5 Berbeda dengan SMA N 1 Tempel, sekolah tersebut belum terlalu lama
berdiri dan sedang merintis untuk menjadi sekolah yang berkualitas dengan terus memperbaiki prestasinya. Pada SMA N 1 Tempel kegiatan ekstrakurikuler KIR
juga sudah cukup lama di selenggarakan, namun hasil yang diperoleh belum memuaskan. Selama ini SMA N 1 Tempel aktif mengikuti berbagai perlombaan
KIR pada berbagai tingkatan, namun SMA N 1 Tempel belum pernah meraih juara dalam berbagai perlombaan KIR. Dengan hasil yang diperoleh tersebut,
sekolah belum dapat meningkatkan kualitas sekolah melalui ekstrakurikuler KIR dan peminat KIR di sekolah tersebut belum cukup banyak.
Melihat arti pentingnya bahwa indikator baik tidaknya suatu kegiatan ekstrakurikuler adalah hasil yang diperoleh maka, peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana manajemen kegiatan ekstrakurikuler KIR di SMA N 1 Tempel dan SMA N 1 Sleman. Selain itu, pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
KIR pada SMA N 1 Sleman dan SMA N 1 Tempel belum pernah diteliti sehingga belum diketahui sejauhmana pelaksanaan manajemen kegiatan
ekstrakurikuler KIR.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang tersebut di latar belakang, dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sekolah belum memperoleh hasil yang
maksimal dari kegiatan ekstrakurikuler KIR yang telah lama diselenggarakan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada manajemen kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja
6 mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan
faktor penghambat dari pelaksanaan kegiatan pada SMA N di Kabupaten Sleman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil rumusan masalah: 1. Bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di
Kabupaten Sleman. 2. Bagaiman pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di
Kabupaten Sleman. 3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di
Kabupaten Sleman. 4. Bagaimana evaluasi kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten
Sleman. 5. Apa saja faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di
Kabupaten Sleman.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten
Sleman. 2. Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten
Sleman. 3. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten
Sleman.
7 4. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten Sleman.
5. Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMA N di Kabupaten Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat yang diperoleh adalah: 1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan kontribusi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen kegiatan ekstrakurikuler.
2. Secara Praktis a. Bagi sekolah
Dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas manajemen kegiatan ekstrakurikuler KIR .
b. Bagi siswa Menumbuhkan kesadaran siswa bahwa karya ilmiah itu sangat penting untuk
dipelajari dan dikuasai karena sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang nantinya juga akan memberikan
dampak pada kehidupan siswa itu sendiri dan meningkatkan minat siswa untuk meningkatkan prestasinya khusunya dalam bidang non akademik.
c. Bagi Guru Memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler KIR, sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan manajemen kegiatan
ekstrakurikuler KIR.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Manajemen Peserta Didik 1. Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik adalah suatu pengelolaan untuk menjadikan peserta didik berhasil dalam mengikuti proses pendidikan. Hal ini seperti yang
dimaksud oleh Knezevick Eka Prihatin, 2011: 64 manajemen peserta didik adalah suatu layanan yang memusatkan perhatian pada peraturan, pengawasan,
dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual, seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat,
kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Sedangkan menurut Eka Prihatin 2011: 64 manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Ary H. Gunawan 2002: 9 berpendapat bahwa manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Mulyasa 2003: 46 mengemukakan bahwa manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta
didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses
pendidikan di sekolah.
9 Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen
peserta didik adalah pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik dari peserta didik masuk sampai menyelesaikan pendidikan di sekolah.
Cakupan kegiatan manajemen peserta didik tidak hanya pada pencatatan data peserta didik, namun juga kegiatan yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik a. Tujuan Manajemen Peserta Didik
Tujuan dari manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan keadaan yang tertib dan teratur dalam rangka pencapaian tujuan proses pendidikan.
Sesuai dengan pendapat Mulyasa 2003: 46 manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan disekolah. Ali Imron 2011: 12 mengemukakan tujuan
manajemen peserta didik adalah sebagai berikut: 1 Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor peserta didik.
2 Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum kecerdasan, bakat dan minat peserta didik.
3 Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik. 4 Mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
manajemen peserta didik adalah untuk mengatur kegiatan peserta didik agar pengetahuan dan ketrampilan peserta didik bertambah, bakat dan minat peserta
didik tersalurkan dengan baik, kebutuhan peserta didik terpenuhi. Sehingga