Observasi Refleksi Prosedur Tindakan pada Siklus I

56

3.1.1.3 Observasi

Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal. Observasi dilakukan peneliti dengan bantuan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sasaran observasi meliputi aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan respon siswa terhadap teknik skipping pola horisontal. Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1 tes untuk mengetahui kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 2 untuk mengetahui tingkah laku atau aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 3 jurnal penelitian diberikan untuk mengungkap hal-hal yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 4 wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai membaca cepat untuk menemukan ide pokok dilakukan di luar jam pembelajaran. Siswa yang diwawancarai adalah perwakilan dari mereka yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah; 5 dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 6 dokumentasi video digunakan sebagai laporan yang berupa gambar visual dan audio pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal. 57

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi adalah melihat, dan mempertimbakan hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan perbaikan terhadapat rencana selanjutnya atau rencana awal pada tes siklus I. Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil tes dan nontes siklus I jika pada tes tersebut siswa belum memenuhi target yang telah ditentukan, maka akan dilakukan tindaka siklus II dan masalah yang timbul pada siklus I akan dilakukan perbaikan pada siklus II, sedangkan kelebihan-kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal dan dekomentasi foto diperoleh perubahan tingkahlaku dalam pemebelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok masih tergolong cepat dan belum mengalami perubahan yang berarti. Dalam pembelajaran dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa belum mengalami perubahan yang berarti. Dalam pembelajaran dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap yang cukup baik dalam proses pembelajaran siswa merasa lebih mudah uuntuk mempelajari dan memahami materi membaca cepat untuk menemukan ide pokok setelah menggunakan teknik skipping pola horizontal. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya pembelajaran membaca cepat maka mempermudah mereka untuk membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Meskipun demikian, beberapa siswa masih kurang bersemangat mengikuti membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan digunakannya teknik skipping pola horisontal. Pada saat pembelajaran berangsung, masih ada beberapa siswa yang pasif dalam latihan membaca cepat untuk menemuka ide pokok. Siswa masih malu-malu bertanya 58 pada guru dan masih takut menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu masih ada beberapa siswa yang asik berbicara dan bercanda sendiri dengan temannya. Hal ini disebabkan kurang tertariknya siswa terhadap teknik pembelajaran yang digunakan guru, selain itu siswa juga masih belum terbiasa dengan teknik pembelajaran yang digunakan guru. Upaya untuk meningkatka keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan keterampilan meningkatkan membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siklus II maka perlu direncanakan pembelajaran dan pemberian bacaan yang menarik dan mudah dipelajari oleh siswa. Dengan demikian tindakan sklus II perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dan permasalahan yang tepat pada siklus I. Dari hasil nontes pada siklus I meliputi observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto masih ditemukan beberapa permaslahan yang perlu diperbaiki. Pada pembelajaran siklus I, sebagian besar siswa sudah dapat menguasai kecepatan membaca, dan menemukan ide pokok. Meskipun ada beberapa siswa yang belum mampu menguasai kedua aspek tersebut. Permasalahan yang masih ditemui antara lain siswa kurang berkonsentrasi selama membaca. Selain itu, siswa masih sering bingung untuk ide pokok sehingga diperlukan penjelasan lebih dalam dari guru. Sebagian siswa sudah berani untuk bertanya ke guru apabila mereka menemui kesulitan selama pembelajaran, namun masih banyak siswa yang masih malu, ragu-ragu, dan takut ketika hendak bertanya ke guru. Sebagian siswa juga masih kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru. Masih terdapat beberapa siswa yang sering berbicara dan 59 bercanda dengan teman sebangku saat mengikuti pembelajaran sehingga mengganggu teman yang lain. Kriteria ketuntasan minimal KKM pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan membaca yang dicapai baru sebesar 64,22 sedangkan untuk pemahaman ide pokok mencapai 61,43. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, meskipun pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi peningkatan 8,03 dan pada pemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai rata-rata siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal KKM. Untuk peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal pada siklus II. Peneliti juga akan menambah waktu untuk latihan menggunakan teknik skipping pola horisontal serta memberikan cara mudah untuk menemukan ide pokok bacaan kemudian siswa berlatih menemukan ide pokok dari bacaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan menggunakan teknik skipping pola hrisontal karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh. 60 Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan menggunakan teknik skipping pola hrisontal karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh.

3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARN 2013/2014

0 9 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK MENGGUNAKAN METODE P2R DAN QUESTION DENGAN POLA HORIZONTAL PADA SISWA KELAS X.1 MA SALAFIYAH SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN

0 9 254

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA FEATURE PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA

0 3 194

PENERAPAN TEKNIK SKIPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 NGAWI TAHUN AJARAN 20092010

1 7 21

PENGARUH LATIHAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK WACANA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TELUK MENGKUDU TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 25

HUBUNGAN KECEPATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMA METHODIST-7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011.

0 0 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA EKSTENSIF UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK TEKS NONSASTRA DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DAN TEKNIK SKIPPING PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK DENGAN TEKNIK SKIPPING POLA HORISONTAL SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 KARANGKOBAR BANJARNEGARA.

0 1 3

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide Pokok dengan Teknik Skipping Ayunan Visual pada Siswa Kelas X.11 SMA Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009.

3 10 142

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF DALAM KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DENGAN TEKNIK SKIPPING AYUNAN VISUAL PADA SISWA KELAS XI IPA SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA

0 0 16