Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

108

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persen 1. 2. 3. 4. SD SMP SMA Lainnya 20 18 12 40 36 24 Jumlah 50 100 Sumber: Kuesioner, 2015 Berdasarkan Tabel 5.4, dapat diketahui bahwa 40 responden memiliki pendidikan terakhir Sekolah Dasar SD, 36 SMP, dan SMA 24. Dengan jelas terlihat bahwa mayoritas responden hanya mampu menyelesaikan sekolah pada jenjang Sekolah Dasar SD dan tidak berhasil menuntaskan program pemerintah wajib belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan juga dengan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahrga dan Kebudayaan Kabupaten Nias Barat yang menjelaskan bahwa Angka Partisipasi Sekolah di Nias Barat paling dominan berada pada rentang usia 7-12 tahun dimana usia ini berada pada jenjang Sekolah Dasar dan mengalami penurunan pada tahun 2011. Hasil wawancara dengan responden ketika ditanyakan alasan mengenai rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh, kesimpulan yang didapat adalah karena keterbatasan ekonomi dan ketidaksanggupan untuk mengikuti kegiatan 109 belajar disekolah serta karena tuntutan pekerjaan sehari-hari. Namun saat ini secara umum responden sudah sangat mengerti arti pentingnya pendidikan sehingga banyak dari responden menyekolahkan anak mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi dan berharap anak mereka bisa memperbaiki dan mengangkat tingkat sosial mereka. Responden juga menjelaskan bahwa selain bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, beberapa diantara mereka juga menerima bantuan Program Keluarga Harapan yang sangat membantu mereka untuk menyekolahkan anak dan menunjang kesehatan keluarga.

5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil kuesioner, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa 100 responden bekerja sebagai petani. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan responden diketahui bahwa seluruh responden bekerja sebagai petani karet. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan sumber daya manusia yang masih sangat kurang sehingga mereka tidak memiliki sumber penghasilan lainnya. Namun terdapat beberapa keluarga responden juga yang memiliki hewan ternak peliharaan yang dapat digunakan sebagai sumber penghasilan tambahan untuk suatu kebutuhan yang sangat mendesak.

5.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga