63
Kegiatan inti, Guru menjelaskan kembali tentang teknik skipping pola horisontal. Siswa berlatih menggunakan teknik skipping pola horisontal. Siswa
dan guru bertanya jawab mengenai hambatan-hambatan yang masih dialami oleh siswa dalam membaca dengan teknik skipping pola horisontal. Guru menyiapkan
stop watch untuk mengukur kecepatan membaca. Siswa diminta membaca untuk
menemukan ide pokok setiap paragraf melalui kegiatan membaca. Siswa menghitung kecepatan membacanya. Siswa berlatih menemukan ide pokok pada
setiap paragraf. Guru dan siswa berdiskusi mengenai kesulitan yang dialami dan memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami.
Tahap penutup, Siswa dan guru mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran pada hari itu. Siswa mendapat motivasi dari guru untuk terus
berlatih membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal.
3.1.2.3 Observasi
Observasi terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran membaca berlangsung. Observasi pada siklus II dilihat dari keatifan siswa dalam menyimak
penjelasan guru, peningkatan hasil tes dan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Kemajuan-kemajuan yang tercapai dan kelemahan-kelemahan yang
muncul juga dijadikan sebagai sasaran dalam observasi. Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1
tes untuk mengetahui kemampuan membaca cepat untuk membaca; 2 untuk
64
mengetahui tingkah laku atau aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran membaca; 3 jurnal penelitian yang diisi siswa dalam mengungkap
hal-hal yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran; 4 wawancara yang digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai membaca cepat
untuk menemukan ide pokok dilakukan di luar jam pembelajaran; 5 dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran.
3.1.2.4 Refleksi
Sama halnya dengan refleksi pada siklus I, refleksi pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca cepat untuk menemukan
ide pokok siswa dan perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran membaca cepat untuk mnemukan ide pokok dengan teknik skipping
pola horisontal. Pada pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan
teknik skipping pola horisontal siklus II, siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dibandingkan pada siklus I. Siswa mulai tertarik dengan
pembelajaran ini terutama pada saat menggunakan teknik skipping pola horisontal. Dengan teknik skipping pola horisontal, mereka dilatih untuk
membaca secara cepat dan tepat, mengayunkan mata dengan tepat dapat memudahkan mereka untuk menemukan ide pokok bacaan. Dalam kegiatan
membaca, kebiasaan-kebiasaan buruk membaca mulai berkurang.
65
Situasi dan suasana kelas juga lebih terkendali dan lebih tenang, mereka sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Walaupun masih ada beberapa
siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru, berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Pada saat mengerjakan tugas membaca cepat untuk
menemukan ide pokok dengan menggunakan teknik skipping pola horizontal, siswa yang menyontek pekerjaan temannya sudah mlai berkurang.
Target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan setiap aspek sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus
II melebihi target, yaitu rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67 dan pemahaman ide pokok sebesar 73,05. Berarti terjadi peningkatan
kecepatan yang semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268 kpm atau 70,67 atau meningkat 18 kpm atau 0,67. Sedangkan untuk tes
pemahaman terjadi peningkatan 3,05. Dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi, tingkah laku siswa pada pembelajaran di siklus II lebih positif
daripada siklus I walaupun masih ada siswa yang masih melakukan tingkah laku yang negatif, seperti mengganggu teman. Namun, pada siklus II ini pembelajaran
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pola horisontal sudah sesuai dengan target maka penelitian mengenai peningkatan
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping
pola horisontal tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Siswa secara keseluruhan menunjukan bahwa mereka menyukai
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan menggunakan teknik skipping pola horizontal, karena suasana seperti ini menjadikan suasana
66
kelas menjadi lebih hidup sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pemebelajaran membaca,
selain itu dengan diterapkannya pembeajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru. Berdasarkan hal
ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan mengunakan teknik skipping pola horizontal telah berhasil jadi
tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara
tahun ajaran 200920010. Peneliti memilih kelas ini sebagai subjek penelitian dengan alasan: 1 berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
bahasa dan sasra Indonesia, kemempuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok masih sangat rendah disbanding dengan siswa di kelas lainnya sehingga
perlu diadakan upaya untuk meningkatkannya; 2 berdasarkan hasil pengamatan, kemampuan siswa dalam aspek membaca cepat untuk menemukan ide pokok
masih sangat rendah dan masih belum sesuai dengan batas nilai ketuntasan belajar; 3 meskipun kelas X.2 merupakn kelas yang mendapatkan nilai rendah
namun minat siswa dalam pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok lebih besar dibandingkan kelas lainnya. Hal ini yang menjadi petimbangan
peneliti sebagai dasar awal dalam upaya untuk meningkatan kemampuan