Refeksi dilakukan peneliti untuk memahami proses dan melihat pengaruh pelaksanaan konseling kelompok terhadap perilaku
konsumtif siswa. Refleksi dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan skala. Observasi dan wawancara digunakan untuk
mengetahui perubahan dampak konseling kelompok secara afektif dan psikomotorik, sedangkan skala digunakan untuk mengetahui dampak
secara kognitif, hasil tindakan I pos test untuk menganalisis ketercapaian dari tindakan yang sudah dilakukan dengan melihat
berbagai faktor kendala maupun pendukung. Pemberian tindakan ini akan tetap dilakukan jika perilaku
konsumtif siswa belum menurun. Penelitian ini dapat dihentikan jika rata-rata hasil skor skala perilaku konsumtif siswa mengalami
penurunan, maximal menjadi 59, tetapi jika belum mencapai skor yang diharapkan akan dilanjutkan ke siklus II.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 134 alat-alat yang dapat digunakan dalam penelitian ini meliputi skala, observasi, dan wawancara.
1. Skala
Model pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang pengukurannya dengan menggunakan skala. Dalam
penelitian ini, peneliti mengembangkan instrument skala perilaku konsumif yang berjumlah 44 item. Instrumen dikembangkan oleh peneliti
dengan berdasarkan construct validity. Dalam skala likert responden diminta untuk menjawab suatu pertanyaan dengan pilihan jawaban yaitu
Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Skor untuk skala perilaku konsumtif yang positif favorable
69
secara berurutan adalah 4, 3, 2, 1. Untuk skala perilaku konsumtif yang negative unfavorable masing-masing diberi skor 1, 2, 3, 4.
2. Observasi
Suharsimi Arikunto 2002: 133 menjelaskan bahwa “”observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan sebuah alat indra”. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
terstruktur yang dilakukan pada saat tindakan konseling kelompok untuk mengetahui hasilpengaruh tindakan konseling kelompok
terhadap perilaku konsumtif.
3. Wawancara
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 155, interview wawancara atau kuesioner adalah “dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara dan mencari data tentang variable latar belakang murid, perhatian, sikap terhadap sesuatu”.
Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru BK untuk mengetahui berbagai siswa yang memiliki ciri-ciri perilaku konsumtif
dan tindakan yang diberikan dalam meningkatkan perilaku konsumtif siswa sebelum dilakukan tindakan oleh peneliti. Wawancara juga
dilakukan kepada siswa kelas VIIIA SMP N 3 Muntilan untuk mengetahui perasaan, aktor dan ciri-ciri yang mempengaruhi dalam
berperilaku konsumtif. Wawancara juga dilakukan setelah tindakan konseling kelompok sebagi proses refleksi untuk mengetahui
dampakpengaruh tindakan konseling kelompok terhadap subjek.
70
G. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136 “instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data”. Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti yang cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui tingkat perilaku konsumtif siswa.
1. Skala Perilaku Konsumtif a. Membuat definisi operasional