124
Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan ketepatan menjadi penerima bantuan RS-RTLH yakni dengan jumlah nilai jawaban dari responden sebanyak
34 dibagi dengan jumlah seluruh responden yakni 50 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan ketepatan menjadi penerima bantuan RS-RTLH di Kabupaten Nias
Barat adalah 0,68 dan tergolong efektif.
5.2.2.3 Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari Tabel 5.15
Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
No. Kategori
Frekuensi Persen
1. 2.
3. Tidak mampu
Kadang-kadang mampu Mampu
34 15
1 68
30 2
Jumlah 50
100 Sumber: Kuesioner, 2015
Berdasarkan Tabel 5.15, dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Berdasarkan
kuesioner dan wawancara terhadap beberapa responden yang mempunyai pendapat ini alasannya adalah harga karet mentah yang menjadi penghasilan
utama mereka sangat menurun drastis yaitu hanya dihargai Rp.6000kg dan cuaca yang tidak mendukung sehingga pendapatan mereka menurun dan berdampak
pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alasan lain juga dikemukakan responden ketidakmampuan ini
disebabkan karena anggota keluarga yang cukup banyak serta pemenuhan
125
kebutuhan sekolah anak mereka juga. Responden yang menjawab kadang-kadang mampu memberi penjelasan bahwa ketika hasil karet mereka banyak maka
pendapatan mereka mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan jika hasilnya sedikit maka kebutuhan sehari-hari susah untuk dipenuhi. Sedangkan
responden yang menjawab mampu adalah responden yang anggota keluarganya tidak banyak sehingga pendapatan dari hasil penjualan karet mentah masih bisa
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan kemampuan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari yakni dengan jumlah nilai jawaban responden sebanyak 33 dibagi dengan jumlah keseluruhan responden yakni 50 orang. Nilai Skala Likert
berdasarkan kemampuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari responden penerima bantuan RS-RTLH di Kabupaten Nias Barat adalah 0,66.
5.2.2.4 Kepemilikan Aset Tabel 5.16
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Aset No.
Kategori Frekuensi
Persen
1. 2.
3. Tidak ada
Kadang-kadang Ada
13 3
34 26
6 68
Jumlah 50
100 Sumber: Kuesioner, 2015
126
Berdasarkan Tabel 5.16, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 34 orang 68 memiliki aset lain. Dari hasil wawancara dengan
responden aset tersebut adalah tanah dan kebun karet mereka. Sedangkan responden yang menjawab kadang-kadang menjelaskan bahwa aset itu berupa
kebun karet sewaan dari orang lain yang sewaktu-waktu bisa diusahakan kembali oleh pemiliknya. Jika dilihat dari kriteria atau syarat penerima bantuan sebenarnya
dijelaskan bahwa penerima bantuan seharusnya tidak memiliki aset lain apabila dijual tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3
bulan kecuali tanah dan rumah yang ditempati. Dari hasil wawancara dengan tim pelaksana Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nias Barat yaitu Dinas Sosial dan Tenaga Kerja pihaknya menjelaskan bahwa mayoritas penerima bantuan sosial ini
memiliki aset berupa tanah ataupun kebun karet karena itu merupakan warisan turun temurun dari orangtua mereka dan menjadi sumber pendapatan mereka
sehingga sangat sulit untuk mendapatkan keluarga yang tidak memiliki tanah ataupun kebun karet. Pihak Dinas Sosial juga menambahkan walaupun mereka
memiliki aset tersebut tetapi mereka masih tergolong keluarga miskin dan sangat membutuhkan bantuan untuk rehabilitasi rumah.
Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan kepemilikan aset yakni dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yaitu -21 dibagi dengan jumlah
keseluruhan responden sebanyak 50 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan kepemilikan aset penerima bantuan program RS-RTLH di Kabupaten Nias Barat
adalah -0,4.
127
5.2.2.5 Bukti Atas Kepemilikan Rumah Tabel 5.17