Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoretik 1. Hakekat Pembelajaran Bahasa Asing

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan aktif belajar dan mengajar. Harmer 2007: 325 menyebutkan, in the teaching of writing we can either focus on the product of that writing or on the writing process itself. Dalam pengajaran menulis kita bisa fokus baik pada produk tulisan itu atau pada proses penulisan itu sendiri. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat para ahli tersebut adalah pembelajaran menulis merupakan sebuah proses untuk menghasilkan produk tulisan yang baik, yaitu tulisan dengan tata bahasa yang baik dan benar sekaligus tulisan yang mampu diterima atau dipahami oleh pembacanya. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang perlu dilatihkan secara terus menerus serta bertahap demi tercapainya hasil tulisan yang tingkatannya semakin baik. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Eppert 1973: 263 mengenai tingkatan-tingkatan dalam keterampilan menulis. Bei der Fertigkeit des Schreibens unterscheidet man: 1 Die erste Stufe, das mechanische Produzieren von Geschriebenem in lesbarer und grammatisch einwandfreier Form sowie richtiger Orthographie, 10 2 Die zweite Stufe, die halb-kontrollierte Produktion, insofern der Schüler nur linguistisches Material Formen, Strukturen, Wörter benutzt, das unterrichtlich erarbeitet worden ist, 3 Die dritte Stufe, der freie Ausdruck von Gedanken und Gefühlen. Kutipan tersebut menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan dalam keterampilan menulis, yaitu 1 tahap pertama, produksi mekanis berupa tulisan yang dapat dibaca dan tata bahasa yang tepat seperti ejaan yang benar, 2 tahap kedua, produksi setengah kontrol yaitu peserta didik menggunakan bahan linguistik bentuk, struktur, kosakata, 3 Tahap ketiga, ekspresi bebas dari pikiran dan perasaan. Tahapan-tahapan ini bisa diartikan sebagai unsur- unsur penting yang harus diperhatikan guna menghasilkan tulisan yang baik. Tütken, dkk 1993: 55 menyatakan, Gut Schreiben heißt, Inhalte so zu strukturieren, daß sie effektiv sind, also im Sinne der Intention rezipiert werden. Gut schreiben in der Fremdsprache, heißt zusätzlich aber auch, grammatisch gut zu schreiben. Sprachlichkeit, die sich aus Grammatik und Lexik zusammensetzt, Textualit ӓ t und Intentionalit ӓ tFunktionalit ӓ t machen erst den Text als Sprachakt aus, stehen folglich in einem unaufl ӧ slichen Interdependenzverh ӓ ltnis. Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa menulis yang baik adalah dengan isi yang terstruktur, yaitu efektif dan maksudnya dapat diterima. Tulisan yang baik dalam bahasa asing berarti menulis dengan gramatik yang baik. Kebahasaan terdiri dari gramatik tata bahasa dan lexis gaya bahasa, yang secara tekstual dan intensionalfungsional membuat teks sebagai aksi bahasa tidak terlepas dari hubungan ketergantungan. 11 Sakolik dalam Linse dan Nunan, 2006: 98 menyatakan, writing is combination of process and product. The Process refers to the act of gathering ideas and working with them until they are presented in manner that polished an comprehensible to readers. Secara umum dapat didefinisikan bahwa menulis adalah kombinasi dari proses dan hasilproduk. Proses itu menggantikan perilakutindakan dalam pengumpulan ide dan pekerjaannya sampai mereka ditunjukkan dalam tata cara yang diperbaiki dan mudah dimengerti oleh pembaca. Berdasarkan atas teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki beberapa tingkatan produkhasil tulisan yaitu tulisan yang dapat dibaca, tulisan yang menggunakan struktur tata bahasa yang tepat dan tulisan yang berupa ekspresi pikiran. Keterampilan menulis terdiri dari dua unsur, yaitu menulis sebagai produk dan menulis sebagai proses. Dimana keduanya merupakan unsur yang harus diperhatikan dalam menulis. Keterampilan menulis yang diajarkan kepada peserta didik dalam penelitian adalah keterampilan menulis terpimpin, yaitu dengan maksud peserta didik mampu menulis dengan acuan tema atau pun poin-poin yang telah ditentukan. Dengan kata lain tulisan yang nantinya dihasilkan oleh peserta didik tidak hanya harus sesuai secara susunan gramatik, organisasi isi