29
1. Peningkatan keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari Gunungkidul melalui Multimedia Prezi. Tujuan
tersebut merupakan tujuan meningkatkan produk dalam keterampilan menulis bahasa Jerman. Multimedia Prezi memiliki sistem tampilan yang lebih jelas
konsepnya jika dibandingkan dengan Power Point. Semua slide yang akan dipresentasi ditampilkan dalam satu kanvas, yang kemudian memperbesar
bagian slide yang sedang dijelaskan. Dengan begitu peserta didik akan mengetahui alur materi yang dijelaskan.
2. Peningkatan motivasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari Gunungkidul melalui Multimedia
Prezi. Tujuan tersebut merupakan tujuan meningkatkan proses dalam pembelajaran menulis yang ditandai dengan meningkatnya motivasi peserta
didik. Upaya peningkatan proses ini akan ditempuh dengan penggunaan Multimedia Prezi yang berisi gabungan media-media, yaitu gambar, teks,
video dan musik. Multimedia Prezi akan dibuat dengan tampilan yang menarik. Peneliti juga membuat video yang melibatkan peserta didik dan guru
mata pelajaran, sehingga diharapkan akan menimbulkan ketertarikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi peserta dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran menulis Bahasa Jerman pada setiap siklus akan menggunakan multimedia Prezi. Multimedia Prezi merupakan jenis media
presentasi yang inovatif. Presentasi materi pembelajaran bahasa Jerman dengan
30
Multimedia Prezi ini akan menampilkan slide-slide yang berisi contoh-contoh teks deskriptif sesuai dengan tema, sistematika susunan teks, gramatik yang
digunakan serta kosakata berupa tulisan maupun gambar. Setiap siklus akan ada peningkatan media, yaitu pada siklus pertama
masih ditampilkan presentasi yang sederhana, dengan sisipan gambar, warna dan video lagu bahasa Jerman. Sedangkan pada siklus berikutnya akan diberi
tambahan gambar, warna dan video yang berisi foto dan aktivitas peserta didik dan guru yang diharapkan selain akan meningkatkan keterampilan menulis bahasa
Jerman juga akan meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Seperti halnya model pembelajaran interaktif, multimedia Prezi akan menjadikan
pembelajaran lebih menarik, sehingga merangsang peserta didik untuk lebih mudah memahami materi. Materi yang disampaikan akan lebih runtut sehingga
pemikiran peserta didik terhadap materi akan lebih terkonsep. Diharapkan setelah penyampaian materi, peserta didik bisa mendapat pemahaman kemudian
menuangkannya dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, setelah pembelajaran menggunakan multimedia Prezi, keterampilan menulis peserta didik akan lebih
meningkat. Dengan demikian multimedia Prezi diduga akan memberikan dampak
positif dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran untuk peningkatan motivasi peserta didik dalam pembelajaran dan peningkatan keterampilan menulis
bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari Gunungkidul.
31
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir, kajian teori dan penelitian yang relevan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat peningkatan prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari melalui Multimedia Prezi.
2. Terdapat peningkatan motivasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari melalui Multimedia Prezi.
10
2 Die zweite Stufe, die halb-kontrollierte Produktion, insofern der Schüler nur linguistisches Material Formen, Strukturen, Wörter
benutzt, das unterrichtlich erarbeitet worden ist, 3 Die dritte Stufe, der freie Ausdruck von Gedanken und Gefühlen.
Kutipan tersebut menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan dalam keterampilan menulis, yaitu 1 tahap pertama, produksi mekanis berupa
tulisan yang dapat dibaca dan tata bahasa yang tepat seperti ejaan yang benar, 2 tahap kedua, produksi setengah kontrol yaitu peserta didik menggunakan
bahan linguistik bentuk, struktur, kosakata, 3 Tahap ketiga, ekspresi bebas dari pikiran dan perasaan. Tahapan-tahapan ini bisa diartikan sebagai unsur-
unsur penting yang harus diperhatikan guna menghasilkan tulisan yang baik. Tütken, dkk 1993: 55 menyatakan,
Gut Schreiben heißt, Inhalte so zu strukturieren, daß sie effektiv sind, also im Sinne der Intention rezipiert werden. Gut schreiben in der
Fremdsprache, heißt zusätzlich aber auch, grammatisch gut zu schreiben.
Sprachlichkeit, die sich aus Grammatik und Lexik zusammensetzt, Textualit
ӓ
t und Intentionalit
ӓ
tFunktionalit
ӓ
t machen erst den Text als Sprachakt aus, stehen folglich in einem
unaufl
ӧ
slichen Interdependenzverh
ӓ
ltnis. Kutipan
tersebut dapat diartikan bahwa menulis yang baik adalah dengan isi yang terstruktur, yaitu efektif dan maksudnya dapat diterima.
Tulisan yang baik dalam bahasa asing berarti menulis dengan gramatik yang baik. Kebahasaan terdiri dari gramatik tata bahasa dan lexis gaya bahasa,
yang secara tekstual dan intensionalfungsional membuat teks sebagai aksi bahasa tidak terlepas dari hubungan ketergantungan.
11
Sakolik dalam Linse dan Nunan, 2006: 98 menyatakan, writing is combination of process and product. The Process refers to the act of
gathering ideas and working with them until they are presented in manner that polished an comprehensible to readers. Secara umum dapat didefinisikan
bahwa menulis adalah kombinasi dari proses dan hasilproduk. Proses itu menggantikan perilakutindakan dalam pengumpulan ide dan pekerjaannya
sampai mereka ditunjukkan dalam tata cara yang diperbaiki dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Berdasarkan atas teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki beberapa
tingkatan produkhasil tulisan yaitu tulisan yang dapat dibaca, tulisan yang menggunakan struktur tata bahasa yang tepat dan tulisan yang berupa
ekspresi pikiran. Keterampilan menulis terdiri dari dua unsur, yaitu menulis sebagai produk dan menulis sebagai proses. Dimana keduanya merupakan
unsur yang harus diperhatikan dalam menulis. Keterampilan menulis yang diajarkan kepada peserta didik dalam
penelitian adalah keterampilan menulis terpimpin, yaitu dengan maksud peserta didik mampu menulis dengan acuan tema atau pun poin-poin yang
telah ditentukan. Dengan kata lain tulisan yang nantinya dihasilkan oleh peserta didik tidak hanya harus sesuai secara susunan gramatik, organisasi isi