Skala Observasi Wawancara MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 MUNTILAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

Refeksi dilakukan peneliti untuk memahami proses dan melihat pengaruh pelaksanaan konseling kelompok terhadap perilaku konsumtif siswa. Refleksi dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan skala. Observasi dan wawancara digunakan untuk mengetahui perubahan dampak konseling kelompok secara afektif dan psikomotorik, sedangkan skala digunakan untuk mengetahui dampak secara kognitif, hasil tindakan I pos test untuk menganalisis ketercapaian dari tindakan yang sudah dilakukan dengan melihat berbagai faktor kendala maupun pendukung. Pemberian tindakan ini akan tetap dilakukan jika perilaku konsumtif siswa belum menurun. Penelitian ini dapat dihentikan jika rata-rata hasil skor skala perilaku konsumtif siswa mengalami penurunan, maximal menjadi 59, tetapi jika belum mencapai skor yang diharapkan akan dilanjutkan ke siklus II.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 134 alat-alat yang dapat digunakan dalam penelitian ini meliputi skala, observasi, dan wawancara.

1. Skala

Model pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang pengukurannya dengan menggunakan skala. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan instrument skala perilaku konsumif yang berjumlah 44 item. Instrumen dikembangkan oleh peneliti dengan berdasarkan construct validity. Dalam skala likert responden diminta untuk menjawab suatu pertanyaan dengan pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Skor untuk skala perilaku konsumtif yang positif favorable 69 secara berurutan adalah 4, 3, 2, 1. Untuk skala perilaku konsumtif yang negative unfavorable masing-masing diberi skor 1, 2, 3, 4.

2. Observasi

Suharsimi Arikunto 2002: 133 menjelaskan bahwa “”observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan sebuah alat indra”. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur yang dilakukan pada saat tindakan konseling kelompok untuk mengetahui hasilpengaruh tindakan konseling kelompok terhadap perilaku konsumtif.

3. Wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 155, interview wawancara atau kuesioner adalah “dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara dan mencari data tentang variable latar belakang murid, perhatian, sikap terhadap sesuatu”. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada guru BK untuk mengetahui berbagai siswa yang memiliki ciri-ciri perilaku konsumtif dan tindakan yang diberikan dalam meningkatkan perilaku konsumtif siswa sebelum dilakukan tindakan oleh peneliti. Wawancara juga dilakukan kepada siswa kelas VIIIA SMP N 3 Muntilan untuk mengetahui perasaan, aktor dan ciri-ciri yang mempengaruhi dalam berperilaku konsumtif. Wawancara juga dilakukan setelah tindakan konseling kelompok sebagi proses refleksi untuk mengetahui dampakpengaruh tindakan konseling kelompok terhadap subjek. 70

G. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136 “instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data”. Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti yang cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui tingkat perilaku konsumtif siswa.

1. Skala Perilaku Konsumtif a. Membuat definisi operasional