109
tindakan. Hal ini sama tujuannya, yaitu agar pemikiran peserta didik lebih terkonsep dalam satu tema, walaupun materi disampaikan dalam waktu
yang berbeda. Peningkatan kualitas multimedia Prezi juga terlihat pada alur kanvas yang lebih menarik dan pilihan warna yang tidak membosankan.
Peneliti juga menyiapkan lembar materi untuk peserta didik. Isi dari lembar materi sama seperti yang ditampilkan dalam multimedia Prezi.
Soal latihan atau evaluasi juga dipersiapkan oleh peneliti yang kemudian dikoreksi oleh guru. Soal latihan diberikan pada setiap tindakan, untuk
mengetahui pemahaman peserta didik serta keberhasilan multimedia Prezi sebagai media pembelajaran. Soal latihan atau evaluasi selalu bertahap
dan disesuaikan dengan materi setiap tindakan. Peneliti juga terlebih dahulu menyiapkan lembar catatan lapangan,
lembar observasi, alat pembelajaran untuk menampilkan multimedia yaitu laptop, LCD, proyektor, speaker, mempersiapkan soal latihan atau
evaluasi untuk peserta didik. Soal latihan diberikan pada setiap akhir tindakan, sedangkan evaluasi diberikan pada akhir siklus.
Peneliti menyiapkan pula kamera untuk mendokumentasikan aktivitas peserta
didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Indikator keberhasilan dalam tindakan ini adalah peserta didik
dapat menguasai lebih banyak kosakata, dapat menulis karangan deskripsi dengan tata bahasa, kesesuaian isi dan organisasi isi yang lebih baik dari
110
siklus berikutnya. Pada tindakan siklus II ini diharapkan pula terjadi peningkatan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Jerman.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1 Pertemuan 1 Pertemuan 1 pada siklus II ini dilaksanakan hari Selasa, 29
April 2014 pada pukul 12.10-13.30 WIB. Materi yang disampaikan pada tindakan I ini adalah
mengenai kegiatan diwaktu luang. Kegiatan pembelajaran pada tindakan I diawali dengan pengenalan
macam-macam kegiatan
yang bisa
dilakukan diwaktu
ulang. Pengenalan kegiatan ini disertai gambar dan nama kegiatan. Seperti
biasa guru langsung memberi latihan kepada setiap peserta didik untuk membuat kalimat secara lisan. Namun kali ini guru tidak lagi
menunjuk peserta didik, melainkan peserta didik yang tunjuk jari berebut untuk membuat kalimat. Hal ini mencerminkan motivasi
peserta didik yang semakin tinggi. Setelah pengenalan macam-macam kegiatan, peserta didik
diberi contoh teks. Dalam pembahasan teks, guru tidak hanya menerjemahkan arti setiap kalimat , namun juga menyampaikan nilai-
nilai budaya yang terkandung dalam teks. Hal ini untuk menunjukkan kesesuaian isi teks dengan tema. Dalam penyampaian materi ini secara
111
tidak langsung guru sekaligus memberikan motivasi kepada peserta didik. Guru tidak lupa menjelaskan organisasi isi, kapitalisasi,
konjugasi dan tata bahasa lain, yang digunakan dalam teks tersebut. Kegiatan akhir pembelajaran adalah latihan membuat karangan
deskripsi. Peserta didik sudah terlihat mampu membuat karangan dengan organisasi isi yang baik. Peserta didik sudah mampu membuat
sendiri judul, kalimat pembuka dan kalimat penutup, walaupun belum tepat struktur kalimatnya. Dalam mengerjakan latihan, sesekali peserta
didik minta dikoreksi pekerjaanya oleh guru, dan terlihat masih banyaknya kesalahan tata bahasa dalam karangan peserta didik.
2 Pertemuan 2 Tindakan II pada siklus II ini dilaksanakan hari Rabu, 30 April
2014 pada pukul 08.30-10.00 WIB. Materi yang disampaikan adalah mengenai gramatik, yaitu penggunaan objek Dativ dan Akkusativ
dalam kalimat
secara bersamaan.
Pembelajaran gramatik
menggunakan tahap-tahap yang runtut agar peserta didik mudah dan cepat memahami, latihan langsung secara lisan juga tetap dilakukan
guru untuk menghemat waktu. Pembelajaran berakhir dengan latihan membuat kalimat yang berisi Dativ dan Akkusativ secara tertulis.
112
3 Pertemuan 3 Pertemuan 3 pada siklus II ini dilaksanakan hari Rabu, 30
April 2014 pada pukul 12.10-13.30 WIB. Pada tindakan III, guru memulai pembelajaran dengan sedikit mengulang materi sebelumnya.
Guru juga memberi apersepsi sebelum menjelaskan materi inti. Guru kemudian menjelaskan sebuah teks, yang berisi foto guru dan
kegiatannya diwaktu luang. Berdasarkan teks tersebut guru meminta peserta didik untuk tunjuk jari membaca dan mengartikan secara
mandiri. Secara mandiri disini masih berarti peserta didik membaca dan menerjemahkan teks sendiri dengan tetap dikoreksi oleh guru.
Guru selalu menjelaskan kepada peserta didik untuk tidak lupa memperhatikan tata bahasa, kesesuaian isi dan organisasi isi dalam
menulis. Untuk menghilangkan kejenuhan peserta didik dan bermaksud
memberikan stimulus agar motivasi peserta didik meningkat, peneliti memutarkan video yang telah dibuat sesuai dengan rencana. Peserta
didik memberikan respon yang sangat positif. Diakhir tindakan peserta didik diberi tugas berdasarkan video yang telah diputarkan. Hasilnya,
peserta didik lebih semangat dalam mengerjakan dan hasil karangan mereka jauh lebih baik daripada evaluasi siklus I, baik dari segi tata
bahasa, keseuaian isi dan organisasi isi.