Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan layanan konseling kelompok dapat menurunkan perilaku konsumtif siswa kelas VIIIA SMP N 3 Muntilan. Pemberian tindakan ini dilaksanakan melalui dua siklus terdiri dari siklus I tiga tindakan dan siklus II dua tindakan. Hasil wawancara dan observasi menunjukkan adanya penurunan. Pre test diperoleh hasil rata-rata sebesar 84 berkriteria sedang. Post test siklus I terjadi penurunan skor rata-rata sebesar 61 berkriteria sedang. Post test siklus II terjadi penurunan skor rata-rata sebesar 45 berkriteria rendah. Adapun penurunan dalam penelitian ini sebesar 32. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penurunan perilaku konsumtif siswa selalu menurun tiap siklus. Hasil ini juga didukung dengan siswa yang relatif sudah mulai berubah. Hasil observasi yang didapat bahwa pembelian impulsif siswa sudah berkurang, membeli dengan rasional dan membeli secukupnya. Siswa sangat antusias ketika mengikuti kegiatan konseling kelompok. Selama kegiatan berlangsung siswa mengaku menjadi lebih dekat dengan siswa lainnya yang sebelumnya kurang dekat. Selain itu secara periodik siswa masih menyampaikan hasil tabungannya. Dengan demikian, hipotesis dari penelitian ini “layanan konseling kelompok yang dilakukan dapat mengurangi perilaku konsumtif pada siswa kelas VIII A SMP N 3 Muntilan Tahun 20142015”, dapat terbukti.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 110 1. Bagi Siswa Perilaku konsumtif pada siswa telah mengalami penurunan setelah diberikan layanan konseling kelompok. Oleh karena itu, disarankan kepada siswa agar selalu menerapkan hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling a. Guru BK diharapkan dapat menggunakan layanan konseling kelompok sebagai salah satu teknik konseling bagi siswa yang terlanjur konsumtif. b. Guru BK diharapkan melanjutkan tindakan ke semua siswa agar dapat mencegah perilaku konsumtif. c. Guru BK diharapkan dapat memantau dan mengembangkan siswa agar siswa tidak berperilaku konsumtif. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan berbagai macam metode layanan bimbingan dan konseling yang lebih kreatif dan inovatif sesuai kebutuhan siswa. b. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan tindakan selanjutnya dengan tema yang lebih menarik. 111 DAFTAR PUSTAKA Andi Mappiarre. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Anindya Nurratri. 2012. Hubungan Antara Harga Diri dengan Perilaku Konsumtif Tehadap Ponsel BlacKberry pada Mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Skripsi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya-UII. Anwar Prabu Mangkunegara. 1998. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Eresco. Budi Astuti. 2012. Modul Konseling Individual. Yogyakarta: FIP UNY. Bimo Walgito. 2015. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Offset Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki. 2003. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: UGM Press. Bilson Simamora. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Corey, G. 2009. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy, Eight Edition. USA: Brooks Cole, Cengage Learning Dewa Ketut Sukardi. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Dyna Herlina. 2013. Pemasaran Remaja Studi Literatur tentang Pemasaran Barang dan Jasa untuk Remaja. Yogyakarta: Jurusan Manajemen UNY Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Febrian Sinung Hartati. 2011. Upaya Meminimalkan Perilaku Konsumtif Melalui Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Semarang Tahun Ajaran 20102011. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Semarang. Fransiscus Aries Kurniawan. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual. Skripsi. Fakultas Psikologi-UNIKA Soegijapranata Semarang. Gunarsa Singgih dan Yulia Singgih. 1991. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Happy Trenggono. 2011. Indonesia sebagai Negara Terkonsumtif Kedua di Dunia. www. gatra.com diakses pada tanggal 17 Februari 2015. 112 Heru Mugiarso. 2005. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UNNES Press. Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarat: Erlangga. . 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. . 1994. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Alih Bahasa: Istiwidayati. Jakarta: Erlangga. Ida Farida. 2006. Perilaku Konsumtif Mahasiswa yang Tinggal Indekost. Diakses dari http:library.gunadarma.ac.id pada tanggal 10 Februari 2015. Ifdil Dahlani. 2008. Layanan Bimbingan Kelompok. BK Indonesia: Pusat Referensi Konseling. Imam Hoyri Shohibullana. 2014. Kontrol Diri Dan Perilaku Konsumtif Pada Siswa SMA Ditinjau Dari Lokasi Sekolah. Jurnal Online Psikologi. Vol 02 No 01 Hal 46-61. Kartini Kartono. 1995. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju. Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga Lina Rosyid. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locuc of Control pada Remaja Putri. Psikologik Nomor 4 Yogyakarta. Meida Devi Wardani. 2009. Hubungan Antara Konformitas dan Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Surakarta: Skripsi. Fakultas Kedokteran-Universitas Sebelas Maret Surakarta. Moh. Nazir. 2015. Metode Penelitian Cetakan Keenam. Bogor: Ghalia Indonesia. Muh. Nurdin. 2008. Mari Belajar IPS SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional BSE. Mungin Eddy Wibowo. