Komponen Konseling Kelompok MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 MUNTILAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

Menurut Dewa Ketut Sukardi 2008: 68 tujuan konseling kelompok adalah: a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak. b. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya. c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok. d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan konseling kelompok adalah para konseli melalui komunikasi dengan seluruh anggota kelompok membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan fase perkembangan yang di dalamnya terdapat suasana saling menghargai dan menghormati sehingga para konseli dapat mengembangkan bakat, minat dan mengentaskan masalah-masalah yang ada dalam kelompok.

3. Komponen Konseling Kelompok

Di dalam layanan konseling kelompok terdapat beberapa komponen yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok. Menurut Prayitno 2004: 4 terdapat beberapa komponen dalam konseling kelompok antara lain : a. Pemimpin Kelompok Dalam memimpin suatu kelompok, seorang pemimpin kelompok tidak hanya sekedar menjadi seorang pemimpin kelompok, namun harus memiliki suatu karakteristik dan peran sebagai seorang pemimpin kelompok. 42 1 Karakteristik pemimpin kelompok Menurut Prayitno 2004: 5 karakteristik pemimpin kelompok antara lain: a Mampu membentuk kelompok dan mengarahkan sehingga terjadi dinamika kelompok. b Berwawasan luas dan tajam sehingga mampu mengisi, menjembatani, meningkatkan, memperluas, dan mensinergikan konten bahasan yang tumbuh dalam aktifitas kelompok. c Memiliki kemampuan hubungan antar-personal yang nyaman dan hangat. 2 Peran pemimpin kelompok Menurut Prayitno 2004: 6-8 dalam mengarahkan suasana kelompok melalui dinamika kelompok, pemimpin kelompok berperan dalam: a Pembentukan kelompok dari sekumpulan calon peserta sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok. b Penstrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok apa, mengapa dan bagaimana layanan konseling kelompok dilaksanakan. c Pentahapan kegiatan konseling kelompok. d Penilaian segera laiseg hasil layanan konseling kelompok e Tindak lanjut layanan b. Anggota Kelompok Selain pemimpin kelompok di dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok harus terdapat anggota kelompok. Tidak semua kumpulan orang atau individu dapat dijadikan anggota dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok. Besarnya anggota kelompok 43 dan heterogenitas ataupun homogenitas kelompok mempengaruhi kinerja kelompok. 1 Besarnya kelompok Kelompok yang terlalu kecil akan mengurangi keefektifan konseling kelompok dan kelompok yang terlalu besar juga kurang efektif. Anggota kelompok dibatasi kurang lebih 8 sampai 10 anggota kelompok. 2 Homogenitas atau heterogenitas kelompok Homogenitas kelompok mengacu pada kesamaan tingkat perkembangan, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan usia. Heterogenitas kelompok mengacu pada perbedaan permasalahan yang dimiliki dan perbedaan kepribadian. 3 Peran anggota kelompok a Aktifitas mandiri, meliputi mendengar, memahami merespon, berpikir, berpendapat, menganalisis, mengkritis, berargumentasi, merasa, berempati, dan bersikap. b Aktivitas anggota kelompok yang berorientasi pada kehidupan bersama dalam kelompok, meliputi pembinaan keakraban, kepatuhan, komunikasi yang jelas, saling memahami, member kesempatan, dan kesadaran bersama untuk keberhasilan kegiatan kelompok. Menurut Ifdil 2008: 1 komponen konseling kelompok antara lain: a. Konselor 1 Karakteristik konselor Konselor sebagai pemimpin kelompok dengan kemampuan sebagai berikut: 44 a Menciptakan suasana kelompok sehingga terciptanya dinamika kelompok b Berwawasan luas ilmiah dan moral c Mampu membina hubungan antarpersonal yang hangat, damai, berbagi, empatik, altruistic, jauh dari kesukaan untuk membuat kelompok 2 Peran konselor a Membentuk kelompok Pembentukan kelompok dari sekumpulam calon peserta sehingga terpenuhi syarat-syarat konseling kelompok. b Melakukan penstrukturan Membahas bersama dengana anggota kelompok apa yang akan dilakukan. c Mengembangkan dinamika kelompok Mengembangkan dan memelihara hubungan antar anggota kelompok dan konselor. d Mengevaluasi proses dan hasil belajar Mengevaluasi apa yang telah terlaksana dalam proses konseling kelompok. b. Anggota Kelompok Jumlah kelompok 8-10 orang dengan memperhatikan homogenitas dan heterogenitas kemampuan anggota kelompok. Kemampuan dengan perbandingan 2:1 antara yang pintar atau kurang pintar. Dari segi jenis pria atau wanita yaitu 1:1. 1 Peran anggota kelompok a Aktif, mandiri mealui aktivitas langsung melalui 3M mendengar, memahami dengan positif dan merespon dengan tepat, sikap seperti seorang konselor b Berbagi pendapat, ide dan pengalaman c Empati 45 d Menganalisa e Aktif membina keakraban, membina keikatan emosinal f Mematuhi etika kelompok g Menjaga kerahasiaan, perasaan dan membantu h Membina kelompok untuk menyukseskan kegiatan kelompok. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen konseling kelompok terdiri dari pemimpin kelompok dan anggota kelompok. Pemimpin kelompok dan anggota kelompok memiliki suatu karakteristik dan peran masing-masing.

4. Asas dalam Konseling Kelompok