-lambang grafis yang sudah dikenal. Dengan kata lain, melalui kegiatan membaca akan diperoleh 29 berbagai informasi dunia. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Di samping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia Rahim 2008: 11. Sebagaimana halnya dengan tujuan membaca, jenis membaca juga memiliki beberapa macam. Tarigan 2008: 12-13 membedakan kegiatan membaca ke dalam jenis membaca bersuara atau membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Membaca dalam hati yaitu suatu proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Membaca dalam hati dibedakan menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif adalah jenis membaca yang memiliki tujuan hanya sekedar untuk memahami isi yang penting-penting saja dari bahan bacaan yang dibaca dengan menggunakan waktu secepat mungkin. Membaca ekstensif dibagi menjadi tiga jenis yaitu membaca survei survey reading, membaca sekilas skimming, membaca dangkal superficial reading. Membaca survei survey reading adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Membaca sekilas skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapat informasi secara tepat. Membaca dangkal superficial reading 30 adalah sejenis kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang kita baca. Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Membaca intensif dibagi menjadi dua jenis, yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi menuntut adanya ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir serta terampil dalam menangkap ide-ide yang terdapat dalam bahan bacaan. Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi empat jenis yaitu membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Membaca teliti adalah kegiatan membaca secara saksama yang bertujuan untuk memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut. Membaca pemahaman adalah jenis membaca yang bertujuan memahami standar. Standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi. Membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh perhatian, mendalam, evaluatif, analitik, dan bukan hanya mencari kesalahan. Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam membaca. Membaca telaah bahasa mencakup membaca bahasa asing dan membaca sastra. Membaca bahasa asing adalah jenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. Membaca sastra adalah kegiatan membaca karya-karya sastra. Soedjono 1983:1.09-124 berpendapat bahwa kegiatan membaca sebagai suatu keterampilan, membaca dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain 31 membaca bahasa, membaca cerdas atau membaca dalam hati, membaca teknik, membaca emosional dan membaca bebas. 1. Membaca Bahasa Adalah membaca yang mengutamakan bahasa bacaan. Dalam hal mi mementingkan segi bahasa bacaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian pikiran dengan bahasa, perbendaharaan yang meliputi kosa kata, struktur kalimat dan ejaan Soedjono 1983:109. 2. Membaca Teknik Adalah membaca dengan menguraikan bacaan secara wajar, Wajar maksudnya sesuai ucapan, tekanan, dan intonasinya. Pikiran perasaan dan kemampuan yang tersimpan dalam bacaan dapat diaktualisasikan dengan baik Soedjono 1993:117-118. 3. Membaca Ernosional Adalah sebagai sarana untuk memasuki perasaan, yang dimaksud membaca emosiohal adalah keindahan isi d keindahan bahasany Soejono 1983:120.

2.3 Pengertian Membaca Cepat

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARN 2013/2014

0 9 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK MENGGUNAKAN METODE P2R DAN QUESTION DENGAN POLA HORIZONTAL PADA SISWA KELAS X.1 MA SALAFIYAH SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN

0 9 254

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENERAPAN TEKNIK SKIPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 NGAWI TAHUN AJARAN 20092010

1 7 21

PENGARUH LATIHAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 25

HUBUNGAN KECEPATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMA METHODIST-7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011.

0 0 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA EKSTENSIF UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK TEKS NONSASTRA DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DAN TEKNIK SKIPPING PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK DENGAN TEKNIK SKIPPING POLA HORISONTAL SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA.

0 1 3

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide Pokok dengan Teknik Skipping Ayunan Visual pada Siswa Kelas X.11 SMA Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009.

3 10 142

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF DALAM KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIPPING AYUNAN VISUAL PADA SISWA KELAS XI IPA SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA

0 0 16