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES Press. Novita, A. 2008. Distribution Store dan Perilaku Konsumtif Remaja Studi Deskripsi Kualitatif tentang Fenomena Distribution Store Distro dan Perilaku Konsumtif di kalangan pelajar di SMA Negeri 4 Surakarta. Surakarta: Skripsi. Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik FPIPS-Universitas Sebelas Maret. 113 Noviyanti Awaliyah. 2008. Pelajaran IPS-Ekonomi Bilingual Untuk SMP MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya. Panut Panuju dan Ida Umami. 2005. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana. Papalia, D. E dan Olds, S.W. 2001. Human Development. Boston: McGraw-Hill. Poernomo, I Setiadi, B.N. 2004. Manusia Abad yang Berkualitas Ditinjau dari Sudut Pandang Psikologi . Jakarta: HIMPSI. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dasar Dan Profil. Jakarta: Rineka Cipta. . 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. . 2004. Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok.. Padang: Universitas Negeri Padang. Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Radhesti Vitnalia. 2013. Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Menangani Kecanduan Game Online. Surabaya: Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Ratna Yunita. 2014. Hubungan Antara Self Esteem Dengan Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi. FIP-UNY. Raymond Tambunan. 2011. Remaja dan Perilaku Konsumtif. [Online]. Tersedia: http:www.e-psikologi.comartikel individualremaja 07 Oktober 2014. Reber, Arthur S. dan Rober, Emily S. 2010. Kamus Psikologi. Alih bahasa: Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Reynolds, F. D dan Wells. W. D. 1977. Consumer Behaviour. University of Minnesota: McGraw-Hill. Rezi Suci Agustia. 2012. Gambaran Perilaku Konusmtif Siswa-I Sekolah Menengah Atas “International Islamic Boarding School Republic of Indonesia SMA IBS RI. Jakarta: Skripsi. Universitas Binus. Ringgar Maharani, dkk. 2012. Upaya Meminimalisir Pola Hidup Konsumtif Melalui COOKIS Café of Knowledge for Civil Society Pada Pusat Perbelanjaan di Kota Malang. Malang: Ringkasan. 114 Saifuddin Azwar. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Santrrock, J. W. 2002. Life-Span Development Jilid Ke 2. Jakarta: Erlangga. Terjemahan Juda Damanik dan Achmad Chusairi. . 2005. Adolescance Tenth Edition. New York: The McGrarw Hill Companies. . 2007. Psikologi Perkembangan Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sintiche Ariesny Parma. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog Di SMA Negeri 1 Semarang. Skripsi. Fakultas Psikologi-Universitas Diponegoro. Sofjan Assauri. 1987. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada . 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sonia E. 2008. Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa UNIKA Soegijapranata Ditinjau Dari External Locus of Control. Skripsi. Fakultas Psikologi- UNIKA Soegijapranata Semarang. Sri Wening. 2012. Waspada Konsumerisme: Kiat-kiat menghambat Melalui Pendidikan Karakter. Sukoharjo: Rumah Aksara. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumartono. 2002. Terperangkap dalam Iklan Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta. Syamsu Yusuf. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Totok Santoso. 1987. Konseling Kelompok di Sekolah. Salatiga: FKIP UKSW. Wagner. 2009. Gaya Hidup “Shopping Mall” Sebagai Bentuk Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di Perkotaan Kasus: Konsumen Remaja di Tiga One Stop Shoppping Mall di Jakarta. Bogor: Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia-ITB. Wahana, Jaka dan Kirbrandoko. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara. 115 Winkel, W.S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Zuriah N. 2003. Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan Sosial. Malang: Bayumedia. 116 LAMPIRAN 117 Lampiran 1. Kisi-kisi Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba No. Aspek Indikator No. Item Total Item + - 1. Pembelian impulsif Membeli secara spontan 1, 3 2, 4 4 Membeli karena pihak lain 5, 8 6,7 4 Membeli barang tidak terkontrol 9, 11 10,12 4 2. Pembelian tidak rasional Membeli karena mengikuti “trend” yang sedang beredar 14, 15 13, 16 4 Membeli sebagai kebanggan karena penampilan pribadi 18, 19 17, 20 4 Membeli untuk pencapaian status sosial dan identitas diri 22, 23, 24 21, 25 5 Membeli sebagai respon emosional 26, 28 27, 29 4 3. Pembelian boros atau berlebihan Membeli barang yang sebenarnya sudah dimiliki 30, 31 32, 33 4 Membeli barang yang kurang diperlukan 34, 36 35, 37, 38 5 Membeli untuk keinginan berfoya-foya 39, 41, 42 40, 43, 44 6 Jumlah Item 22 22 44 118 Lampiran 2. Kisi-kisi Perilaku Konsumtif Sesudah Uji Coba No. Aspek Indikator No. Item Total Item + - 1. Pembelian impulsif Membeli secara spontan - 1,2 2 Membeli karena pihak lain - 3,4 2 Membeli barang tidak terkontrol - 5 1 2. Pembelian tidak rasional Membeli karena mengikuti “trend” yang sedang beredar - 6 1 Membeli sebagai kebanggan karena penampilan pribadi 7, 8 9, 10 4 Membeli untuk pencapaian status sosial dan identitas diri 11, 12 13, 14 4 Membeli sebagai respon emosional 15, 16 17, 18 4 3. Pembelian boros atau berlebihan Membeli barang yang sebenarnya sudah dimiliki 19 20 2 Membeli barang yang kurang diperlukan 21 22, 23, 24 4 Membeli untuk keinginan berfoya-foya 25, 27, 27 28, 29, 30 6 Jumlah Item 11 19 30 119 Lampiran 3. Skala Perilaku Konsumtif Sebelum Uji Coba ANGKET

1. Pengantar