95
4.1.2.2.2 Jurnal
Jurnal yang digunakan dalam tindakan siklus I adalah jurnal siswa dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi pendapat dan tanggapan siswa terhadap
pembelajaran keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal, sedangkan jurnal guru berisi hasil pengamatan
peniliti tentang keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal.
4.1.2.2.2.1 Hasil Jurnal Siswa I
Jurnal siswa yang diberikan pada siklus I terdiri atas lima pertanyaan dan diisi secara individu oleh siswa. Pengisian jurnal dilakukan pada akhir
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siklus I. Jurnal siswa berfungsi untuk mengetahui pendapat, tanggapan maupun uraian perasaan
yang dirasakan siswa terhadap pembelajaran. Data dari jurnal siswa akan dijadikan salah satu acuan bagi guru untuk melakukan perbaikan pada tindakan
siklus II. Jurnal siswa memuat lima pertanyaan, yaitu 1 perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 2
kesulitan yang siswa alami dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok; 3 tanggapan siswa mengenai teknik skipping pola horisontal; 4 kesan siswa
terhadap gaya mengajar yang dilakukan guru; dan 5 saran siswa untuk pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan skipping pola
horisontal.
96
Berdasarkan hasil jurnal diketahui bahwa sebanyak 37 siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide
pokok dengan teknik skipping pola horisontal karena mereka mempelajari hal baru dan menembah pengalaman untuk meningkatkan keterampilan membaca.
Ada 2 siswa merasa tidak senang dan tidak tertarik dengan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola
horisontal karena mereka malas membaca teks bacaan, sulit menemukan ide pokok dari teks tersebut dan mereka merasa terlalu banyak mengerjakan soal.
Seluruh siswa yakni sebanyak 31 siswa mengaku mengalami kesulitan dalam dalam menemukan ide pokok, mereka merasa bingung membedakan mana
ide pokok dan mana kalimat penjelas. Secara umum kesulitan yang mereka hadapi sama. Sebagian besar siswa memang terlihat membolak-balik halaman teks
bacaan. Tentu saja hal tersebut memakan waktu dan membuat siswa kebingungan. Tanggapan siswa mengenai teknik skipping pola horisontal yang
digunakan dalam pembelajaran membaca cepat untuk mnemukan ide pokok cukup beragam. Sebanyak 29 siswa merasa sangat terbantu dengan penerapan
teknik skipping pola horisontal dalam pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Mereka mengaku teknik skipping pola horisontal dapat
membantu mereka menemukan idepokok dengan cepat. Namun, ada 10 siswa yang tidak sependapat. Mereka tidak merasa terbantu dengan teknik skipping pola
horisontal. Alasannya, mereka masih belum terlalu paham langkah-langkah yang harus mereka tempuh untuk menerapkan teknik skipping pola horisontal, merea
merasa lelah ketidak mereka harus membaca cepatan. Kurang pahamnya siswa
97
sendiri dipicu oleh kurangnya perhatian mereka ketika guru memberikan penjelasan di depan kelas. Selain itu, siswa enggan bertanya ketika mereka
menemui kesulitan selama pembelajaran mengungkapkan isi teks profil tokoh berlangsung.
Tanggapan siswa terhadap penjelasan guru mengenai teknik skipping pola horisontal yaitu sebanyak 25 siswa merasa penjelasan peneliti mudah
dipahami karena materi pelajaran dijelaskan secara detail dan langsung dipraktikan. Namun da 14 siswa merasa penjelasan peneliti masih sulit dipahami
karena teknik yang dijelaskan peneliti masih asing bagi mereka dan mereka juga merasa peneliti terlalu santai dalam menjelaskan materi pembelajaran.
Saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok secara garis besar sama, mereka merasa senang
dengan penggunaan teknik yang menarik selama pembelajaran berlangsung, karena mereka tidak merasa tertekan dan terbebani oleh sikap peneliti. Selain itu,
siswa menyarankan agar pembahasan yang dilakukan oleh guru lebih dalam lagi sehingga mereka dapat lebih menyerap pengetahuan baru dan cara mengajarnya
pun tidak terlalu santai. Siswa merasa senang karena selama proses pembelajaran peneliti tidak galak. Siswa juga menyarankan agar suara peneliti ketika
menjelaskan meteri lebih keras.
98
4.1.2.2.2.2 Hasil Jurnal Guru siklus I