Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler KIR

68 paling tidak ya hampir mungkin 25 teori dan 75 membuat karya. Kita kan arahnya untuk membuat karya.” Materi yang disampaikan dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR terdiri dari makalah, artikel, proposal, akan tetapi dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR fokusnya adalah penulisan proposal penelitian dan makalah. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan guru ekstrakurikuler KIR pada lampiran 4, “Materi pertama adalah gini saya beri orientasi dulu sampai seberapa mereka menguasai masalah penulisan ini, kemudian saya gali yang belum mereka pahami yang belum jelas sama sekali saya sampaikan sejelas- jelasnya dengan cara tanya jawab dan sharing dengan mereka. Memang semua karya ilmiah saya sampaikan dari makalah, artikel itu saya sampaikan semua. Tapi fokusnya adalah penulisan proposal penelitian karena kita mengacu pada lomba.” Dari pernyataan guru tersebut berarti materi yang disampaikan pada ekstrakurikuler KIR lebih menyesuaikan kebutuhan , yaitu mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Seperti yang diungkapkan guru pada lampiran 4, “Metode yang saya gunakan yang jelas ada ceramah mbak, kemudian tanya jawab, yang paling banyak pemberian contoh yang penting itu anak tahu betul faktanya seperti apa to karya ilmiah itu. Jadi kalau ada contoh lebih mudah, kalau saya menyampaikan dengan ceramah saja itu kurang mengena. Mencontohnya tidak plek lho tetapi ada modifkasi, ya intinya sama. Misalkan dalam pendahuluan kan ada latar belakang, rumusan masalah ada tujuan, manfaat itu harus tahu betul.” Siswa kurang menyukai metode pembelajaran yang digunakan guru. Siswa mengeluhkan bahwa pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler KIR membosankan 69 ,karena setiap kegiatan ekstrakurikuler hanya membahas materi yang sama dan guru dalam menyampaikan materi kurang jelas. Seperti pendapat siswa pada lampiran 4, “sangat membosankan, karena setiap kegiatan ekstrakurikuler hanya membahas materi yang sama. Kalau menerangkan tidak jelas dan kurang mendetail.” Metode pembelajaran ektrakurikuler KIR sebaiknya lebih menarik dan ada target penyelesaian dalam setiap pertemuan, agar siswa semangat dalam membuat karya. Hal tersebut diungkapkan siswa pada lampiran 4, “Sebaiknya diberi trik-trik permainan sehingga tidak membosankan dan sebaiknya setiap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler itu diberi target penyelesaian agar siswa dapat lebih cepat menyelesaikannya.” Data tersebut menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru sebaiknya diperhatikan lagi, supaya siswa tertarik untuk terus berangkat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu guru sebaiknya memberi silabus dalam pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler KIR agar siswa mengetahui materi yang akan dipelajari. Hasil observasi menunjukkan sarana yang digunakan dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR adalah majalah ilmiah, laptop, dan LCD. Sarana yang digunakan dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan kegiatan. Tidak semua siswa mempunyai laptop, dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR sangat membutuhkan agar mengerjakannya mudah. Seperti yang diungkapkan oleh guru ekstrakurikuler pada lampiran 4 “sarana sama dengan pelajaran yang lain. Harapan saya mereka itu punya alat tulis yaitu laptop, kalau tidak ada ya bisa ke lab komputer.” Hal tersebut juga 70 diungkapkan siswa pada lampiran 4 “Belum, karena tidak semua siswa mempunyai laptop padahal dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR sangat membutuhkan.” Selain sarana tersebut yang belum ada dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR adalah lab bahasa. Seperti yang diungkapkan oleh koordinator ekstrakurikuler pada lampiran 4, “Ya majalah ilmiah, yang belum ada Laboratorium bahasa.” SMA Negeri 1 Tempel belum pernah meraih prestasi secara kejuaraan, tetapi aktif mengikuti lomba baik ditingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. Sekolah terus berusaha dan memberi semangat kepada anak-anak untuk berkarya. Hal tersebut diungkapkan oleh guru ekstrakurikuler KIR pada lampiran 4, “Kalau masalah prestasi secara kejuaraan belum pernah tapi kami aktif mengikuti lomba. Di kabupaten pernah tingkat propinsi juga pernah. Minimal kami sudah aktif didalamnya meskipun selama ini kami belum bisa meraih penghargaan, tapi kami terus berusaha dan memberi semangat kepada anak-anak.” Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR memberi beberapa manfaat untuk siswa. Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler KIR adalah menambah wawasan dan pengetahuan siswa dalam membuat karya tulis dan saat pembelajaran intrakurikuler apabila materinya sama dengan materi yang dipelajari dalam pembelajaran ekstrakurikuler KIR siswa tidak mengalami kesulitan lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh siswa pada lampiran 4, “Bisa membuat karya ilmiah, lalu disaat pelajaran dan materinya tentang materi yang dibahas dalam KIR jadi bisa mengerjakan dengan mudah.”