Pemberian Tindakan a. Perencanaan

2. Pemberian Tindakan a. Perencanaan

1 Peneliti berkoordinasi dengan guru BK untuk menentukan subjek penelitian. 2 Peneliti dan guru BK merencanakan kegiatan. 3 Melakukan pembentukan kelompok dalam proses konseling kelompok. 4 Peneliti bersama dengan subjek penelitian dan guru BK menyusun jadwal pelaksanaan penelitian, tempat dan alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan proses konseling kelompok. 5 Peneliti menyiapkan pedoman observasi dan pedoman wawancara untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 6 Peneliti melakukan pemusatan topik permasalahan. 7 Peneliti berkoordinasi dengan guru BK teknis tindakan dan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian.

b. Tindakan

Pemberian tindakan dalam penelitian ini adalah menggunakan konseling kelompok, sehingga setiap siswa berkesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Adapun tahap-tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1 Tahap I Pembentukan a Perkenalan, antara masing-masing anggota dalam kelompok saling memperkenalkan diri agar terjalin suasana yang akrab. b Memberikan ice breaking untuk membuat kondisi anggota kelompok lebih semangat dan perhatian anggota kelompok terfokus pada layanan konseling kelompok. c Membuat penanggungjawab kelompok. d Menjelaskan pengertian, tujuan dan norma dalam kegiatan konseling kelompok. 2 Tahap II Peralihan a Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh selanjutnya. 66 b Menanyakan dan mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan selanjutnya, c Membahas suasana yang terjadi. 3 Tahap III Kegiatan a Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik yang terkait dengan perilaku konsumtif. b Mempersilahkan masing-masing anggota kelompok untuk mengungkapkan masalahnya. c Menerima ungkapan masing-masing anggota kelompok dengan menunjukkan penghayatan, perhatian, pengertian, dan penerimaan terkait perilaku konsumtif. d Membantu masing-masing anggota kelompok mengungkapkan diri atau membuka diri terhadap masalah-masalah yang terkait dengan perilaku konsumtif dan membantu dalam menyelesaikan masalah. e Mengajak individu-individu dalam kelompok untuk berefleksi atas keterbukaan dalam sharing bersama dengan menunjukkan adanya kebersamaan dengan saling mengutarakan isi hati. f Membahas upaya-upaya dalam menyelesaikan masalah perilaku konsumtif yang dialami oleh anggota kelompok dengan membantu menentukan alternatif-alternatif pilihan untuk mengatasi masalah perilaku konsumtif. g Mendorong individu-individu kelompok menyatakan kesediannyauntuk melaksanakan alternatif-alternatif pilihan yang telah dipilih. 4 Tahap IV Pengakhiran a Memberi ringkasan tentang jalannya proses konseling kelompok selama pertemuan. b Mempersilahkan masing-masing anggota kelompok mengungkapkan pengalamannya selama pertemuan-pertemuan, 67 serta menyatakan perasaannya selama mengikuti proses konseling terkait dengan perilaku konsumtif. c Memberi pujian atas apa yang telah dilakukan selama proses konseling kelompok. d Menawarkan bantuan apabila masih dibutuhkan. Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan sesuai dengan alokasi waktu 60-90 menit tiap pertemuan. Dalam setiap tindakan memiliki topik yang berbeda-beda, adapun topik dalam setiap tindakan adalah seperti berikut: Tabel 1. Rencana Topik Setiap Tindakan dalam Konseling Kelompok Tindakan Topik I Brainstorming tentang permasalahan II Pemberian pemahaman tentang perilaku konsumtif III Pemahaman dengan cara empati Apabila tindakan pada siklus I belum menunjukkan keberhasilan maka tindakan akan dilaksanakan pada siklus ke II dengan mengacu pada kekuatan dan kelemahan yang ada pada siklus I.

c. Pengamatan Observasi

Pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa saat diberikan layanan konseling kelompok dengan menggunakan lembar observasi. Hal-hal yang diamati pada pelaksanaan tindakan adalah: kesediaan diriberbagi pengalaman, pengungkapan kesadaran pada kesalahankekeliruan, kesediaan memberikan masukansaran, kesediaan menerima saran dan pendapat dari anggota kelompok serta komitmen memperbaiki kesalahankekeliruan.

d. Refleksi

68 Refeksi dilakukan peneliti untuk memahami proses dan melihat pengaruh pelaksanaan konseling kelompok terhadap perilaku konsumtif siswa. Refleksi dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan skala. Observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui perubahan dampak konseling kelompok secara afektif dan psikomotorik, sedangkan skala digunakan untuk mengetahui dampak secara kognitif, hasil tindakan I pos test untuk menganalisis ketercapaian dari tindakan yang sudah dilakukan dengan melihat berbagai faktor kendala maupun pendukung. Pemberian tindakan ini akan tetap dilakukan jika perilaku konsumtif siswa belum menurun. Penelitian ini dapat dihentikan jika rata-rata hasil skor skala perilaku konsumtif siswa mengalami penurunan, maximal menjadi 59, tetapi jika belum mencapai skor yang diharapkan akan dilanjutkan ke siklus II.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 134 alat-alat yang dapat digunakan dalam penelitian ini meliputi skala, observasi, dan wawancara.

1. Skala