Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna

organoleptik tekstur cabai merah segar akan semakin menurun jika terus-menerus disimpan. Hanya saja daun pisang mampu menjaga akan penurunan nilai tersebut tidak terlalu drastis yang akhirnya dapat ditandai dengan timbulnya pengeriputan dan pelunakan daging buah cabai merah segar tersebut. Semua ini ada hubungannya dengan kadar air yang dikandung oleh cabai merah segar, semakin lama disimpan maka kadar airnya semakin menurun, hanya saja daun pisang mampu menjaga penurunan kadar air tersebut agar tidak terlalu cepat.

4.7 Nilai Uji Organoleptik Warna Numerik

4.7.1 Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna

Cabai Merah Segar Kemasan Dari daftar analisis sidik ragam pada Lampiran 6, dapat dilihat bahwa jenis bahan pengemas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai uji organoleptik warna cabai merah segar kemasan. Hasil pengujian dengan Least Significant Range LSR yang menunjukkan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik warna, dapat dilihat pada Tabel 22. Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa perlakuan P 1 berbeda sangat nyata terhadap P 2 , P 3 , dan P 4 . Perlakuan P 2 berbeda sangat nyata terhadap P 3 dan P 4 . Perlakuan P 3 berbeda sangat nyata terhadap P 4 . Nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P 1 daun pisang sebesar 4,46 dan terendah diperoleh pada perlakuan P 2 kertas stensil sebesar 3,18. Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 22. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Numerik Jarak LSR Jenis Bahan Rataan Notasi 0,05 0,01 Pengemas 0,05 0,01 - - - P 1 = Daun Pisang 4,46 a A 2 0,0740 0,1018 P 2 = Kertas Stensil 3,18 d D 3 0,0776 0,1070 P 3 = LDPE 3,37 c C 4 0,0796 0,1097 P 4 = Stretch film 4,07 b B Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan berbeda sangat nyata pada taraf 1. Hubungan pengaruh jenis bahan pengemas terhadap nilai uji organoleptik warna dapat dilihat pada Gambar 14. Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa nilai uji organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P 1 daun pisang sebesar 4,46 dan terendah diperoleh pada perlakuan P 2 kertas stensil sebesar 3,18. Hal ini menunjukkan bahwa pengemas daun pisang lebih baik dalam mempertahankan warna merah pada cabai merah segar dibandingkan dengan jenis pengemas lainnya yang digunakan dalam penelitian ini. Perubahandegradasi warna yang terjadi pada cabai merah selama penyimpanan yaitu berasal dari perombakan klorofil hijau menjadi anthocyanin merah. Selama penyimpanan, cabai merah segar akan mengalami penuaan walaupun telah dipanen dari tanaman induknya karena mengingat bahwa cabai merah tersebut akan tetap melakukan kegiatan metabolismenya. Jika sudah mencapai tahap penuaan, yang biasanya terjadi sehubungan dengan degradasi warna adalah anthocyanin akan berubah menjadi warna merah kecoklatan, dan apabila sudah mencapai tahap kerusakankebusukan akan menjadi warna coklat. Sehingga dapat dikatakan bahwa Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009 USU Repository © 2008 pengemas daun pisang mampu lebih baik mencegah proses penuaan dibandingkan bahan pengemas yang lain. Gambar 14. Histogram Hubungan Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna Cabai Merah Segar Kemasan

4.7.2 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Nilai Uji Organoleptik Warna