Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI
33
b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik. c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Arikunto, 2012: 2-3
PTK dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengamatan terhadap suatu objek tertentu dalam suatu lingkup tertentu dengan mengadakan perlakuan
atau tindakan langsung pada objek yang nantinya berakibat pada peningkatan kualitas objek itu sendiri. Penelitian ini menggunakan desain tindakan model
Kemmis dan Taggart. Model Kemmis dan Taggart menggunakan empat komponen dalam setiap siklusnya. Keempat komponen tersebut meliputi:
a. Perencanaan Planning Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun secara
sistematis karena merupakan dasar dalam menentukan tindakan. Tahap perencanaan
tindakan adalah
menyusun rancangan
yang akan
dilaksanakan dan menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan kelengkapan penelitian. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum tindakan
diantaranya adalah silabus, RPP, pedoman dan lembar wawancara, pedoman dan lembar observasi, lembar angket, lembar catatan lapangan,
materi pelajaran setiap tindakan yang disertai soal latihan dan presentasi materi dalam multimedia Prezi.
34
b. Pelaksanaan Tindakan Action Pada
tahap ini,
peneliti melakukan
tindakan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di
kelas. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari tiga kali tindakan. Setiap
tindakan akan
diakhiri dengan
latihan untuk
mengetahui keberhasilan tindakan tersebut terhadap kemampuan peserta didik.
c. Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan
sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati serta mencatat setiap perubahan yang
terjadi selama tindakan. d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengingat dan mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan dengan guru pengampu sebagai pembimbing,
baik kekurangan
maupun ketercapaian
pembelajaran sebagai
dasar pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Dalam tahap
refleksi ini juga akan dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman, serta pengisian angket refleksi siklus.
Adapun bagan desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart dalam Arikunto, 2006: 16 digambarkan sebagai berikut: