Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler KIR pada SMA Negeri di
91 satu kegiatan perencanaan pembelajaran menurut Syaiful Sagala 2006: 141
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan atau metode
pengajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Proses pembelajaran meliputi kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Kegiatan pembukaan yaitu, guru membuka pembelajaran dengan berdoa,
mengisi presensi dan guru memberi gambaran kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan membuka pelajaran bertujuan adalah untuk mengkondisikan siswa agar
siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2009: 42 membuka pelajaran atau set induction adalah
usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada
pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan inti ekstrakurikuler KIR adalah kegiatan interaksi antara guru pembimbing dengan peserta kegiatan ekstrakurikuler KIR dalam rangka
menyampaikan materi kegiatan kepada peserta dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Materi yang dipelajari dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR adalah
mengenai berbagai macam karya ilmiah yaitu, laporan karya ilmiah, proposal penelitian, jurnal, artikel dan makalah. Pada SMA Negeri di kabupaten sleman
metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi tersebut adalah dengan cara ceramah, tanya jawab dan penugasan. Namun metode yang sering
92 digunakan guru adalah metode ceramah. Metode ceramah kurang meningkatkan
ketrampilan siswa dalam membuat karya, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan tidak berhadapan langsung dengan obyek pembelajaran.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR supaya siswa benar-benar memahami materi yang disampaikan guru, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang
dapat menghadapkan siswa secara langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Seperti pemberian tugas untuk mempelajari lebih lanjut materi yang
dibahas melalui diskusi dengan teman dan mencari informasi sebanyak- banyaknya mengenai materi yang dipelajari dari berbagai macam sumber
belajar, kemudian hasilnya dikumpulkan kepada guru maupun dipresentasikan di kelas. Dengan begitu siswa lebih banyak mendapatkan berbagai informasi yang
berkaitan dengan hal yang dipelajari, meningkatkan pemahaman siswa, meningkatkan kreativitas serta ketrampilan siswa dan guru akan mengerti
sejauhmana siswa memahami hal yang dipelajari. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman
siswa, meningkatkan kreativitas serta ketrampilan siswa adalah model
pembelajaran portofolio. Menurut Arnie Fajar 2005:47 model pembelajaran portofolio merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki
kemampuan untuk mengungkapkan dan mengkespresikan dirinya baik sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa dari
pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan, dan menuliskan apa yang ada dalam
pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaannyatugas-