Penilaian Keterampilan Menulis Hipotesis Tindakan

14 pula dalam penilaian sebuah karangan, tentu terdapat komponen-komponen penting yang bisa dinilai, yang nantinya akan menentukan tingkat kemampuan peserta didik dalam menulis. Nurgiyantoro 2012: 439 menyatakan bahwa hasil karangan peserta didik sebaiknya dinilai menggunakan rubrik penilaian yang mencakup komponen-komponen isi dan bahasa, dimana rubrik penilaian itu memberikan bobot secara proporsional terhadap tiap komponen berdasarkan pentingnya komponen-komponen itu dalam mendukung eksistensi sebuah karya tulis. Komponen yang lebih penting diberi skor yang lebih tinggi, sedangkan yang kurang penting diberi skor rendah. Pembobotan penilaian tiap komponen yang dimaksud adalah dengan skala 1-100, berikut adalah rincian penskoran dari masing-masing komponen penilaian: No. Unsur yang dinilai Rentangan Skor Skor 1. Isi gagasan yang dikemukakan 13-30 2. Organisasi isi 7-20 3. Tata bahasa 5-25 4. Gaya: pilihan struktur dan kosakata 7-15 5. Ejaan dan tata tulis 3-10 Jumlah: Tabel 1. Penilaian Keterampilan Menulis Nurgiyantoro, 2012: 440 Dari sekian pendapat-pendapat para ahli tersebut, sistematika penilaian yang akan digunakan untuk menilai keterampilan menulis ini adalah dari 15 Nurgiyantoro, yang memetakan setiap unsur-unsur dalam tulisan dengan skor yang berbeda-beda. Dengan demikian, penilaian yang akan dilakukan akan lebih sistematis dan terperinci. Penilaian akan dilaksanakan pada setiap evaluasi setiap siklusnya, untuk mengetahui hasil belajar dengan tindakan- tindakan yang telah diberikan. Selain itu penilaian ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan-tindakan dalam upaya peningkatan keterampilan menulis.

2. Hakekat Media Pembelajaran

Pringgawidagda 2000: 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses memperoleh atau mendapatkan pengetahuan tentang subjek atau keterampilan dari belajar, pengalaman dan instruksi. Dengan demikian, pembelajaran berlangsung antara peserta didik dan pendidik, dimana tujuannya adalah agar peserta didik mampu memperoleh keterampilan yang diajarkan. Pendidk memerlukan media dalam proses pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 2002: 3. Artinya ketika seseorang hendak menyampaikan pesan maka membutuhkan suatu perantara agar pesan bisa tersampaikan kepada penerima pesan. Götz, dkk 1993: 643 menyatakan 16 bahwa, Medium ist ein Mittel, mit dem man Informationen weitergeben kann. Kutipan tersebut secara garis besar berarti bahwa media adalah sebuah alat yang dengan itu seseorang dapat menerima informasi. Lebih jauh Sadiman 2002: 7 menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan motivasi serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara guru dengan peserta didik dalam pembelajaran akan lebih efisien jika menggunakan media. Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus yang bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau tidak, tulisan, dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu peserta didik mempelajari bahasa asing Rusman, dkk, 2012: 60. Sanaky 2009: 4 menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran memiliki tujuan, antara lain adalah 1 mempermudah proses pembelajaran di kelas, 2 meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, 3 menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan 4 membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. 17 Pada dasarnya media pembelajaran memiliki fungsi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajar. Menurut Hamalik dalam Rusman, dkk, 2012: 172 fungsi media pembelajaran adalah 1 untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, 2 penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran, 3 media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, 4 penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas, 5 Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki tujuan dan fungsi untuk mempermudah penyampaian materi dan penerimaan peserta didik, sehingga hasil pembelajaran yang dicapai akan optimal. Selain meningkatkan hasil belajar, media pembelajaran juga meningkatkan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran. Menurut Sudjana 1991: 3 jenis-jenis media ada empat macam, yaitu 1 media dua dimensi, seperti: gambar, foto, grafik, bagan, 2 media tiga dimensi, seperti: model padat, model penampang, 3 media proyeksi, seperti: slide, film, OHP, dan 4 penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. Rahardjo dkk 2007: 19 menyebutkan bahwa media atau bahan ajar adalah perangkat lunak software berisi pesan atau informasi pembelajaran yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau