BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Aspek Teknis
Pengaruh jenis bahan pengemas selama penyimpanan dingin cabai merah segar kemasan terhadap susut bobot , kadar air , kadar vitamin C mg100 gram
bahan, Nilai organoleptik tekstur, warna, dan aroma, dan tingkat kepedasan SU dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Parameter yang Diamati Nilai Organoleptik
Numerik Jenis Bahan
Pengemas P
Susut Bobot
Kadar Air Kadar
Vitamin C mg100g
bahan Tekstur Warna
Aroma Tingkat
Kepedasan SU
x 1000 P
1
Daun Pisang
6,51 85,97 29,59 4,40 4,46
4,64 116,25
P
2
Kertas Stencil
19,03 77,36 19,79 3,27 3,18 3,39 131,25 P
3
LDPE 12,87 81,60 28,59 3,96 3,37 4,26 127,50
P
4
Stretch film 9,03 82,64 28,58 4,40
4,07 4,61
126,25 Dari Tabel 8 dapat dilihat persentase kadar air, kadar vitamin C, nilai organoleptik
tekstur, warna, dan aroma tertinggi diberikan oleh pengemas daun pisang P
1
dan persentase susut bobot dan tingkat kepedasan tertinggi diberikan oleh pengemas
kertas stencil P
2
. Pengaruh lama penyimpanan cabai merah segar kemasan selama penyimpanan
dingin terhadap susut bobot , kadar air , kadar vitamin C mg100 gram
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
bahan, Nilai organoleptik tekstur, warna, dan aroma, dan tingkat kepedasan SU dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Parameter yang Diamati Nilai Organoleptik
Numerik Lama
Penyimpanan L
Susut Bobot
Kadar Air Kadar
Vitamin C mg100g
bahan Tekstur Warna
Aroma Tingkat
Kepedasan SU
x 1000 L
1
1 Minggu 83,19 86,20 34,04 4,65 4,34 4,75 120,00
L
2
2 Minggu 86,09
81,88 29,65
4,24 3,97
4,36 124,38
L
3
3 Minggu 88,22
80,93 24,19
3,76 3,53
4,07 126,88
L
4
4 Minggu 94,11 78,58 18,69 3,47 3,24 3,73 130,00
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu penyimpanan cabai merah
segar kemasan maka persentase susut bobot dan tingkat kepedasan akan semakin meningkat; Sedangkan persentase kadar air, kadar vitamin C, dan nilai organoleptik
tekstur, warna, dan aroma akan semakin menurun. Hasil analisis statistik terhadap masing-masing parameter yang diamati dari
setiap perlakuan dapat dilihat pada uraian berikut.
4.2 Susut Bobot
4.2.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Susut Bobot Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 1, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap susut
bobot cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap susut bobot, dapat dilihat pada Tabel 10.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 10. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap
Susut Bobot Jarak
LSR Jenis Bahan
Rataan Notasi
0,05 0,01
Pengemas 0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 6,51
c C
2 2,6219 3,6095
P
2
= Kertas Stensil 19,03
a A
3 2,7530 3,7931
P
3
= LDPE 12,87
b B
4 2,8229 3,8892
P
4
= Stretch film 9,03
c C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
dan P
3
, dan berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Susut bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 19,03 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 6,51. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap susut bobot dapat dilihat
pada Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa susut bobot tertinggi diperoleh pada
perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 19,03 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 6,51. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan daun pisang dalam pengemasan cabai merah segar selama penyimpanan dingin, dapat
menekan laju penguapan air dari cabai merah tersebut sehingga laju susut bobot tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan bahan pengemas yang lain yang digunakan dalam
penelitian ini. Menurut Rans 2005, daun pisang dapat digunakan selama pengangkutan produk pertanian untuk mengurangi penguapan. Kemampuan daun
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
pisang dalam memperlambat penguapan air dari cabai yang dikemas tersebut disebabkan oleh zat lilin yang terdapat pada permukaan daun pisang. Zat lilin saat ini
sudah banyak digunakan pada berbagai produk pertanian, untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan dari produk pertanian.
Gambar 2. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Susut Bobot Cabai Merah Segar Kemasan
4.2.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot Cabai Merah Segar
Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 1, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap susut
bobot cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan LSR yang menunjukkan pengaruh lama penyimpanan
terhadap susut bobot, dapat dilihat pada Tabel 11.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 11. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0,05
0,01 Penyimpanan
0,05 0,01
- - -
L
1
= 1 Minggu 5,89
d C
2 2,6219 3,6095
L
2
= 2 Minggu 10,83
c B
3 2,7530 3,7931
L
3
= 3 Minggu 13,91
b AB
4 2,8229 3,8892
L
4
= 4 Minggu 16,81
a A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda sangat nyata terhadap L
2
, L
3
, dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda nyata terhadap L
3
dan berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Perlakuan L
3
berbeda nyata terhadap L
4
. Susut bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 16,81 dan terendah pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 5,89. Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap susut bobot dapat dilihat
pada Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa nilai susut bobot cabai merah segar
kemasan tertinggi diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 16,81 dan terendah pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 5,89. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka susut bobot cabai merah segar kemasan akan
semakin meningkat. Hal ini karena cabai merah segar merupakan struktur yang masih hidup, yang mana akan tetap melakukan kegiatan metabolismenya sebelum maupun
setelah dipanen. Menurut Apandi 1984, setelah dipanen sayuran dan buah-buahan akan mengalami perubahan komposisi dan mutu karena proses metabolisme masih
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
berlanjut. Proses metabolisme yang terjadi tersebut adalah respirasi dan transpirasi. Menurut Winarno dan Aman 1991, bahwa proses respirasi tersebut akan
mengeluarkan air, disamping itu juga akan terjadi proses transpirasi dari permukaan jaringan yang dapat meningkatkan susut bobot cabai merah segar kemasan.
Peningkatan susut bobot biasanya dapat ditandai dengan terjadi pelayuan dan kekeringan pada bahan yang disimpan.
Gambar 3. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot Cabai Merah Segar Kemasan
4.2.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Susut Bobot Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 1, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda nyata
0,01P0,05 terhadap susut bobot cabai merah segar kemasan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Hasil pengujian dengan LSR yang menunjukkan pengaruh kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap susut bobot, dapat dilihat pada
Tabel 12. Tabel 12.
Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0,05
0,01 0,05
0,01 - - - P
1
L
1
4,17 g
EF 2 5,24387
7,21905 P
1
L
2
5,54 fg
EF 3 5,50606
7,58613 P
1
L
3
7,60 efg
DEF 4 5,6459
7,7784 P
1
L
4
8,74 efg
DEF 5 5,76825
7,93572 P
2
L
1
10,36 def
CDEF 6 5,83817
8,04059 P
2
L
2
15,36 cd
BCD 7 5,89061
8,16295 P
2
L
3
22,02 b
AB 8 5,92557
8,25035 P
2
L
4
28,39 a
A 9 5,96053
8,32027 P
3
L
1
5,97 efg
EF 10 5,99549
8,37271 P
3
L
2
11,42 def
CDEF 11 5,99549
8,42514 P
3
L
3
15,59 cd
BCD 12 6,01297
8,4601 P
3
L
4
18,48 bc
BC 13 6,01297
8,49506 P
4
L
1
3,05 g
EF 14 6,03045
8,53002 P
4
L
2
10,99 def
CDEF 15 6,03045
8,56498 P
4
L
3
10,44 def
CDEF 16 6,04792
8,58246 P
4
L
4
11,64 de
CDE
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa susut bobot tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 28,39 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
4
L
1
sebesar 3,05.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Hubungan pengaruh kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap susut bobot dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Grafik Hubungan Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot Cabai Merah Segar Kemasan
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa nilai susut bobot tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 28,39 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
4
L
1
sebesar 3,05. Hal ini menunjukkan bahwa P
2
kertas stensil kurang efektif dibandingkan ketiga jenis bahan pengemas yang lain, jika digunakan sebagai
pengemas cabai merah segar karena kurang mampu menghambat terjadinya kenaikan susut bobot yang sangat besar pada cabai merah. Pelayuan cabai merah segar yang
dikemas dengan kertas stensil mulai tampak pada pengamatan minggu ke 2. P
4
Stretch film dianggap baik dalam mengemas cabai merah segar karena kemampuannya untuk menghambat terjadinya susut bobot yang sangat besar dari
cabai merah selama pengamatan minggu pertama. Pada minggu berikutnya, terjadi
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
kenaikan susut bobot yang cukup besar yaitu sebesar 7,94. P
1
daun pisang tetap menjadi yang terbaik dalam mengemas cabai merah segar, ini dapat dibuktikan
dengan kemampuannya dalam menghambat kenaikan susut bobot yang cukup besar setiap minggunya, walaupun pada minggu pertama daun pisang hanya mampu
menghambat kehilangan bobot cabai merah segar sebesar 4,17. LDPE dianggap lebih baik dibandingkan kertas stensil dalam mengemas cabai merah segar karena
dapat mampu mencegah kenaikan susut bobot lebih baik dari kertas stensil. Pada Minggu pertama, susut bobot cabai merah segar yang dikemas dengan LDPE sebesar
5,97, dan kemudian mengalami kenaikan susut bobot yang cukup besar setiap minggunya.
Kemampuan menghambat kenaikan susut bobot cabai merah segar dari keempat jenis bahan pengemas yang digunakan ini, berkaitan dengan karakteristik
bahan pengemas masing-masing. Daun pisang merupakan pengemas alami, yang mana memiliki kemampuan alami untuk mengatur kondisi penyimpanan yang
dibutuhkan oleh bahan yang dikemas dan kondisi ruang penyimpanan. Daun pisang merupakan struktur yang hidup, dan masih mengandung air yang mana dapat
dimanfaat sebagai pengatur kelembaban dari bahan yang dikemas. Selain itu daun pisang juga tahan air dan mampu melindungi bahan yang dikemas cabai merah
segar dari penguapan air yang berlebihan akibat rendahnya kelembaban ruang penyimpanan, yaitu karena daun pisang memiliki zat lilin yang merupakan zat alami
yang sangat efektif untuk menghambat terjadinya kehilangan air dari bahan yang dikemas.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Kertas stensil merupakan produk olahan bahan alami, dimana memiliki sifat sangat mudah sobek, mudah menyerap air, sangat mudah dilewati permeabel oleh
gas dan uap air sehingga cabai merah mudah kehilangan bobotnya layu. LDPE merupakan salah satu jenis kemasan plastik yang tidak mudah sobek, tahan air, tidak
mudah dilewati permeabel oleh gas dan uap air, oleh karena itu perlu dilakukan pembolongan pada kedua sisinya agar lebih permeabel. Hanya saja masalahnya
adalah air dari cabai merah sangat mudah hilang dari bahan dan keluar melalui bolongan tersebut. Stretch film merupakan salah satu jenis kemasan plastik yang
memiliki sifat lentur dan mudah dibentuk sesuai dengan bahan yang akan dikemas. Stretch film tahan air dan sangat permeabel terhadap gas saja, sehingga uap air cabai
merah tidak mudah keluar tetapi tetap saja kurang dapat mencegah kerusakan cabai merah segar selama penyimpanan jika dibandingkan dengan daun pisang. Daun
pisang merupakan kemasan yang terbaik dalam mencegah hilangnya bobot cabai merah segar selama penyimpanan dingin.
Kehilangan air selama penyimpanan tidak hanya menurunkan berat, tetapi juga dapat menurunkan mutu dan menimbulkan kerusakan. Kehilangan yang hanya
sedikit mungkin tidak akan mengganggu tetapi kehilangan yang besar akan menyebabkan pelayuan dan pengkriputan Thahir, et.al., 2005.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
4.3 Kadar Air
4.3.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kadar Air Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 2, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar
air cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kadar air, dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap
Kadar Air Jarak
LSR Jenis Bahan
Rataan Notasi
0,05 0,01
Pengemas 0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 86,09
a A
2 1,2965 1,7849
P
2
= Kertas Stensil 76,48
d D
3 1,3614 1,8756
P
3
= LDPE 80,43
c C
4 1,3959 1,9232
P
4
= Stretch film 82,64 b
B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
, P
3
, dan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 86,09 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 76,48.
Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kadar air dapat dilihat pada Gambar 5.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 86,09 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 76,48. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan daun pisang dalam pengemasan cabai merah segar selama penyimpanan dingin, dapat
menekan laju penguapan air dari cabai merah tersebut sehingga kehilangan kadar air cabai merah segar dapat ditekan jika dibandingkan dengan bahan pengemas yang lain
yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Rans 2005, daun pisang dapat digunakan selama pengangkutan produk pertanian untuk mengurangi penguapan.
Kemampuan daun pisang dalam memperlambat penguapan air dari cabai yang dikemas tersebut disebabkan oleh zat lilin yang terdapat pada permukaan daun
pisang.
Gambar 5. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kadar Air Cabai Merah Segar Kemasan
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
4.3.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air Cabai Merah Segar
Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 2, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar
air cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan LSR yang menunjukkan pengaruh lama penyimpanan
terhadap kadar air, dapat dilihat pada Tabel 14. Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda sangat nyata terhadap L
2
, L
3
, dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda tidak nyata terhadap L
3
dan berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Perlakuan L
3
berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 85,10 dan terendah pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 78,13. Tabel 14. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar
Air Jarak
LSR Lama
Rataan Notasi
0,05 0,01
Penyimpanan 0,05
0,01 -
- -
L1 = 1 Minggu 85,10
a A
2 1,2965 1,7849
L2 = 2 Minggu 81,88
b B
3 1,3614 1,8756
L3 = 3 Minggu 80,53
b B
4 1,3959 1,9232
L4 = 4 Minggu 78,13
c C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air dapat dilihat pada Gambar 6.
Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai kadar air cabai merah segar kemasan tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 85,10 dan terendah pada
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
perlakuan L
4
4 minggu sebesar 78,13. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka kadar air cabai merah segar kemasan akan semakin
berkurang. Hal ini karena cabai merah segar merupakan struktur yang masih hidup, yang mana akan tetap melakukan kegiatan metabolismenya sebelum maupun setelah
dipanen. Menurut Apandi 1984, setelah dipanen sayuran dan buah-buahan akan mengalami perubahan komposisi dan mutu karena proses metabolisme masih
berlanjut. Proses metabolisme yang terjadi tersebut adalah respirasi dan transpirasi, yang mana tidak ada pergantian terhadap substrat yang telah dirombak, sehingga akan
terjadi terus proses kemunduran mutu Apandi, 1984. Dalam hal ini yang terus terjadi adalah proses turunnya kadar air pada cabai merah segar.
Gambar 6. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air Cabai Merah Segar Kemasan
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
4.3.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Kadar Air Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 2, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda nyata
0,01P0,05 terhadap kadar air cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan LSR yang menunjukkan pengaruh kombinasi jenis
bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap kadar air, dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0,05
0,01 0,05
0,01 - - - P
1
L
1
88,38 a
A 2 2,59306
3,56978 P
1
L
2
86,32 ab
AB 3 2,72271
3,75129 P
1
L
3
85,63 ab
ABC 4 2,79186
3,84637 P
1
L
4
84,01 bc
BCD 5 2,85237
3,92416 P
2
L
1
79,91 def
DEFG 6 2,88694
3,97603 P
2
L
2
78,08 efg
EFG 7 2,91287
4,03653 P
2
L
3
76,71 g
G 8 2,93016
4,07975 P
2
L
4
71,22 h
H 9 2,94744
4,11432 P
3
L
1
83,81 bc
BCD 10 2,96473
4,14025 P
3
L
2
81,17 cd
DEF 11 2,96473
4,16618 P
3
L
3
79,04 defg
EFG 12 2,97338
4,18347 P
3
L
4
77,69 fg
FG 13 2,97338
4,20076 P
4
L
1
88,31 a
A 14 2,98202
4,21804 P
4
L
2
81,93 cd
CDE 15 2,98202
4,23533 P
4
L
3
80,73 de
DEFG 16 2,99066
4,24397 P
4
L
4
79,59 defg
EFG
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa kadar air tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P
1
L
1
sebesar 88,38 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 71,22. Hubungan pengaruh kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan
terhadap kadar air dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Kadar
Air Cabai Merah Segar Kemasan Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa kadar air tertinggi diperoleh pada
kombinasi perlakuan P
1
L
1
sebesar 88,38 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 71,22. Hal ini menunjukkan bahwa P
1
daun pisang merupakan pengemas terbaik dibandingkan Stretch film, LDPE, dan kertas stensil. Ini
pengaruhi oleh zat lilin dan air yang hanya dimiliki oleh P
1
saja. Zat lilin dapat
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
mencegah penguapan air dari bahan yang dikemas dan air pada daun pisang itu sendiri dapat melindungi bahan dari pengaruh buruk ruang penyimpanan, seperti
rendahnya kelembaban ruang penyimpanan. Air tidak dimiliki oleh LDPE dan Stretch film, sedangkan kertas stensil hanya sedikit sekali mengandung air. Kelembaban
ruang penyimpanan yang terlalu rendah akan mengakibatkan penyerapan air dari bahan yang disimpan oleh ruang penyimpanan, sehingga bahan yang disimpan akan
menjadi kering kadar airnya menurun. Jika tidak ada penghalang barrier, tentu saja air yang diserap adalah air yang berasal dari cabai merah dan akhirnya cabai
merah akan kering. Jika ada barrier yaitu pengemas yang mengandung air maka penyerapan air dari cabai merah tersebut dapat diminimisasi, karena ruang
penyimpanan akan menyerap air dari kemasan yang berkadar air tersebut daun pisang. Sehingga yang kering bukanlah cabai merah segar tetapi kemasan itu sendiri.
4.4
Kadar Vitamin C mg100g bahan 4.4.1
Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 3, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar
vitamin C cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kadar vitamin C, dapat dilihat pada Tabel 16.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 16. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kadar Vitamin C mg100 g bahan
Jarak LSR
Jenis Larutan Rataan
Notasi 0,05
0,01 Garam Jenuh
0,05 0,01 - -
- P
1
= Daun Pisang 37,34
a A
2 5,7348 7,8949
P
2
= Kertas Stensil 21,99
c C
3 6,0215 8,2963
P
3
= LDPE 28,59
b BC
4 6,1745 8,5066
P
4
= Stretch film 32,93 ab
AB
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
dan P
3
, dan berbeda tidak nyata terhadap perlakuan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda nyata terhadap P
3
dan berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Perlakuan P
3
berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 37,34 mg100g bahan dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 21,99 mg100g bahan.
Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kadar vitamin C dapat dilihat pada Gambar 8.
Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 37,34 mg100g bahan dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 21,99 mg100g bahan. Hal ini menunjukkan bahwa daun pisang sebagai pengemas cabai merah segar selama penyimpanan dingin,
dapat mempertahankan kadar vitamin C cabai merah segar kemasan lebih baik jika dibandingkan dengan bahan pengemas yang lain yang digunakan dalam penelitian
ini. Ini berkaitan dengan kemampuan pengemas yang digunakan dalam melindungi
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
produk yang dikemas. Daun pisang memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan pengemas yang lain yaitu air yang terkandung di dalamnya dan zat lilin pada
permukaan daun, yang dapat melindungi bahan yang dikemas dari pengaruh buruk lingkungan luar seperti kelembaban ruang penyimpanan yang rendah.
Gambar 8. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah Segar Kemasan
Kadar vitamin C cabai merah akan semakin menurun dengan bertambahnya tingkat kerusakan yang terjadi pada cabai merah. Pada pengemas kertas stensil,
tingkat kerusakan cabai merah lebih tinggi dibandingkan dengan bahan pengemas yang lain. Oleh karena itu, dapat dilihat kadar vitamin C terendah diperoleh pada
perlakuan yang menggunakan pengemas kertas stensil. Hal ini disebabkan karena kertas stensil tidak memiliki suatu zatkomponen yang dapat melindungi cabai merah
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
segar dari kerusakan akibat suhu yang rendah dan kelembaban ruang penyimpanan yang rendah.
4.4.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 3, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar
vitamin C cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kadar vitamin C, dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C mg100 g bahan
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0,05
0,01 Penyimpanan
0,05 0,01
- -
- L1 = 1 Minggu
38,44 a
A 2
5,7348 7,8949
L2 = 2 Minggu 32,94
ab AB
3 6,0215
8,2963 L3 = 3 Minggu
27,49 bc
BC 4
6,1745 8,5066
L4 = 4 Minggu 21,99
c C
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda tidak nyata terhadap L
2
, dan berbeda sangat nyata terhadap L
3
dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda tidak nyata terhadap L
3
dan berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Perlakuan L
3
berbeda tidak nyata terhadap L
4
. Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 38,44 mg100g bahan dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 21,99 mg100g bahan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah Segar Kemasan
Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 38,44 mg100g bahan dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 21,99 mg100g bahan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama cabai merah segar kemasan disimpan maka semakin menurun kadar
vitamin C nya. Penurunan kadar vitamin C ditandai dengan bertambahnya tingkat kerusakan yang terjadi. Dapat dilihat selama pengamatan bahwa semakin lama
disimpan maka tingkat kerusakan cabai merah semakin tinggi, ini ditandai dengan terjadinya pengeriputan dan melunaknya tekstur cabai merah, yang apabila dibiarkan
disimpan lebih lama lagi, akan terjadi pembusukan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
4.4.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 3, dapat dilihat bahwa kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kadar vitamin C cabai merah segar kemasan sehingga pengujian dengan LSR tidak dilanjutkan.
4.5 Tingkat Kepedasan SU
4.5.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Tingkat Kepedasan Cabai
Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 4, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda nyata 0,01P0,05 terhadap
tingkat kepedasan cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap tingkat kepedasan, dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel18 . Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Tingkat Kepedasan
SU Jarak
LSR Jenis Bahan
Rataan Notasi
0,05 0,01
Pengemas x 1000
0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 116,25
b A
2 10,4396 14,3718
P
2
= Kertas Stensil 131,25
a A
3 10,9615 15,1026
P
3
= LDPE 127,50
a A
4 11,2399 15,4853
P
4
= Stretch film 126,25
ab A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda nyata terhadap P
2
dan P
3
dan berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Perlakuan P
2
berbeda tidak nyata terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Tingkat kepedasan tertinggi diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 131,25 SU dan terendah diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 116,25 SU. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap tingkat kepedasan dapat
dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Tingkat Kepedasan Cabai Merah Segar Kemasan
Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa tingkat kepedasan tertinggi diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 131,25 SU dan terendah diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 116,25 SU. Menurut Andrew 1979, rasa pedas pada cabai ditimbulkan oleh capsaicin. Zat ini kelarutannya rendah dalam air dan
tidak mudah rusak oleh proses oksidasi. Menurunnya kadar air dari cabai merah dapat menyebabkan tingkat kepedasan meningkat karena kadar capsaicin tidak berkurang
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
capsaicin tidak mudah larut dalam air, sedangkan komponen lain yang mudah larut dalam air ikut berkurang dengan hilangnya air dari cabai merah tersebut. Jadi dapat
dikatakan bahwa semakin menurun kadar air cabai merah maka semakin tinggi tingkat kepedasan cabai merah tersebut.
4.5.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tingkat Kepedasan Cabai
Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 4, dapat dilihat bahwa kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda tidak nyata P0,05 terhadap tingkat kepedasan cabai merah segar kemasan sehingga pengujian dengan LSR tidak dilanjutkan.
4.5.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Tingkat Kepedasan Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 4, dapat dilihat bahwa kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh
berbeda tidak nyata P0,05 terhadap tingkat kepedasan cabai merah segar kemasan sehingga pengujian dengan LSR tidak dilanjutkan.
4.6 Nilai Uji Organoleptik Tekstur Numerik
4.6.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik
Tekstur Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 5, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai
uji organoleptik tekstur cabai merah segar kemasan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik tekstur, dapat dilihat
pada Tabel 19. Tabel 19. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai
Uji Organoleptik Tekstur Numerik Jarak
LSR Jenis Bahan
Rataan Notasi
0,05 0,01
Pengemas 0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 4,49
a A
2 0,0884 0,1217
P
2
= Kertas Stensil 3,27
c C
3 0,0928 0,1279
P
3
= LDPE 3,96
b B
4 0,0952 0,1311
P
4
= Stretch film 4,40 a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
dan P
3
, dan berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Nilai uji organoleptik tekstur tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,49 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,27. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik
tekstur dapat dilihat pada Gambar 11. Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik tekstur tertinggi
diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,49 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,27. Hal ini menunjukkan bahwa daun pisang merupakan pengemas yang terbaik dalam mempertahankan tekstur cabai merah segar
selama penyimpanan dingin, dibandingkan dengan pengemas lain yang digunakan
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
dalam penelitian ini. Nilai uji organoleptik tekstur yang tinggi ini juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi, yang dikandung oleh cabai merah. Semakin tinggi
kadar air cabai merah maka semakin tinggi nilai uji organoleptik teksturnya. Menurut Purnomo 1995 kadar air suatu bahan pangan dapat mempengaruhi teksturnya.
Gambar 11. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur Cabai Merah Segar Kemasan
4.6.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur
Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 5, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai uji
organoleptik tekstur cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik tekstur, dapat dilihat pada Tabel 20.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 20. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur Numerik
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0,05
0,01 Penyimpanan
0,05 0,01 -
- -
L1 = 1 Minggu 4,65
a A
2 0,0884
0,1217 L2 = 2 Minggu
4,24 b
B 3
0,0928 0,1279
L3 = 3 Minggu 3,76
c C
4 0,0952
0,1311 L4 = 4 Minggu
3,47 d
D
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda sangat nyata terhadap L
2
, L
3
, dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda sangat nyata terhadap L
3
dan L
4
. Perlakuan L
3
berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Nilai uji organoleptik tekstur tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,65 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,47. Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik tekstur
dapat dilihat pada Gambar 12.
Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik tekstur tertinggi
diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,65 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,47. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama cabai merah segar disimpan maka terjadi penurunan nilai uji organoleptik teksturnya.
Penurunan ini berhubungan dengan kadar air yang dikandung oleh cabai merah segar tersebut, dimana semakin lama cabai merah segar disimpan maka semakin menurun
kadar air yang dikandung oleh cabai merah tersebut. Air dari bahan hilang akibat
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
proses respirasi dan transpirasi yang terjadi dari permukaan jaringan Winarno dan
Aman, 1991.
Gambar 12. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur Cabai Merah Segar Kemasan
4.6.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 5, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap nilai uji organoleptik tekstur cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik tekstur, dapat dilihat pada Tabel 21.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 21. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur
Numerik
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0,05
0,01 0,05
0,01 - - - P
1
L
1
4,90 a
A 2 0,17678
0,24336 P
1
L
2
4,80 a
A 3 0,18562
0,25574 P
1
L
3
4,20 bc
B 4 0,19033
0,26222 P
1
L
4
4,07 bc
B 5 0,19445
0,26752 P
2
L
1
4,07 bc
B 6 0,19681
0,27106 P
2
L
2
3,43 e
E 7 0,19858
0,27518 P
2
L
3
2,93 e
F 8 0,19976
0,27813 P
2
L
4
2,63 e
G 9 0,20094
0,28049 P
3
L
1
4,73 a
A 10 0,20211
0,28225 P
3
L
2
4,00 c
BC 11 0,20211
0,28402 P
3
L
3
3,67 d
DE 12 0,2027
0,2852 P
3
L
4
3,43 e
E 13 0,2027
0,28638 P
4
L
1
4,90 a
A 14 0,20329
0,28756 P
4
L
2
4,73 a
A 15 0,20329
0,28874 P
4
L
3
4,23 b
B 16 0,20388
0,28932 P
4
L
4
3,73 d
CD
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik tekstur tertinggi
diperoleh pada kombinasi perlakuan P
1
L
1
dan P
4
L
1
yaitu masing-masing sebesar 4,90 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,63. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap
nilai uji organoleptik tekstur dapat dilihat pada Gambar 13.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 13. Grafik Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Tekstur Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik tekstur tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P
1
L
1
dan P
4
L
1
yaitu masing-masing sebesar 4,90 dan terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,63. Hal ini menunjukkan bahwa pada penyimpanan selama 1 minggu, pengemas daun pisang dan
Stretch film dapat mempertahankan tekstur cabai merah segar, sedangkan pengemas lain tidak dapat mempertahankan tekstur cabai merah segar. Dan pada penyimpanan
selama 2 minggu, sudah mulai tampak perbedaan hasil tekstur yang diperoleh dari perlakuan dengan pengemas daun pisang dan Stretch film, dimana Stretch film kurang
mampu mempertahankan tekstur dari cabai merah segar. Bagaimanapun, nilai uji
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
organoleptik tekstur cabai merah segar akan semakin menurun jika terus-menerus disimpan. Hanya saja daun pisang mampu menjaga akan penurunan nilai tersebut
tidak terlalu drastis yang akhirnya dapat ditandai dengan timbulnya pengeriputan dan pelunakan daging buah cabai merah segar tersebut. Semua ini ada hubungannya
dengan kadar air yang dikandung oleh cabai merah segar, semakin lama disimpan maka kadar airnya semakin menurun, hanya saja daun pisang mampu menjaga
penurunan kadar air tersebut agar tidak terlalu cepat.
4.7 Nilai Uji Organoleptik Warna Numerik
4.7.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna
Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 6, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai
uji organoleptik warna cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik warna, dapat dilihat pada Tabel 22.
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
, P
3
, dan P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,46 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,18.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 22. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Numerik
Jarak LSR
Jenis Bahan Rataan
Notasi 0,05
0,01 Pengemas
0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 4,46
a A
2 0,0740 0,1018
P
2
= Kertas Stensil 3,18
d D
3 0,0776 0,1070
P
3
= LDPE 3,37
c C
4 0,0796 0,1097
P
4
= Stretch film 4,07 b B
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 14.
Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,46 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,18. Hal ini menunjukkan bahwa pengemas daun pisang lebih baik dalam mempertahankan warna merah pada cabai merah segar
dibandingkan dengan jenis pengemas lainnya yang digunakan dalam penelitian ini. Perubahandegradasi warna yang terjadi pada cabai merah selama penyimpanan yaitu
berasal dari perombakan klorofil hijau menjadi anthocyanin merah. Selama penyimpanan, cabai merah segar akan mengalami penuaan walaupun telah dipanen
dari tanaman induknya karena mengingat bahwa cabai merah tersebut akan tetap melakukan kegiatan metabolismenya. Jika sudah mencapai tahap penuaan, yang
biasanya terjadi sehubungan dengan degradasi warna adalah anthocyanin akan berubah menjadi warna merah kecoklatan, dan apabila sudah mencapai tahap
kerusakankebusukan akan menjadi warna coklat. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
pengemas daun pisang mampu lebih baik mencegah proses penuaan dibandingkan bahan pengemas yang lain.
Gambar 14. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Cabai Merah Segar Kemasan
4.7.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna
Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 6, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai uji
organoleptik warna cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik warna, dapat dilihat pada Tabel 23.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 23. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Numerik
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0,05
0,01 Penyimpanan
0,05 0,01 -
- -
L1 = 1 Minggu 4,34
a A
2 0,0740
0,1018 L2 = 2 Minggu
3,97 b
B 3
0,0776 0,1070
L3 = 3 Minggu 3,53
c C
4 0,0796
0,1097 L4 = 4 Minggu
3,24 d
D
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda sangat nyata terhadap L
2
, L
3
, dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda sangat nyata terhadap L
3
dan L
4
. Perlakuan L
3
berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,34 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,24. Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik warna
dapat dilihat pada Gambar 15. Dari Gambar 15 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik warna tertinggi
diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,34 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,24. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama cabai merah segar disimpan maka terjadi penurunan nilai uji organoleptik warnanya,
dimana warna dari merah bergalur hitam seperempat bagian menjadi merah seluruh bagian. Semakin lama cabai merah disimpan maka semakin besar kemungkinan
terjadinya proses penuaan, karena walaupun sudah terpisah dari tanaman induknya, cabai merah tetap akan melakukan kegiatan metabolismenya, dan akhirnya akan
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
mengalami proses penuaan apabila tidak segera dikonsumsi. Proses penuaan biasanya ditandai dengan berubahnya warna merah menjadi merah berbintik coklat dan
akhirnya akan menjadi warna coklat bila sudah mencapai tahap pembusukan.
Gambar 15. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Cabai Merah Segar Kemasan
4.7.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 6, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap nilai uji organoleptik warna cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik warna, dapat dilihat pada Tabel 24.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 24. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna
Numerik
Jarak LSR
Perlakuan Rataan
Notasi 0,05
0,01 0,05
0,01 - - - P
1
L
1
4,90 a
A 2 0,1479
0,20361 P
1
L
2
4,67 b
AB 3 0,1553
0,21396 P
1
L
3
4,20 cd
C 4 0,15924
0,21939 P
1
L
4
4,07 cde
CD 5 0,16269
0,22383 P
2
L
1
3,93 ef
DE 6 0,16466
0,22678 P
2
L
2
3,47 h
F 7 0,16614
0,23023 P
2
L
3
2,90 j
H 8 0,16713
0,2327 P
2
L
4
2,43 k
I 9 0,16812
0,23467 P
3
L
1
4,03 de
CD 10 0,1691
0,23615 P
3
L
2
3,50 h
F 11 0,1691
0,23763 P
3
L
3
3,17 i
G 12 0,16959
0,23862 P
3
L
4
2,77 j
H 13 0,16959
0,2396 P
4
L
1
4,50 b
B 14 0,17009
0,24059 P
4
L
2
4,23 c
C 15 0,17009
0,24157 P
4
L
3
3,83 fg
DE 16 0,17058
0,24207 P
4
L
4
3,70 g
EF
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
L
1
sebesar 4,90 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,43. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap
nilai uji organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 16.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 16. Grafik Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari Gambar 16 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
L
1
sebesar 4,90 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,43. Hal ini menunjukkan bahwa pengemas daun pisang tetap merupakan pengemas yang terbaik dibandingkan pengemas lain yang digunakan
dalam penelitian ini, dalam hal mempertahankan nilai uji organoleptik warna cabai merah segar kemasan selama penyimpanan 4 minggu. Dapat dilihat bahwa pengemas
daun pisang mampu mempertahankan warna merah tua selama 4 minggu, sedangkan pengemas Stretch film hanya mampu mempertahankan warna merah tua selama 2
minggu, LDPE selama 1 minggu, sedangkan kertas stensil sama sekali tidak mampu mempertahankan warna merah tua cabai merah segar kemasan tersebut, yang mana
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
pada minggu keempat mencapai warna merah berbintik coklat sudah memasuki tahap penuaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa daun pisang merupakan pengemas
yang terbaik bagi cabai merah segar karena mampu mempertahankan warna merah tua yang merupakan ciri khas cabai merah segar.
4.8 Nilai Uji Organoleptik Aroma Numerik
4.8.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma
Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 7, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai
uji organoleptik aroma cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik aroma, dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Numerik
Jarak LSR
Jenis Bahan Rataan
Notasi 0,05
0,01 Pengemas
0,05 0,01
- - -
P
1
= Daun Pisang 4,64
a A
2 0,0559 0,0770 P
2
= Kertas Stensil 3,39
c C
3 0,0587 0,0809 P
3
= LDPE 4,26
b B
4 0,0602 0,0829 P
4
= Stretch film 4,61 a A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 25 dapat dilihat bahwa perlakuan P
1
berbeda sangat nyata terhadap P
2
dan P
3
, dan berbeda tidak nyata terhadap P
4
. Perlakuan P
2
berbeda sangat nyata
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
terhadap P
3
dan P
4
. Perlakuan P
3
berbeda sangat nyata terhadap P
4
. Nilai uji organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,64 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,39. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik
aroma dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Cabai Merah Segar Kemasan
Dari Gambar 17 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
daun pisang sebesar 4,64 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
kertas stensil sebesar 3,39. Hal ini menunjukkan bahwa pengemas daun pisang mampu lebih baik dalam mempertahankan nilai uji organoleptik aroma
cabai merah segar kemasan dibandingkan dengan jenis bahan pengemas lainnya yang digunakan dalam penelitian ini. Berkurangnya aroma khas cabai merah segar
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
disebabkan oleh berkurangnya zat-zat penyebab bau seperti ester, aldehid, asam-asam organik. Zat penyebab bau tersebut hilang karena ikut dirombak dalam kegiatan
respirasi yang dilakukan oleh cabai merah selama penyimpanan dan ada juga yang menguap selama penyimpanan bersamaan dengan menguapnya air dari cabai merah
tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa daun pisang mampu menghambat menguapnya zat-zat penyebab bau dari cabai merah.
4.8.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma
Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 7, dapat dilihat bahwa lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai uji
organoleptik aroma cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik aroma, dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Numerik
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0,05
0,01 Penyimpanan
0,05 0,01 -
- -
L1 = 1 Minggu 4,75
a A
2 0,0559
0,0770 L2 = 2 Minggu
4,36 b
B 3
0,0587 0,0809
L3 = 3 Minggu 4,07
c C
4 0,0602
0,0829 L4 = 4 Minggu
3,73 d
D
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Dari Tabel 26 dapat dilihat bahwa perlakuan L
1
berbeda sangat nyata terhadap L
2
, L
3
, dan L
4
. Perlakuan L
2
berbeda sangat nyata terhadap L
3
dan L
4
. Perlakuan L
3
berbeda sangat nyata terhadap L
4
. Nilai uji organoleptik aroma tertinggi diperoleh
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,75 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,73. Hubungan pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik aroma
dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Hubungan Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Cabai Merah Segar Kemasan
Dari Gambar 18 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan L
1
1 minggu sebesar 4,75 dan terendah diperoleh pada perlakuan L
4
4 minggu sebesar 3,73. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama cabai merah segar disimpan maka terjadi penurunan nilai uji organoleptik aroma
cabai merah tersebut. Semakin lama cabai merah disimpan maka semakin banyak zat- zat penyebab bau yang akan dirombak dan yang menguap bersamaan dengan
menguapnya air dari cabai merah.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
4.8.3 Pengaruh Kombinasi Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan
terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Cabai Merah Segar Kemasan
Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 7, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap nilai uji organoleptik aroma cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan
pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap nilai uji organoleptik aroma, dapat dilihat pada Tabel 27.
Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik aroma tertinggi diperoleh pada perlakuan P
1
L
1
sebesar 4,90 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,50. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap
nilai uji organoleptik aroma dapat dilihat pada Gambar 19. Dari Gambar 19 dapat dilhat bahwa nilai uji organoleptik aroma tertinggi
diperoleh pada perlakuan P
4
L
1
sebesar 4,93 dan terendah diperoleh pada perlakuan P
2
L
4
sebesar 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa pengemas Stretch film mampu mempertahankan tinggi nilai uji organoleptik aroma cabai merah segar kemasan
selama penyimpanan 4 minggu. Selain itu dapat juga dilihat bahwa daun pisang juga mampu mepertahankan tingginya nilai uji organoleptik aroma cabai merah segar
kemasan. Tingginya nilai uji organoleptik aroma ini ditandai dengan aromanya yang mirip dengan aroma cabai merah segar yang digunakan sebagai bahan pembanding.
Nilai uji organoleptik aroma yang dihasilkan oleh pengemas kertas stensil pada
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
minggu keempat sangat rendah yaitu sudah menyimpang, dimana aroma segar jika dibandingkan dari cabai merah segar pembanding sudah mulai hilang.
Ketidakmampuan kertas stensil dalam mencegah hilangnya zat penyebab bau dan air dari cabai merah segar kemasan menyebabkan terjadinya penyimpangan bau cabai
merah segar kemasan yang disimpan selama 4 minggu. Tabel 27. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Bahan Pengemas dan
Lama Penyimpanan terhadap Nilai Organoleptik Aroma Numerik Jarak
LSR Perlakuan
Rataan Notasi
0,05 0,01
0,05 0,01
- - - P
1
L
1
4,90 ab A
2 0,1118 0,15392 P
1
L
2
4,80 bc
AB 3 0,11739
0,16174 P
1
L
3
4,53 d
CD 4 0,12037
0,16584 P
1
L
4
4,33 f E
5 0,12298 0,1692 P
2
L
1
4,40 ef
DE 6 0,12447
0,17143 P
2
L
2
3,47 i H
7 0,12559 0,17404 P
2
L
3
3,20 j I
8 0,12634 0,1759 P
2
L
4
2,50 k J
9 0,12708 0,17739 P
3
L
1
4,77 c AB
10 0,12783 0,17851 P
3
L
2
4,47 de
DE 11 0,12783
0,17963 P
3
L
3
4,07 g F
12 0,1282 0,18038 P
3
L
4
3,73 h G
13 0,1282 0,18112 P
4
L
1
4,93 a A
14 0,12857 0,18187 P
4
L
2
4,70 c BC
15 0,12857 0,18261 P
4
L
3
4,47 de
DE 16 0,12895
0,18298 P
4
L
4
4,33 f E
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada
taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 19. Grafik Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Aroma Cabai Merah
Segar Kemasan
4.9 Analisis Ekonomi Pertambahan Nilai
Analisis ekonomi pertambahan nilai merupakan analisis yang tidak biasa digunakan dalam penelitian pertanian. Biasanya penelitian pertanian hanya
menganalisa aspek teknik dari suatu penelitianpercobaan, sedangkan penelitian teknik industri harus membahas secara menyeluruh aspek teknis dan ekonomisnya,
sehingga dapat dilihat perbandingan antara nilai kualitas dengan nilai keuntungan yang akan diperoleh jika penelitian ini dilaksanakan di lapangan dan akhirnya
diperoleh nilai optimum dari hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan Lampiran
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
16 mengenai kapasitas satu lemari pendingin 80 kg, maka dapat diperoleh bahwa jumlah kemasan yang diperlukan adalah sebanyak 1200 kemasan.
Tabel 28. Hasil Perhitungan Analisis Ekonomi Pertambahan Nilai Berbagai Bahan Pengemas yang Efektif dalam Mempertahankan Kesegaran Cabai Merah
Perhitungan Terhadap No. Perlakuan
HPP Rp.
Keuntungan per kemasan
Rp. Harga Penjualan
per kemasan Rp.
Pertambahan Nilai
Rp. 1 P
1
L
1
2544 763
3236 1636
2 P
1
L
2
2865 860
3651 2051
3 P
1
L
3
3320 996
4182 2582
4 P
1
L
4
3820 1146
4787 3187
5 P
2
L
1
2545 763
3028 1428
6 P
3
L
1
2592 778
3237 1637
7 P
3
L
2
3026 908
3612 2012
8 P
4
L
1
2655 797 3415 1815
9 P
4
L
2
3081 924 3689 2089
10 P
4
L
3
3506 1052 4270 2670
11 P
4
L
4
3932 1180
4764 3164
Keterangan: Perhitungan di atas mempertimbangkan besarnya susut bobot yang terjadi setiap minggunya
Selain itu dapat dilihat bahwa daun pisang merupakan kemasan yang memberikan pertambahan nilai terbesar dibandingkan, LDPE, kertas stensil, dan
stretch film. Adapun pertambahan nilai terbesar yang diberikan oleh daun pisang sebesar Rp. 3.187,- yang diberikan perlakuan penyimpanan selama 4 minggu. Stretch
film memberikan pertambahan nilai sebesar Rp. 3.164,- yang diberi perlakuan penyimpanan selama 4 minggu. Kertas stensil hanya mampu memberikan
pertambahan nilai sebesar Rp. 1.428,- yang diberi perlakuan penyimpanan selama 1
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
minggu. Adapun alasan analisa pertambahan nilai kertas stensil hanya selama 1 minggu karena kertas stensil hanya mampu mempertahankan kualitas cabai merah
segar kemasan selama 1 minggu. LDPE memberikan pertambahan nilai sebesar Rp. 2.012,- yang diberi perlakuan penyimpanan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu,
kualitas cabai merah sangat buruk, sehingga analisa pertambahan nilai LDPE sebagai pengemas tidak dilanjutkan.
