Tinjauan Umum Cabai Merah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Cabai Merah

Tanaman cabai menurut sejarahnya berasal dari Ancon dan Huaca Prieta di Peru. Berikut ini merupakan klasifikasi botanis tanaman cabai: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Subkelas : Sympetale Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies : Capsicum annuum L. Cabai besar C. frustescens L. Cabai kecil Rukmana, 1996. Sebagian besar masyarakat di dunia hampir dapat dipastikan telah mengenal cabai. Cabai lazim disebut pepper, hot pepper, chili, atau sweet pepper paprika, dengan nama ilmiah Capsicum spp. Di beberapa daerah di Indonesia cabai sering disebut lombok atau cabe. Pendayagunaan cabai dalam kehidupan sehari-hari Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009 USU Repository © 2008 umumnya untuk keperluan bumbu dapur ataupun rempah-rempah penambah cita rasa makanan atau masakan Rukmana, 1996. Menurut Apandi 1984, bahwa cabai secara botanis termasuk dalam golongan buah. Atas dasar kebiasaan dan kesepakatan umum, komoditi yang biasanya dimakan sebagai teman nasi yaitu kentang, kangkung, cabai, dan tomat termasuk dalam golongan sayuran. Sedangkan komoditi yang biasanya dimakan dalam bentuk segar dan terpisah dari nasi termasuk golongan buah-buahan. Cabai merupakan komoditas yang akrab di telinga masyarakat Indonesia dari lapisan terbawah sampai kelas elit ini memang sering menjadi isu nasional. Pasalnya, harga cabai sangat fluktuatif. Suatu ketika dijual dengan harga Rp. 300,00Kg, namun pernah pula ditawarkan dengan harga Rp. 23.000,00Kg. Hasil penelitian IPB tahun 1997 membuktikan harga cabai lebih banyak dipengaruhi suplai. Bila suplai kurang maka harga langsung naik Trubus, 1999. Hortikultura terbagi menjadi tiga golongan tanaman yaitu tanaman buah- buahan, tanaman sayuran, dan tanaman hias. Hasil panen tanaman hortikultura mampu untuk disimpan dalam jangka waktu lama asalkan dipikirkan faktor tanamannya. Seperti juga kandungan air tanaman, temperatur lingkungan penyimpanan, makin besar terjadinya penyusutan kandungan air hasil panen Arief, 1990. Temperatur lingkungan penyimpanan yang tidak terkendali akan menyebabkan penyusutan kandungan air hasil panen. Salah satu indikator penurunan mutu hasil panen yaitu terjadinya penyusutan kandungan airnya kelayuan. Naomi Novita Sembiring : Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah Capsicum Annuum L. Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin, 2009 USU Repository © 2008 Di pasaran, dikenal cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai hijau. Sesuai dengan namanya, buah cabai merah keriting berbentuk panjang mengeriting dan rasanya relatif lebih pedas dibandingkan dengan cabai merah besar dan cabai hijau. Cabai merah besar adalah cabai besar yang bentuknya bulat memanjang dan lurus. Sementara itu, cabai hijau adalah cabai merah besar atau cabai keriting yang dipetik ketika masih muda dan belum berubah menjadi merah Anonimous 7 , 2008. Cabai merah buahnya rata atau halus, agak gemuk, kulit buah tebal, kurang tahan simpan, dan tidak begitu pedas. Cabai keriting buahnya bergelombang atau keriting, ramping, kulit buah tipis, lebih tahan simpan, dan pedas. Cabai mempunyai nilai ekonomis yang baik karena penggunaannya yang cukup luas. Selain itu, cabai juga merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup potensial. Di pasaran internasional, tiap tahunnya diperdagangkan sekitar 30000-40000 ton cabai Santika, 2007.

2.2 Manfaat dan Kandungan Gizi Cabai Merah