Dampak Perilaku Konsumtif MENGURANGI PERILAKU KONSUMTIF MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 MUNTILAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

budaya dan sub-budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, serta peran dan status, lingkungan dan hadirnya iklan.

4. Dampak Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif memiliki dampak negatif bagi konsumen atau pihak lain. Awaliyah dan Hidayat 2008: 72-73 menyimpulkan dampak negatif perilaku konsumtif yaitu: a. Mengurangi kesempatan untuk melakukan kegiatan menabung. Jika tabungan rendah, maka investasi juga akan rendah. Jika investasi rendah, maka pendapatanakan cenderung rendah. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Wagner 2009: 9 yang menjelaskan bahwa perilaku konsumtif mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk ditabung. b. Perilaku konsumtif cenderung menjadikan seseorang melupakan kebutuhan yang akan datang. Wagner 2009: 9 mengatakan seseorang cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang. c. Hidup berfoya-foya menimbulkan kecemburuan sosial. Menurut Wagner 2009: 9 pola hidup yang boros akan menimbulkan kecemburuan sosial. Hal ini disebabkan seseorang yang mempunyai uang lebih akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah atau mahal atas barang tersebut diperlukan atau tidak. Sedangkan orang yang tidak mempunyai 25 uang lebih maka tidak sanggup membeli barang yang diinginkan dan mahal. Sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial bagi kalangan bawah. Sedangkan menurut Nurdin dkk 2008: 258 perilaku konsumtif memiliki aspek negatif bagi konsumen. Aspek negatif dari perilaku konsumtif merupakan sisi buruk dari perilaku konsumtif adalah timbulnya pengonsumsian barang-barang yang merugikan bagi diri seseorang misalnya: minuman keras, rokok dan narkoba. Misalnya dalam penelitian Sukari dkk 2013 bahwa ada salah satu siswa yang menyatakan dalam rangka memenuhi kebutuhannya membeli pakaian, mereka melancarkan cerita bohong kepada orangtuanya, semata-mata agar orangtuanya mau mengeluarkan uang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif yang dilakukan oleh individu atau dalam hal ini siswa mempunyai dampak negatif. Dampak negatif tersebut berpengaruh buruk dan merugikan, mengurangi kesempatan untuk melakukan kegiatan menabung, cenderung menjadikan seseorang melupakan kebutuhan yang akan datang, dan cenderung hidup berfoya-foya, dan menimbulkan kecemburuan sosial.

B. Perilaku Konsumtif Pada Remaja 1. Pengertian Remaja

Menurut Hurlock 1994: 200 usia rentang remaja adalah “usia remaja antara usia 13 sampai 21 tahun dengan pembagian remaja awal usia 13 14 tahun-17 tahun dan remaja akhir usia 17 tahun sampai 21 tahun”. Kartini Kartono 1995: 148 mengatakan bahwa masa remaja disebut 26 dengan masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pengertian remaja menurut Larson dan Others Santrock, 2005: 21 adalah: Alolescence as the period of transition between childhood and adulthood that involves biological, cognitive, and socioemational change. A key task of adolescence is preparation for adulthood. Indeed, the future of any culture hinges on how effective this preparation is. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa serta meliputi perubahan secra biologi, kognitif dan transisi sosial sosial-emosional. Tugas utama masa remaja merupakan masa persiapan untuk memasuki masa dewasa. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa puncak pertumbuhan dan perkembangan yang ditandai dengan adanya proses perubahan fisik, kematangan seksual, perkembangan sosial, psikologis dan dapat bertindak dengan tujuan yang jelas. Menurut Santrock 2005: 21 rentang usia remaja dapat berbeda- beda sesuai dengan budaya dan keadaan sejarah daerah tersebut. Usia remaja dimulai kira-kira pada umur 10 sampai 13 tahun dan berakhir pada umur 18 sampai 22 tahun. Secara biologi, kognitif dan sosial-emosi perubahan pada remaja terentang dari perkembangan fungsi seksual menuju proses berfikir secara abstrak dan mandiri. Santrock 2002: 15 menyatakan bahwa “awal usia remaja pada anak laki-laki terjadi kira-kira 2 tahun lebih telat daripada anak perempuan, yakni 12 ½ tahun usia awal rata-rata pada anak laki-laki, 10 ½ tahun usia awal rata-rata pada anak- anak perempuan”. 27 Berdasarkan pendapat mengenai usia remaja tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rentangan usia remaja berada dalam usia 10 ½ 12 ½ - 21 22 tahun, dengan pembagian remaja awal berada pada usia 10 ½ 12 ½ -17 18 tahun dan remaja akhir 17 18–21 22 tahun. Dari beberapa rumusan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa. Mengalami perkembangan semua fungsi, dan berlangsung dalam batasan usia 10 ½ sampai 21 tahun yang terjadi pada perempuan dan 12 ½ sampai 22 tahun yang terjadi pada laki-laki.

2. Ciri–Ciri Remaja Awal