Pedoman Wawancara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

273 G : Kesulitannya yang pertama anak-anak yang kurang berminat di jurusan bahasa itu yang menjadi kendala, karena dia otomatis belajarnya juga ogah-ogahan. Tapi kalau yang berminat di jurusan bahasa, ya dia baik. Jadi apa, dalam menerima pelajaran atau setelah evaluasi itu hasilnya baik. P : Kemudian solusi yang Ibu terapkan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut apa? G : Solusinya ya saya berikan variasi, misalnya saya pembelajarannya dengan musik, dengan permainan, ya terus apa saya belikan makanan atau coklat, permen coklat, itu sebagai motivasi. Misalnya dalam permainan itu siapa yang bisa memenangkan nanti dapat coklat, atau nanti kalau ulangannya dapat bagus nanti ya dapat coklat. Atau nanti dalam pembelajaran saya bawa makanan, murid-murid itu saya bagi makanan kecil misalnya wafer atau apa supaya apalagi jam terakhir tu biasanya mereka ngantuk to, untuk variasi biar gak ngantuk mereka. P : Lalu apakah semua keterampilan berbahasa baik itu Hörverstehen, Leseverstehen, Sprechfertigkeit dan Schreib itu dilatihkan secara khusus dan kontinyu? G : Ya, memang saya latihkan, jadi masing-masing kompetensi saya berikan waktu sendiri-sendiri. Misalnya Sprechen mungkin dua kali tatap muka, misalnya kalau Lesen itu mungkin cukup satu kali tatap muka. Bisa juga ya nanti tergantung penerimaan dan respon anak-anak juga. P : Bagaimana berlangsungnya untuk pembelajaran menulis Bahasa Jerman sendiri? G : Untuk pembelajaran menulis, ee untuk evaluasinya belum begitu kompleks, jadi yang sederhana mengurutkan kalimat sehingga menjadi sebuah cerita, terus apa membalas surat dengan menjawab beberapa pertanyaan, jadi isi surat sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, terus untuk yang hanya dibatasi dengan kata- 274 kata kunci memang belum saya praktekkan. Jadi hanya Schlusselwörter saja terus mereka mengembangkan itu belum, belum saya latihkan. P : Apakah fasilitas yang disediakan sudah mendukung jalannya pembelajaran? G : Untuk fasilitas saya kira sudah kompleks,tinggal kita mengembangkan fasilitas itu. Itu tergantung dari kreativitas guru saja. Sekolah sudah memberikan fasilitas yang cukup. P : Kemudian kendala apa yang dihadapi dalam pembelajaran keterampilan menulis? G : Kendalanya yang pertama kosakata, yang ke dua strukturnya anak-anak itu masih secara kemampuan strukturnya belum bagus. Jadi ya butuh latihan struktur dan kosa kata untuk mendapatkan tujuan kita bisa menulis yang baik. P : Untuk media sendiri, apakah sudah ada media khusus? G : Medianya pembelajaran sendiri untuk Schreiben memang secara khusus belum ada, media elektronik juga belum ada. Saya juga paling ambilkan, saya download video dari Youtube atau dari mana saja, terus itu nanti saya gunakan untuk media pembelajarannya. P : Untuk Solusinya itu tadi ya Bu, dengan mendownload video dari Youtube dan lain sebagainya. Kemudian peneliti akan mengadakan penelitian untuk keterampilan menulis, untuk peningkatannya dengan multimedia Prezi. Multimedia Prezi itu kan seperti media Power point, hanya saja cara penampilannya yang tidak dari slide ke slide, namun dalam satu layar yang nantinya diperbesar atau diperkecil dengan Zoom out atau Zoom in. Pendapat Ibu terhadap rencana atau solusi yang ditawarkan oleh peneliti seperti apa? G : Itu sangat positif. Karena media itu sementara ini anak-anak ada yang belum mengenal, saya sebagai gurunya juga belum mengenal secara baik. Terus ini