100
Penggunaan teknik skipping pola horisontal merupakan terobosan yang cukup efektif dan efisien untuk meningkpatkan kemempuan embaca cepat untuk
mnemukan ide pokok karena sebagian besar siswa lebih tertarik dan memberikan respon yang positif selama pembelajaran berlangsung. Penggunaan teknik
skipping pola horisontal tidak memerlukan biaya yang besar dan memudahkan
siswa dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok.
4.1.2.2.3 Hasil Wawancara Siklus I
Wawancara pada penelitian siklus I dilakukan setelah pembelarajan selesai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembelajaran tidak terganggu. Ada
pun yang dijadikan sasaran wawancara sebanyak 3 siswa yakni 1 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik, 1 siswa yang memperoleh nilai dengan
kategori cukup, dan 1 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran membaca
cepat untuk menemuken ide pokok dengan teknik skipping Pola horisontal. Dalam pedoman wawancara, ada 5 pertanyaan yang akan ditanyakan kepada 3 siswa
selaku responden dalam wawancara ini. Pertanyaan tersebut, yaitu 1 perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide
pokok; 2 pendapatmu tentang pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok yang disampaikan guru; 3 kesulitan yang dihadapi siswa selama
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok berlangsung; 4 pendapat siswa tentang teknik skipping pola horisontal; dan 5 harapan mengenai
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping
pola horisontal.
101
Pertanyaan pertanyaan yang diajukan ke siswa adalah “bagaimana perasaanmu saat mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemuka ide
pokok dengan tenik skipping pola horisontal?” Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran membaca cepat
untuk menemukan ide pokok secara umum sama. Umumnya siswa mengaku senang saat mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok
dengan teknik skpping pola horisontal. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik, cukup,
dan kurang. Siswa bernama Sulatri nomor absen 23 menjawab “saya senang” dan siswa bernama Renita nomor absen 27 menjawab “senang” demikian juga
dengan siswa yang lain. Siswa bernama Ummu Haimah nomor absen 36 mengaku “senang”.
Pertanyaan kedua yang diberikan kepada siswa adala “bagaimana pendapatmu dengan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok
yang dijelasan guru?” ketiga siswa mempunya jawaban yang berbeda satu sama lain ketika mengutarakan pendapatnya tentang penjelasan guru mengenai teknik
skipping pola horisontal, siswa yang memperoleh kecepatan membacanya cepat
merasa penjelasan guru mudah dipahami karena runtut dan disertai contoh. Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya sedang juga berpendapat bahwa
penjelasan guru mudah dipahami karena peneliti dalam menjelaskan meteri tidak teralu cepat dan santai sehingga selama proses pembelajaran tidak menegangkan.
Siswa yang memperoleh kecepatan membacanya lambat berpendapat bahwa penjelasan guru masih belum dipahami karena masih belum paham tentang teknik
102
skipping pola horisontal dan terlalu santai. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan
hasil wawancara terhadap siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik, cukup, dan kurang. Siswa bernama Sulatri nomor absen 23 menjawab “mudah
dipaham karna dalam menjelaskan disertai contoh” dan siswa bernama Renita nomor absen 27 menjawab “kurangnya komunikasi dengan siswa” sedangkan
siswaiswa bernama Ummu Haimah nomor absen 36 berpendapat “gurunya tidak membosankan dan tidak galak”.
Berbicara mengenai kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik
skipping pola hori sontal siswa memiliki pendapat yang beragam. Ketika siswa diberi pertanyaan yang ketiga “kesulitn apa yang kamu hadapi selama
pembelajaran membaca cepat untuk menemian ide pokok dengan teknik skipping pola horisonal?” ketiga siswa mengaku kesulitan yang dihadapi terhadap
penggunaan teknik skipping pola horisonal dalam kegiatan membaca cepat untuk menemukan ide pokok berbeda. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil
wawancara terhadap siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik, cukup, dan kurang. Siswa bernama Sulatri nomor absen 23 menjawab “tekniknya
mudah dipahami tetapi bacaannya sulit dimengerti” dan siswa bernama Renita nomor absen 27 menjawab “belum terbiasa menggerakan bola mata” sedangkan
siswa bernama Ummu Haimah nomor absen 36 mengaku “belum paham dengan teknik skipping ola horisontal”.
Pendapat siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal, untuk siswa yang
103
mendapatkan kecepatan membacanya cepat merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik
skipping pola horisontal karena merupakan pembelajaran yang menarik. Siswa
yang kecepatan membacanya sedang, merasa tertarik dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik
skipping pola horisontal, karena dengan pembelajaran tersebut dapat menambah
wawasan tentang membaca cepat. Siswa yang kecepatan membacanya lambat, merasa kurang tertarik dengan pembelajaran keterampilan membaca cepat untuk
menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola hrisontal karena kurang menyukai kegiatan membaca membaca dan mereka merasa mebacaitu
melelahkan. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik, cukup, dan kurang. Siswa bernama
Sulatri nomor absen 23 menjawab “tertarik dengan teknik skipping pola horisontal karena menambah wawasan” dan siswa bernama Renita nomor absen
27 menjawab “teknik skipping pola horisontal menyenangkan karena teiknik ini baru pertama kali digunakan” sedangkan siswa bernama Ummu Haimah nomor
absen 36 mengaku “mudah dipahami dan dimengerti”. Ketiga siswa mengatakan bahwa selama mengikuti pembelajaran
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skpping pola horisontal, mereka merasa sangat tertarik karena selama ini guru mereka jarang
memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan monoton dan membosankan.
104
4.1.2.2.4 Hasil Dokumentasi Foto Sikus I