Kenaikan pertambahan nilai sebanding dengan keuntungan yang akan diperoleh petani cabai merah. Dimana semakin tinggi pertambahan nilai maka
semakin besar keuntungan yang akan diperoleh petani. Semakin lama cabai merah dapat disimpan maka semakin tinggi pertambahan nilainya. Berdasarkan hasil
perhitungan analisis ekonomi di atas maka dapat diketahui bahwa semakin lama cabai merah disimpan maka:
1. HPP meningkat karena biaya variabel juga ikut menurun
2. Keuntungan per kemasan meningkat karena HPP yang meningkat
3. Harga penjualan per kemasan meningkat karena HPP dan keuntungan per
kemasan yang meningkat 4.
Pertambahan nilai cabai merah semakin meningkat karena harga penjualan per kemasan yang meningkat.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 20. Grafik Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas dan Lama Penyimpanan Terhadap Pertambahan Nilai Produk Cabai Merah
Segar Kemasan
Dari Tabel 28 dapat dilihat bahwa untuk penyimpanan selama 1 minggu, peneliti merekomendasikan untuk menggunakan jenis pengemas stretch film karena
jenis pengemas ini memberikan pertambahan nilai paling besar yaitu sebesar Rp. 1.815,-kemasan dibandingkan plastik LDPE Rp.1.637,-kemasan, daun pisang
Rp. 1.636,-kemasan, kertas stensil Rp. 1.428,-kemasan. Untuk penyimpanan selama 2 minggu, jenis pengemas yang sebaiknya
digunakan adalah stretch film karena jenis pengemas ini memberikan pertambahan
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
nilai paling besar yaitu sebesar Rp. 2.089,-kemasan dibandingkan daun pisang Rp. 2.051,-kemasan dan plastik LDPE Rp. 2.012,-kemasan.
Untuk penyimpanan selama 3 minggu, jenis pengemas yang sebaiknya digunakan adalah stretch film karena jenis pengemas ini memberikan pertambahan
nilai paling besar yaitu sebesar Rp. 2.670,-kemasan dibandingkan daun pisang Rp. 2.582,-kemasan.
Untuk penyimpanan selama 4 minggu, jenis pengemas yang sebaiknya digunakan adalah daun pisang karena jenis pengemas ini memberikan pertambahan
nilai paling besar yaitu sebesar Rp. 3.187,-kemasan dibandingkan stretch film Rp. 3.184,-kemasan.
Dari pembahasan ini dapat dikatakan bahwa lamanya waktu penyimpanan mempengaruhi jenis kemasan yang akan digunakan dalam mengemas cabai merah
segar, karena ini berhubungan dengan pertambahan nilai yang diberikan masing- masing pengemas dalam tiap minggunya. Untuk memperoleh keuntungan yang besar
maka dipilihlah jenis pengemas yang memberikan pertambahan nilai terbesar dan harus disesuaikan dengan lamanya waktu penyimpanan yang dibutuhkan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 29. Tingkat Kualitas dari Parameter yang Dianalisa yang Diperoleh dari Setiap Pengemas
Jenis Tingkat kualitas numerik
Pengemas Bobot
Kadar Air
KVC Tingkat
Kepedasan Nilai OU
Tekstur Nilai UO
Warna Nilai UO
Aroma Daun pisang
4 3
4 1
4 4
4 kertas stensil
1 1
1 4
2 1
1 LDPE 2
2 2
3 3 2 2
Stretch film 3 4 3 2
4 3
3
Keterangan: Tingkat kualitas diperoleh dari penyusunan range tertinggi hingga terendah dari parameter yang dianalisa tiap kemasan. Nilai 4 untuk tertinggi dan 1 untuk nilai
terendah.
Gambar 21. Hubungan antara Parameter yang Dianalisa dengan Tingkat Kualitas yang Diperoleh dari Setiap Pengemas
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa daun pisang memberikan tingkat kualitas yang tertinggi dibandingkan dengan stretch film, LDPE, dan kertas stensil.
Rata-rata tingkat kualitas yang diperoleh jenis pengemas daun pisang adalah sebesar 3,4; stretch film sebesar 3,14; LDPE sebesar 2,28; dan kertas stensil sebesar 1,57.
Dari data ini dapat dilihat bahwa daun pisang memberikan kualitas terbaik dalam mempertahankan kesegaran cabai merah selama penyimpanan dingin.
Dari pembahasan aspek teknis dan ekonomis di atas, maka dapat dilihat bahwa pengemas yang terbaik dalam penelitian ini adalah daun pisang karena mampu
mempertahankan kualitas cabai merah segar kemasan sampai minggu ke empat dan memiliki nilai tambah tertinggi dibandingkan dengan jenis pengemas yang lain.
Adapun pertambahan nilainya sebesar Rp.3.187 ,-kemasan. Sedangkan pengemas alternatifnya yaitu stretch film, yang dapat mempertahankan kesegaran cabai merah
hingga 4 minggu, dengan pertambahan nilai sebesar Rp. 3.164,-kemasan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap parameter yang diamati, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis bahan pengemas, daun pisang memberikan kualitas terbaik
dalam penyimpanan cabai merah segar kemasan. Hal ini dapat dibuktikan karena daun pisang memberikan nilai susut bobot terendah dan memberikan
nilai tertinggi dalam mempertahankan kadar air, kadar vitamin C, nilai uji organoleptik tekstur, warna, dan aroma.
2. Berdasarkan lama penyimpanan, penyimpanan selama 1 minggu memberikan
kualitas terbaik cabai merah segar kemasan. Hal ini dapat dibuktikan karena semakin lama cabai merah segar kemasan disimpan pada kisaran 1-4 minggu
maka susut bobot akan semakin meningkat sedangkan kadar air, kadar vitamin C, nilai uji organoleptik tekstur, warna, dan aroma akan semakin menurun.
3. Berdasarkan kombinasi jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan, cabai
merah segar yang dikemas dengan daun pisang dan disimpan dalam lemari pendingin selama 4 minggu, masih mampu memberikan kualitas terbaik cabai
merah segar kemasan.
Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009
USU Repository © 2008