83.89 Tabel 18. Nilai Perbandingan Siklus I dan Siklus II

132 memiliki kekurangan dalam penelitian. Adanya fasilitas kelas yang kadang terganggu, seperti warna proyektor yang tidak terang, laptop yang eror dan masalah teknis lainnya. Namun sejauh ini kendala tersebut masih bisa diatasi, sehingga proses penelitian masih bisa berjalan. Selain itu kendala lain yang dirasakan peneliti adalah tidak efektifnya waktu setelah tindakan I siklus I, sekolah memiliki banyak agenda yang tidak memungkin peneliti mengadakan penelitian tindakan di kelas XI Bahasa. Sehingga terdapat jeda panjang antara tindakan I siklus I dan tindakan II siklus I. Kendala lain yang dialami peneliti adalah mengenai instrumen penelitian. Peneliti menggunakan instrumen berbeda dalam pengambilan data berupa pendapat guru dan peserta didik mengenai proses pembelajaran. Peneliti hanya melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran, dan tidak melakukan wawancara dengan peserta didik. Data peserta didik berupa pendapat mengenai proses pembelajaran didapat melalui angket peserta didik. Namun pada dasarnya pertanyaan baik dalam wawancara maupun dalam angket adalah sama, yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi peserta didik. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Tahap Awal

a. Identifikasi Masalah

Tahap awal dalam penelitian ini adalah identifikasi masalah terkait dengan keterampilan menulis Bahasa Jerman di kelas XI Bahasa SMA N 2 Wonosari. Identifikasi masalah terdiri dari beberapa langkah, yaitu berupa wawancara dengan guru mata pelajaran, angket peserta didik dan observasi. 1 Data Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Data hasil wawancara yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah adalah wawancara pra penelitian dengan guru mata pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2013 di ruang Laboratorium Bahasa SMA N 2 Wonosari. Dari hasil wawancara tersebut peneliti dapat mengidentifikasi bahwa prestasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Jerman secara umum belum seluruhnya baik. Guru merasa masih terkendala dengan motivasi peserta didik yang masih rendah. Semua keterampilan berbahasa memang dilatihkan secara kolabortif oleh guru, namun untuk keterampilan menulis belum