menunjang harga diri dalam pergaulan semata tanpa memandang kebutuhan sebenarnya.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Menurut Simamora 2003: 4-12 munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Agar
lebih jelas penulis merinci dari beberapa sumber sebagai berikut: a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif dari dalam diri individu itu sendiri yang meliputi:
1 Pribadi personal a Gaya hidup
Kotler dan Amstrong 2008: 170 mengemukakan seseorang yang memiliki gaya hidup mewah cenderung lebih banyak
mengkonsumsi barang dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gaya hidup sederhana.
b Kepribadian dan konsep diri Menurut Mangkunegara 1988:49-51 kepribadian dapat di
definisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Setiap orang
memiliki kepribadian salah satunya adalah rasa percaya diri yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan adanya pandangan yang
berbeda terhadap suatu barang. Kepribadian ikut berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsi karena individu mempunyai
kecenderungan untuk membeli produk sesuai dengan dirinya, unik dan berbeda dari yang lain.
19
Konsep diri didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita
pikirkan. Seseorang yang memiliki konsep diri bahwa dengan banyak membeli barang ia akan lebih dipandang dan dihargai oleh
orang lain, akan menyebabkan orang tersebut terus melakukan tindakan pembelian. Tindakan tersebut apabila tidak terkontrol
akan menimbulkan perilaku konsumtif. 2 Psikologis
a Motivasi
Menurut Kotler dalam Fransiscus, 2009: 25 seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Motivasi dapat
didefinisikan sebagai kebutuhan yang cukup mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan. Motivasi membeli seseorang
dapat muncul dari kebutuhan untuk diakui dan dihargai oleh orang lain atau rasa ingin memiliki terhadap suatu barang. Semakin ingin
diakui dan dihargai orang lain, maka tindakan pembeliannya akan semakin tinggi sehingga memicu perilaku konsumtif.
b Persepsi Persepsi disini maksudnya adalah pemahaman dari konsumen
terhadap suatu barang dari pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh. Bagaimana orang itu bertindak akan dipengaruhi oleh
persepsi mengenai situasi. Ketika barang yang ditawarkan bagus dan yang dia inginkan, maka kemungkinan besar seseorang
20
tersebut akan membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, jika barang tersebut tidak sesuai, maka ia akan menolaknya.
c Proses belajar Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman, dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Proses belajar pada suatu
pembelian terjadi apabila konsumen ingin menaggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya, tidak terjadi apabila
konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik, sehingga konsumen dalam proses pembeliannya selalu
mempelajari sesuatu. Selain itu dapat dipengaruhi oleh orangtua yang mendidik dan anak kebutuhannya terpenuhi, sehingga anak
dapat belajar dari kesehariannya atau mencontoh orangtuanya. d Kepercayaan dan sikap
Mangkunegara 1988:50 mengatakan sikap dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk biasanya berdasarkan harga,
nama merek, iklan, dan rancangan kemasan. Semakin baik komponen-komponen tersebut dalam mengelabuhi konsumen,
dapat menyebabkan kegiatan pembelian yang terus menerus. Apabila seseorang merasa dihargai ketika memakai barang yang
dipakai, maka seseorang tersebut akan merasa percaya terhadap barang yang dibelibermerek.
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif
dari pengaruh lingkungan sosial yang meliputi: 1 Kebudayaan
21
a Budaya dan sub-budaya Dalam hal ini, sub-budaya meliputi kewarganegaraan, agama,
kelompok, ras, dan daerah geografis. Seseorang yang tinggal di daerah dengan masyarakat yang konsumtif di sekitarnya, secara
langsung ataupun tidak dapat menularkan perilaku kosnsumtif yang sama. Hal ini terjadi karena budaya atau culture akan
membawa sistem informasi yang mengkodekan cara orang bersikap di sebuah kelompok karena adanya interaksi Rober,
2010: 223.Menurut Kotler dalam Fransiscus, 2009: 26 budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
b Kelas Sosial Seseorang yang memiliki tingkat sosial kelas tinggi, akan
cenderung lebih banyak mengkonsumsi barang mewah yang mahal dan beragam karena tingkat pendapatan yang mereka miliki juga
tinggi. Sebaliknya, seseorang yang memiliki tingkat sosial kelas bawah akan lebih sedikit mengkonsumsi barang dibandingkan
tingkat kelas sosial di atasnya Simamora, 2003: 4-12. 2 Sosial
a Kelompok rujukan
Kelompok rujukan adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang bukan anggota kelompok tersebut untuk
membentuk kepribadian dan perilakunya dengan cara identifikasi. Sementara seseorang juga akan melihat kelompok rujukannya yaitu
‘genk’ atau teman sebayanya dalam berperilaku menentukan produk yang dikonsumsinya. Selain itu sesorang juga dapat meniru
22
artis atau idolanya dalam berpenampilan. Kelompok rujukan ini lebih kuat pengaruhnya pada seseorang karena akan membentuk
kepribadian dan perilakunya. Kelompok rujukan juga mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang dalam pembeliannya,
dan sering dijadikan pedoman untuk konsumen dalam bertingkah laku. Anggota-anggota kelompok rujukan sering menjadi penyebar
pengaruh dalam hal selera dan hobi. b Peran dan status
Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Ketika seseorang
memakai suatu barang yang dipandang masyarakat bagus, maka sesorang tersebut akan mendapatkan status yang baik. Dalam
memilih suatu produk, seseorang seringkali memilih produk yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat seperti halnya
dalam kelas sosial yaitu barang yang terlihat mewah. c Lingkungan
Rinata 2010: 5-6 menjelaskan perspektif pengaruh perilaku disebutkan bahwa kekuatan lingkungan memaksa pembeli untuk
melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap produk. Menurut perspektif
ini, pembeli tidak saja melalui proses pengambilan keputusan rasional, namun juga bergantung pada perasaan untuk membeli
produk atau jasa tersebut. Sebagai gantinya tindakan pembelian pembeli secara langsung merupakan hasil dari kekuatan
23
lingkungan seperti sarana promosi penjualan, lingkungan fisik, dan tekanan ekonomi. Dengan demikian dapat disimpulkan dari uraian
di atas bahwa lingkungan akan sangat memepengaruhi perilaku konsumtif. Misalnya lingkungan dapat menghipnotis seseorang
untuk membeli, ketika ada iklan yang menarik atau teman yang memakai barang yang bagus.
d Hadirnya Iklan Menurut Suyasa dan Fransisca dalam Meida Devi Wardhani,
2009: 28 iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk yang ditunjukkan kepada semua orang lewat suatu media yang
bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Widiastuti dalam
Meida Devi Wardhani, 2009:28 menyebutkan iklan juga mengajak agar mengkonsumsi barang dan jasa hanya berdasarkan keinginan
dan bukan kebutuhan serta harga yang tidak rasional. Iklan yang menarik akan mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya perilaku konsumtif remaja terjadi tidak dengan sendirinya. Ada beberapa faktor
yang berpotensi menjadi penyebabnya. Perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara garis besar dibedakan atas
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi sesorang berperilaku konsumtif adalah: 1 Faktor Internal yaitu gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, proses pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap. 2 Faktor Eksternal yaitu
24
budaya dan sub-budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, serta peran dan status, lingkungan dan hadirnya iklan.
4. Dampak Perilaku Konsumtif